Olahraga

Lebih Kejam dari Match Fixing, Sepak Bola India Pernah Digegerkan Masalah Pencurian Umur

Seperti halnya pengaturan skor, pencurian umur tentu merupakan praktek laknat yang merugikan di jagat sepak bola. Bahkan juga sebagai bentuk usaha negatif yang dapat mencoreng nilai-nilai sportivitas dalam olahraga ini. Orang-orang terlibat dalam hal tersebut, sama halnya dengan menginjak-injak sebuah bendera fair play yang kerap mereka lihat sebelum pertandingan dimulai.

Mengelabuhi usia, pada umumnya dilakukan untuk mengakali sebuah peraturan perihal transfer pemain atau untuk hadirkan prestasi instan. Khusus untuk hal terakhir tersebut, beberapa kejadiannya banyak terjadi di kompetisi yang mempertandingkan pemain usia muda. Contohnya adalah saat ajang Piala Soeratin U-17 2017 lalu, Persiter Ternate harus merasakan diskualifikasi lantaran hal tersebut.

Pemian iran dituduh palsukan umur [Sumber Gambar]
Lalu juga ada kejadian Timnas Irak U-16, yang pemainnya harus rela tertahan dibandara sebelum berlaga di ajang Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF). Sebuah kondisi yang sedikit jadi gambaran kalau praktek nakal di olahraga ini sudah dimulai dari level bawah. Lebih jauh tentang hal ini, beberapa tahun lalu jagat sepak bola India juga pernah digegerkan mengenai hal semacam ini.

aksi Gourav Mukhi [Sumber Gambar]
Ketika itu yang menjadi tersangka akan kasus tersebut adalah punggawa salah satu klub dari kompetisi Indian Super League yaitu Gourav Mukhi. Penyerang Jamshedpur FC ini mengaku bahwa masih berusia 16 tahun, padahal ketika melihat identitas aslinya sudah berumur 28. Berkat penyamaran itu, dirinya sempat tercatat sebagai pemain termuda yang mencetak gol di kompetisi negara tersebut.

Gourav Mukhi [Sumber Gambar]
Dilansir Boombastis dari brilio.net, terungkapnya pemalsuan usia Mukhi ini diawali dengan kecurigaan federasi sepak bola India yakni AIFF, terhadap pernyataan pelatih akademi U-16 AIFF pada 2015. Ia mengakui kalau Mukhi pernah menjadi bagian dari pelatihan tersebut. Padahal bila dilihat umurnya masih muda, ia baru masuk tempat tersebut pada beberapa tahun lalu. Berkat perilakunya tersebut Gourav Mukhi diskors oleh AIFF dengan enam bulan larangan bertanding.

BACA JUGA: Belajarlah dari India Sepak Bola Indonesia, Wilayah Kumuh yang Mempunyai Geliat Bola Hebat

Cerita Gourav Mukhi dan beberapa kasus lain, agaknya menjadi gambaran kalau dewasa ini kecurangan sepak bola sudah di mulai dari kelompok-kelompok muda. Jadi jangan banyak berharap kalau hal semacam itu masih ada di Indonesia, Timnas kita bisa berjaya di olahraga termasyur ini.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago