Pemerintah kembali memberikan kesempatan bagi warga negara Indonesia berpartisipasi dalam proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2015. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) berencana membuka formasi di tahun ini sebanyak 134 ribu. Tes itu digelar dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Ada beberapa posisi jabatan yang akan dibuka di tahun ini. Namun dipastikan pilihan posisi jabatan tersebut tidak sebanyak pada tahun lalu. Dari total 134 ribu formasi, sekitar 30 ribu didedikasikan untuk honorer K2 dan sisanya untuk pelamar umum. Tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan merupakan yang paling banyak dicari oleh pemerintah dalam seleksi CPNS pada tahun 2015.
“Untuk formasi jabatannya itu untuk kesehatan, pendidikan, penanggulangan kemiskinan, infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, poros maritim dan reformasi birokrasi. Top priority tenaga kesehatan dan guru,” kata Asdep Koordinasi Kebijakan Penyusunan Evaluasi Program dan Pembinaan SDM Aparatur KemenPAN-RB, Bambang Sumarsono.
Formasi tersebut masih dalam gambaran mengingat angka itu juga merupakan gabungan dari sisa formasi CPNS 2014 yang tidak terpakai, jumlah pensiunan PNS serta honorer K2. Untuk honorer K2 akan dialokasikan sebanyak 30 ribu. Untuk memastikan jumlah formasi CPNS tahun ini, rencananya KemenPAN-RB akan mengundang beberapa pejabat terkait yang berhubungan dengan sektor-sektor tersebut.
Lowongan CPNS dibuka karena adanya sisa formasi CPNS 2014 yang tidak terpakai, jumlah pensiunan PNS serta honorer K2 bodong yang sebelumnya dinyatakan lulus tes. Rencananya digelar usai lebaran. ” Kalau target kami inginnya sebelum Lebaran sudah selesai, jadi usai Lebaran sudah dapat diumumkan. Akan tetapi untuk saat ini paling penting kita selesaikan kepastian formasi jabatan ini,” imbuhnya.
KemenPAN-RB sendiri beberapa waktu lalu mengumumkan untuk melakukan moratorium CPNS. Hal itu dikarenakan banyaknya formsai CPNS yang kurang efektif. Namun moratorium tersebut tidak berlaku untuk beberapa jabatan yang berkaitan dengan hal kesehatan dan pendidikan. “Moratorium itu tidak mutlak, ketika ada kebutuhan riil mendesak tetap bisa diusulkan dengan seleksi yang ketat supaya regenerasi tetap berjalan,” pungkasnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…