Mungkin bisa dibilang lucu ketika Donald Trump mengatakan akan mengusir para imigran ketika ia jadi pengganti Obama nanti. Lucunya adalah, Trump seakan lupa sejarah tentang siapakah sebenarnya warga Amerika yang sekarang. Jika diputar balik ke belakang, warga Amerika sejatinya adalah bangsa imigran dari Eropa. Karena satu dan lain hal, kemudian mereka berlayar hingga akhirnya singgah di Amerika dan membuat peradaban. Satu-satunya yang berhak menempatinya justru orang Indian yang ketika para pendatang tiba malah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan.
Sudah bukan rahasia lagi jika bangsa Amerika yang pendatang itu melakukan banyak perlakuan keji kepada bangsa Asli yakni Indian. Tujuannya tentu saja untuk menguasai Amerika untuk mereka sendiri padahal mereka tak punya hak karena statusnya sebagai pendatang. Hal ini tak pelak menciptakan konfrontasi antara Indian dan bangsa Amerika pendatang. Lalu kemudian lahirlah para pejuang-pejuang suku Indian yang kiprahnya bikin merinding.
Inilah deretan para pahlawan Indian itu, yang aksinya sangat memukau dan bikin bangsa pendatang ketakutan.
Geronimo sebenarnya tidak mengapa dengan kedatangan para pendatang Eropa itu. Hanya saja, ada satu momen di mana ia memutuskan untuk jadi pejuang dan akhirnya merepotkan orang-orang pendatang itu. Ketika itu, di tahun 1858, ketika seorang tentara Meksiko membantai keluarganya, termasuk istri, ibu dan tiga orang anaknya. Geronimo marah luar biasa dan bertekad menuntut balas.
Kurang lebih hampir 28 tahun ia melakukan berbagai penyerangan. Tak hanya melibatkan Meksiko saja tapi juga orang-orang Amerika. Geronimo dikenal sangat licin dan cerdas. Pernah suatu ketika ia dan kawanan tentaranya yang berjumlah sekitar 38 orang, berhasil lolos dari kejaran 8 ribuan tentara gabungan Meksiko dan Amerika. Sayangnya, Geronimo menyerah di ujung perjuangannya. Namun, ia menyesal melakukan hal tersebut. Menjelang kematiannya, ia berkata, “Aku seharusnya tidak menyerah, aku harusnya terus berjuang meskipun aku jadi orang yang terakhir.”
Crazy Horse adalah pejuang Indian yang mungkin bisa dibilang paling terkenal kiprahnya dari pada yang lain. Ia dikenal sebagai pemimpin jitu yang memimpin berbagai pergolakan antara sukunya dan juga tentara Amerika. Salah satu yang paling dikenang dalam aksinya adalah menjadi umpan untuk sekitar 80 tentara Amerika yang kemudian para tentara ini dihabisi oleh serangan tiba-tiba pasukan Crazy Horse.
Little Big Horn, adalah perang paling terkenal yang pernah dilakukan kawanan Crazy Horse. Perang ini pun jadi catatan buruk Amerika di masa itu. Sayangnya, pada tahun 1877 ia dipaksa menyerah. Crazy Horse awalnya hanya ditahan dan diajak negoisasi, namun beberapa bulan kemudian ia dibunuh.
Cochise awalnya tidak pernah membenci kaum pendatang. Bahkan ia berteman cukup baik dengan mereka. Sayangnya, ia dan kawanannya pernah jadi korban salah culik, dan parahnya, teman-teman Cochise dibantai. Dari saat itu, pejuang Apache ini berjanji akan menghabisi semua Amerika dan sekutunya.
Perkataan Cochise sungguh terbukti lewat bertahun-tahun peperangan dengan Amerika. Aksi heroiknya mengundang decak kagum, dan lantaran hal tersebut ia digelari Napoleon-nya Apache. Misinya adalah menghabisi sebanyak mungkin orang kulit putih. Apa yang dilakukannya benar-benar bikin keder Amerika. Hingga pada akhirnya Cochise mendapatkan tawaran damai yang akhirnya diterima.
Sitting Bull sebenarnya bukanlah murni pejuang, ia hanya seorang tetua adat dari sukunya yang bernama Hunkpapa Sioux. Meskipun demikian, kiprahnya benar-benar bikin Amerika jengkel. Bull adalah orang yang bertugas memberikan motivasi kepada para Indian untuk melakukan perlawanan. Lantaran posisinya sebagai tetua, Bull pun bisa mendapatkan simpati dengan mudah. Kemudian apa yang dilakukannya ini berbuah buruk bagi Amerika.
Sitting Bull terkenal namanya gara-gara ia dan pasukannya berhasil mengalahkan salah satu panglima kebanggaan Amerika bernama George Custer. Selama sisa hidupnya, Sitting Bull terus melakukan perlawanan dan pindah dari satu tempat ke tempat lain. Hingga akhirnya ia tertangkap pada tahun 1881 dan akhirnya dieksekusi mati.
Dalam sejarah konfrontasi Amerika dan Indian, nama Opechancanough adalah yang paling terkenal. Alasannya, karena pria ini berhasil membunuh banyak sekali kaum pendatang. Opechancanough awalnya sangat tidak suka eksistensi sukunya diusik oleh kedatangan bangsa asing. Hingga akhirnya ia meluapkan kemarahannya dengan menyerang secara tiba-tiba sebuah kampung kaum pendatang.
350 orang imigran mati dalam tragedi ini. Opechancanough pun tak berhenti di situ dan terus berburu kepala orang-orang pendatang. Hampir selama 10 tahun ia terus melakukan misi ini. Pencapaian terbesarnya adalah saat berumur 90 tahun. Meskipun sudah renta Opechancanough tetap berjuang demi eksistensi Indian. Dari apa yang dilakukannya di umur senja itu, ia berhasil membunuh sekitar 500 orang imigran lagi. Pada akhirnya Opechancanough pun ditangkap dan ditembak mati oleh seorang tentara.
Semua orang sama, tidak suka kalau tanah airnya diduduki bangsa lain apalagi dengan cara-cara yang tidak beradab. Indian pun memandang kedatangan bangsa Amerika pendatang itu adalah hal yang tak patut untuk dilakukan, hingga akhirnya mereka melawan dalam upaya mengusir bangsa asing. Sayangnya, pada akhirnya orang-orang Indian gagal dalam upaya mempertahankan tanah moyang tersebut.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…