Saat ini kisah seputar Prabu Siliwangi kembali diangkat dengan adanya sinetron yang mengambil tema raja yang legendaris tersebut. Sosok Prabu Siliwangi memang sudah menjadi sosok yang panutan dan dibanggakan oleh rakyat Sunda. Pasalnya ia dianggap sebagai seorang raja yang bijaksana dan merupakan pemimpin yang ideal.
Baca Juga : 8 Kerajaan yang Hampir Berhasil Menguasai Dunia
Meski begitu, kisahnya kehidupannya sendiri sebenarnya masih diliputi begitu banyak misteri. Berbagai macam teori dan perdebatan terus berkembang tentang asal-usul dan bahkan hilangnya keberadaan Prabu Siliwangi dan kerajaan Pajajaran.
Dalam prasasti Batutulis, diceritakan bahwa Prabu Siliwangi yang memiliki gelar Sri Baduga Maharaja dinobatkan dua kali sebagai raja. Yang pertama adalah ketika menerima tahta Kerajaan Galuh dari ayahnya (Prabu Dewa Niskala) dan yang kedua adalah tahta Kerajaan Sunda dari mertuanya (Susuktunggal).
Dengan adanya peristiwa ini, maka Prabu Siliwangi kemudian menjadi penguasa dari Kerajaan Sunda dan kerajaan Galuh. Dalam masa pemerintahannya, diceritakan ia mampu memimpin dengan bijaksana dan bahkan tidak mau terlalu memberatkan rakyat dengan pajak. Ia juga memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk menganut kepercayaan atau agama apapun.
Ada beberapa pendapat tentang asal muasal nama Siliwangi. Yang pertama adalah nama Siliwangi berasal dari kata “Silih” dan “Wewangi” atau yang artinya yaitu pengganti Prabu Wangi. Nama ini diambil untuk menyebut Sri Baduga Maharaja yang menggantikan Prabu Wangi. Karena begitu termashurnya Sang Prabu Wangi, maka selanjutnya keturunannya disebut dengan nama Prabu Siliwangi.
Namun dalam versi lain, Prabu Pamanah Rasa menggunakan nama Prabu Siliwangi ketika ia memutuskan untuk memeluk agama Islam. Hal itu dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menikahi Nyi Ratu Subanglarang yang merupakan murid Syaikh Quro.
Salah satu mitos yang menyertai kisah Prabu Siliwangi adalah tentang keberadaan Harimau Putih atau Maung Putih. Salah satu kisah mengungkapkan bagaimana Prabu Siliwangi mampu mengalahkan siluman harimau putih sehingga harimau tersebut kemudian menjadi pengikut Prabu Siliwangi.
Kisah lain justru menceritakan Prabu Siliwangi yang menjelma menjadi seekor Harimau Putih. Ada yang berpendapat bahwa beliau menjelma menjadi maung setelah menjalani tapadrawa, tapi ada juga yang berkeyakinan bahwa Prabu Siliwangi menjadi harimau dan tinggal di hutan karena menolak ajakan putranya yaitu Raden Kian Santang untuk memeluk Islam.
Yang menjadi misteri terbesar adalah kisah tentang hilang atau moksanya Prabu Siliwangi dan Kerajaan Pajajaran. Para arkeolog kehilangan jejak untuk mencari keberadaan istana Pajajaran, satu-satunya kerajaan di Pulau Jawa yang tidak takluk pada Majapahit.
Ada yang mengatakan bahwa istana Pajajaran dihancurkan oleh tentara Banten untuk menumpas agama Sunda Wiwitan dan memperluas pengaruh Islam. Versi cerita ini dibuktikan dengan ditemukannya Palangka Sriman Sriwacana atau singgasana Raja Pajajaran di depan bekas keraton Surasowan, Banten. Kabarnya, tentara Islam yang memenangkan peperangan memboyong singgasana tersebut dari Pakuan ke Surasowan.
Cerita lain menyebutkan bahwa sepeninggal Nyi Subanglarang, Prabu Siliwangi tidak lagi taat pada agama Islam dan keimanannya terus bergejolak. Sementara itu anak-anak dan cucu-cucunya berpegang teguh pada Islam dan bahkan ada yang menjadi wali yaitu Sunan Gunung Jati. Karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah dengan anak dan cucunya sendiri, maka ia memilih untuk menghilang atau moksa bersama dengan kerajaan Pajajaran sehingga tidak bisa dilihat atau dicari dengan pandangan mata biasa.
Meski masih belum jelas betul kisah tentang Prabu Siliwangi dan Kerajaan Pajajaran, namun sosok ini adalah tokoh panutan yang dihormati di berbagai agama dan kepercayaan. Dalam kepercayaan tradisional Sunda Wiwitan, tokoh ini dihormati dan merupakan gambaran pemimpin yang ideal bagi masyarakat Sunda. Ia dihormati dan diakui sebagai karuhun atau leluhur para bangsawan Sunda.
Tidak hanya itu saja, di kompleks Pura Parahyangan Agung Jagatkarta di lereng Gunung Salak juga terdapat sebuah candi yang dibangun untuk menghormati Prabu Siliwangi. Sosok legendaris ini juga dipuja dan memiliki altar tersendiri di Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Simpenan, Sukabumi.
Baca Juga : 5 Wanita Hebat yang Pernah Menjadi Raja dan Menguasai Kerajaan Nusantara
Sejarah adalah salah satu hal yang terkadang sulit ditelusuri dan mengandung banyak misteri. Apalagi jika bukti-bukti sejarah yang mendukung ternyata juga sulit ditemukan. Perdebatan tentang sosok legendaris ini bisa saja terus mengalir, tapi Prabu Siliwangi tetaplah sosok inspiratif bagi masyarakat.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…