Inspirasi

Cerita Haru Penjual Nasi yang Gratiskan Dagangan Tiap Jum’at Untuk Anak yatim dan Dhuafa

Berbagi dengan sesama, merupaka sebuah kebaikan yang juga termasuk dalam lingkup ibadah. Sedekah, donasi, sumbangan sukarela, adalah nama lain dari kegiatan tersebut. Tak perlu menunggu kaya raya dan berkecukupan. Seperti yang dilakukan pasangan suami istri penjual nasi Megono, Ende dan Kus Wati ini.

Meski hidup pas-pasan dari jualan Nasi Megono, hal itu tak menghambat niat mereka untuk bersedekah. Setiap Jum’at keduanya menggratiskan nasi Menggono khusus untuk anak yatim dan kaum duafa. Dua tahun berjualan, mereka akhirnya mencoba beramal dengan cara tersebut.

Gratiskan nasi setiap hari Jum’at [sumber gambar]
Kami hanya mampunya berbuat seperti ini. Semoga bisa membantu mereka (anak yatim dan duafa) untuk bersarapan,” kata Ende yang dilansir dari news.detik.com.

Menggelar dagangannya di di depan Pasar Kedungwuni, suami istri asal Gembong, Kedungwuni Timur, Kabupaten Pekalongan itu, tergugah batinnya setelah ikut sebuah pengajian di sebuah pondok pesantren. Ia merasa harus berbuat kebaikan yang bermanfaat bagi banyak orang.

Berbuat kebaikan dengan cara bersedekah nasi [sumber gambar]
Baru tiga minggu (amal ke anak yatim dan duafa). Ini saya lakukan setelah beberapa kali mengaji di Pondok Pesantren Darus Salam Puri, Kedungwuni,” jelasnya yang dilansir dari news.detik.com.

Saat berjualan sendiri, Ende dan Kus Wati menggunakan gerobak sederhana. Isinya terdiri dari bahan makanan, kompor untuk menggoreng tempe dan tahu sebagai lauk untuk nasi megono. Alih-alih mendapat dukungan, keduanya malah sempat dicibir oleh beberapa orang yang iseng.

Sempat dicibir karena kerap bersedekah [sumber gambar]
Ya tidak sedikit yang mencibir. Orang masih susah kok, gaya sodaqoh,” kata Ende sembari menirukan cibiran orang lain.

Dari momen itulah, suami istri tersebut semakin tercambuk untuk giat bersedekah. Mereka pun kerap membuka warungnya dari jam 06.00 hingga pukul 08.00. Khusus untuk mereka yang hendak sarapan pagi sebelum beraktifitas. Bahkan, dari gaya berbagi inilah yang akhirnya memperlancar usahanya.

Banjir pesanan setelah rutin bersedekah [sumber gambar]
Alhamdulillah, berkah. Dapat rezeki pesanan. Beramal tidak perlu menjadi kaya dulu,” pungkasnya.

Pedagang nasi di atas memang hidup pas-pasan. Namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk berbagi. Terbukti, usaha keduanya semakin dilancarkan. Sesuai dengan pepatah, lebih baik tangan di atas dari pada di bawah. Jangan lupa sedekah ya Sahabat Boombastis.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago