Categories: Trending

5 Kawasan Pecinan Paling Ngehits di Indonesia Ini Menjadi Bukti Keragaman Budaya Nusantara

Pecinan atau chinatown adalah sebuah wilayah yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Tionghoa. Di masa lalu, karena ada faktor politis, mereka dikelompokkan menjadi satu. Pada zaman Belanda masih menguasai Nusantara, para etnis Tionghoa ditempatkan pada lokasi yang sama agar mudah mengatur mereka. Bahkan untuk masuk dan keluar lokasi pecinan, etnis Tionghoa harus memiliki Passenstelsel atau surat izin.

Seiring berkembangnya waktu dan juga periode kekuasaan. Pecinan akhirnya menjadi pusat kebudayaan Tionghoa yang berbaur dengan penduduk setempat. Di tempat ini, budaya asli yang berasal dari timur jauh tetap dipertahankan meski budaya lokal tetap dihormati. Mari mengenal lima daerah pecinan di Indonesia yang paling banyak menyedot perhatian wisatawan baik dalam mau pun luar negeri.

1. Pecinan Singkawang – Kalimantan Barat

Singkawang adalah salah satu pecinan paling besar yang ada di Indonesia. Penduduk yang menghuni lokasi di Kalimantan Barat ini mayoritas merupakan etnis Tionghoa. Mereka berkumpul dan akhirnya membentuk sebuah peradaban sembari berbaur dengan penduduk lokal Kalimantan.

Cap Go Meh Singkawang [image source]
Setiap tahun, pecinan di Singkawang selalu menyedot perhatian dunia. Mereka mengadakan perayaan Cap Go Meh beberapa hari pasca Imlek dengan sangat meriah. Bahkan, festival yang selalu menyedot perhatian banyak turis mancanegara ini dikatakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Kalau Anda ingin melihat kebudayaan Tionghoa dengan cita rasa Dayak Kalimantan, jangan sungkan-sungkan untuk datang ke Singkawang.

2. Pecinan Kota Lama Semarang – Jawa Tengah

Semarang memiliki salah satu pecinan atau chinatown terbaik di Pulau Jawa. Kota ini memiliki setidaknya 11 Kelenteng yang menjadi tempat ibadah masyarakat Tionghoa. Sepuluh dari sebelas Kelenteng yang ada terdapat di kawasan pecinan yang membentang dari Jl Beteng, Gajah Mada, Jl. MT Haryono, Jl. Jagalan, dan kawasan dekat Simpang Lima Semarang.

sam po kong [image source]
Di malam hari, kawasan pecinan di Semarang ini menghadirkan Pasar Semawis. Di pasar ini, Anda bisa menikmati aneka penganan khas Tionghoa dan Semarang yang dijual berjajar setiap Jumat-Minggu malam. Pasar Semawis adalah pusat jajanan terpanjang di Semarang yang akan membuat Anda jadi enggan untuk beranjak pulang.

3. Pecinan Kya Kya Surabaya – Jawa Timur

Surabaya memiliki beberapa tempat yang menjadi pecinan meski kawasan Kya Kya lah yang paling terkenal. Kawasan Kya Kya sejatinya merupakan pasar yang menjual banyak sekali kuliner khas Tionghoa yang konon masih asli dan diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Setiap malam, Anda bisa menikmati aneka makanan khas Tionghoa yang terkenal sangat menggoyang lidah.

kya kya [image source]
Selain kawasan Kya Kya yang menyajikan banyak sekali hidangan lezat. Surabaya memiliki beberapa kompleks Kelenteng yang sangat terkenal seperti Boen Bio dan Hok An Kiong. Selain kompleks Kelenteng, Surabaya juga masih memiliki bangunan asli dari para pendatang asli Tiongkok yang akhirnya menetap hingga 6 generasi.

4. Pecinan Kota Lama Jakarta – Jakarta

Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia juga memiliki lokasi pecinan yang cukup besar. Pecinan ini terletak di kawasan Jl Panciran Raya , Jl Asemka hingga Glodok. Bangunan-bangunan dan ornamen khas Tionghoa akan langsung terasa begitu Anda memasuki kawasan yang juga menjual aneka makanan khas negeri tirai bambu yang terkenal sangat nikmat itu.

Glodok [image source]
Selain menjual makanan yang terbilang normal, kawasan ini juga menjual makanan ekstrem yang cukup bikin bulu kuduk berdiri. Makanan itu berupa empedu Kobra yang konon bisa digunakan untuk obat. Oh ya, saat mengunjungi pecinan di Kota Lama Jakarta disarankan untuk berjalan kaki sambil menikmati suasana khas Tiongkok yang kental.

5. Pecinan Tanjung Pinang – Riau

Tanjung Pinang di Provinsi Riau juga memiliki pecinan atau chinatown yang cukup besar di kawasan Sumatra. Kawasan ini memiliki satu kelenteng bernama Vihara Bahtera Sasana yang memiliki ornamen Naga yang sangat unik. Di dalam Kelenteng juga terdapat satu patung besar dari Dewi Kwan Im yang konon telah dibangun sejak 1857.

Dewi Kwan Im [image source]
Di malam hari, Anda bisa berjalan-jalan di kawasan bernama Citywalk. Di kawasan ini, aneka kuliner Tionghoa dijajakan dengan harga yang cukup terjangkau. Setiap malam, warga-warga Tionghoa di kawasan Tanjung Pinang berkumpul di sini untuk bersantap atau sekadar berkumpul dengan keluarga dan sahabat.

Inilah lima kawasan pecinan paling ngehits yang ada di Indonesia. Dari lima kawasan pecinan di atas, mana yang pernah Sobat Boombastis datangi?

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago