Anak seyogyanya adalah buah cinta yang harusnya dirawat dan dijaga dengan penuh cinta. Sayangnya, kasus penganiayaan atau kekerasan terhadap anak masih marak terjadi di Indonesia. Baik karena faktor emosi belaka atau dilakukan dengan tujuan tertentu.
Baru-baru ini kasus kekerasan terjadi di Gowa, dengan korban seorang anak perempuan berusia 6 tahun. Bocah malang tersebut harus kehilangan salah satu mata karena ulah ayah dan ibunya sendiri. Entah apa yang merasuki hati kedua orang tua si anak. Bagaimana kisah dan motif dibalik kejadian tersebut? Berikut ulasan selanjutnya.
Pada hari Rabu (1/9/2021), bocah perempuan berinisial AP terlihat bersama 4 orang dewasa di dalam rumahnya di Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Tepat pukul 13.30 WITA, seorang tetangga merekam aksi di mana 4 orang tersebut tiba-tiba secara sengaja memegang seluruh tubuh AP.
Dari video amatir yang direkam oleh salah satu tetangga tersebut, para pelaku nampak tak punya keraguan. Sementara dari penyidikan polisi, para pelaku disebut berhalusinasi jika terdapat sesuatu dalam tubuh korban yang harus dikeluarkan dengan cara mencungkil mata AP. Disebut bahwa aktivitas tersebut dilakukan untuk motif pesugihan.
AP kini tengah menjalani operasi mata setelah tragedi pencungkilan mata yang sempat membuat matanya terluka dan berdarah. Pada Senin, (6/9/2021) AP menjalani operasi di RSUD Syekh Yusuf, Gowa. Kabarnya, biaya operasi tersebut akan ditanggung oleh pemda Gowa.
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri menjelaskan jika kejadian tersebut akan menimbulkan trauma panjang bagi si korban. Jika mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak, maka pelaku hanya mendapatkan sanksi 3,5-5 tahun penjara saja. Reza berharap bahwa pelaku mendapat hukuman sesuai dalam UU Penghapusan KDRT dengan hukuman penjara 10 tahun.
BACA JUGA: Sosok Bu Wati yang Viral karena Tuding Tetangganya Pesugihan Babi Ngepet, Dikecam Se-Indonesia
Kasus ini tentu menjadi daftar panjang kekerasan orang tua terhadap anak. Dampak panjang pada psikologi anak memunculkan anggapan bahwa keluarga bukanlah tempat berlindung yang aman, sebaliknya menjadi tempat mengerikan. Oleh karenanya, kita perlu waspada dan menyadari kembali hakikat menjadi orang tua sebenarnya.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…