Rela menempuh perjalanan jauh demi bertemu belahan hati
Pada Mei 2003, Tyrel membulatkan tekad untuk bertandang ke kota Quezon, daerah pinggiran Filipina, di mana Joana kini tinggal. Romantisme pemuda ini sudah tampak dari keinginan kuatnya untuk menyisihkan uang sejak lama sebagai bekal perjalanannya ke sana selama 10 hari. Ia mengaku belum pernah bepergian sejauh itu seorang diri. Meski begitu, risiko apapun siap ia tempuh.
Momen yang cukup kocak, ketika Tyrel akhirnya bertemu dengan Joana ia sempat mengucek mata dan menampar wajahnya lantaran ia merasa ini semua seperti mimpi. Joana pun merasakan hal yang sama. Keluarga sang perempuan telah mendengar semua kisah keduanya dan menyambut senang kedatangan Tyrel yang rela jauh-jauh datang dari Amerika.
Setelah berkesempatan untuk saling mengenal lebih jauh, sampailah mereka di ujung pertemuan. Setelah sepuluh hari, Tyrel mesti kembali ke negara asalnya. Hati mereka begitu remuk dan air mata bercucuran tanpa bisa dicegah ketika keduanya terpaksa harus berpisah. Tapi, tenang, ini cuma sementara kok. Karena Tyrel telah berjanji untuk kembali ke sini. Ia bahkan sudah mengutarakan keinginannya kepada kedua orang tua Joana untuk menikahi putrinya.