Tanggal 14 Februari tiap tahun sering kali diidentikkan dengan hari kasih sayang atau biasa disebut valentine. Banyak remaja yang saling merayakannya dengan bertukar kado, mulai dari melakukan hal positif sampai ada pula yang menjurus ke hal negatif, seperti beberapa tahun lalu adanya promosi produk dengan iming-iming hadiah alat kontrasepsi, bisa jadi maksud promo ini tak buruk jika ditujukan bagi pasangan yang sudah menikah, namun promosi ini justru rentan salah sasaran.
Terlepas dari hal baik dan buruk yanng mungkin timbul dari hari valentine, 5 orang walikota di beberapa kota di Indonesia ini berani mengeluarkan kebijakan tak populer yaitu melakukan pelarangan terhadap perayaan valentine. Siapa saja mereka? berikut 5 walikota yang melarang perayaan valentine di kotanya :
Walikota Surabaya ini memang terkenal tegas dalam setiap kebijakannya dan tak segan turun langsung ke lapangan untuk menilik kondisi warganya dan baru saja menjadi pemenang runner-up kedua sebagai walikota terbaik di dunia dalam ajang World Mayor 2014. Ia dinilai sukses memajukan Kota Surabaya. Ia bahkan berhasil menutup kawasan Dolly, yang terkenal sebagai lokalisasi terbesar di asia Tenggara.
Pada tanggal 12 Februari 2015 lalu, Risma –sapaan akrab Tri Rismaharini- secara resmi menerbitkan surat larangan perayaan valentine . surat larangan tersebut diedarkan kepada para Kepala Sekolah se-Surabaya. Dalam pelarang ini meminta pihak sekolah agar mengingatkan anak didiknya untuk tidak ada yg melakukan perayaan
Pelarangan perayaan valentine di oleh walikota Depok ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Tindakan pelarangan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya hubungan seksual di luar nikah di kalangan remaja, terlebih memang diketahui pergaulan remaja saat ini memerlukan perhatian yang ekstra. Langkah yang diambil oleh Walikota Nur Mahmudi Ismail ini mendapatkan respon positif dari warga Depok.
Walikota Banda aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dengan tegas melarang perayaan hari valentine di daerahnya. Ia menghimbau pada seluruh masyarakat muslim di Banda Aceh untuk tidak merayakan valentine karena hal tersebut bertentangan dengan syariat Islam.
Seruan tersebut dikirimkan ke sekolah-sekolah melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga dan Kantor Kementerian Agama Banda Aceh, selain itu seruan juga dikirimkan ke masjid-masjid di Banda Aceh agar disampaikan dalam Khutbah Jumat.
Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau yang dikenal sebagai Danny pomanto melakukan pelarangan perayaan valentine, termasuk penjualan souvenir yang terkait dengan valentine. Ia mengungkapkan bahwa perayaan valentine lebih mengarah ke hal-hal negatif bahkan hingga perbuatan asusila. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Makassar akan menggelar sidak pada tanggal 14 Februari guna memastikan tidak ada perayaan valentine di wilayah ibu kota provinsi Sulawesi selatan tersebut.
Pada Hari Kamis (12/2/2015), Walikota padang Mahyeldi Ansarullah melarang warganya untuk melakukan perayaan hari valentine. Sebelumnya, walikota telah bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), serta beberapa pihak terkait perihal pelarangan perayaan hari valentine ini. Menurutnya, hari kasih sayang tidak hanya pada hari tertentu, karena setiap hari merupakan hari kasih sayang, selain itu valentine dianggap tidak mencerminkan budaya timur dan sarat muatan negatif
activate javascript
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…