5 Negara dengan Pinjaman Luar Negeri Paling Sedikit, Ada yang Tak Punya Utang Sepeser Pun
Utang memang selalu jadi masalah di setiap negara. Mau bagaimana lagi, kebutuhan negara dan rakyat membutuhkan nominal yang luar biasa. Mau tidak mau negara harus berutang namun dengan syarat, mampu melunasinya. Bukan hanya Indonesia, negara besar seperti Amerika pun punya masalah yang sama mengenai hutang.
Meskipun jadi momok, namun di dunia ini memang ada loh negara yang minim dari utang. Bahkan salah satu di antaranya bebas dari utang dan bisa hidup makmur sentosa. Lalu apa sih rahasianya? Biar gak penasaran simak ulasan berikut ini.
Macau yang dianggap bebas hutang
Macau bebas hutang [sumber gambar]Negara sudah ibarat Las Vegas yang berada di benua Asia. Ya, sektor kasino dan judi di negara ini paling laris daripada yang lain dan membawa keuntungan yang luar biasa. Jadi bukan hal yang aneh di negara yang kecil, meskipun di serang pandemi namun PDB meningkat sampai 43,7 persen. Satu hal lagi yang unik dari negara ini adalah dianggap tidak punya utang. Ya, dilansir dari laman IDN Times, IMF sempat mencatat Debt to GDP dari negara ini berada di angka 0. Jadi wajar kalau negara kecil ini dianggap kaya, selain tak punya utang, pendapatan juga banyak.
Liechtenstein utang terlalu sedikit
Liechtenstein bebas hutang [sumber gambar]Mirip dengan Macau, Liechtenstein ternyata juga mempunyai rasio utang terhadap GDP yang amat minim. Bayangkan saja, sampai di angka rasio 0,5 persen, banyak sektor yang mengalami surplus yang luar biasa. Beragamnya industri yang ada di negara ini, rupanya juga jadi faktor tambahan kekayaan Liechtenstein. Mulai dari industri elektronik, farmasi, hingga pengolahan logam ada di sana. Ukuran wilayahnya yang tak lebih dari 62 mil ditunjang dengan populasi yang cuma 35 ribu, membuat pengeluaran negara ini jadi rendah. Wajar ya utang negaranya sedikit.
British Virgin Island si negara impian pebisnis
Virgin Island [sumber gambar]Ingat kasus Panama Papers? Ya, kontroversi itu terjadi di negara ini. Virgin Island memang negara impian para pebisnis, karena di sana ternyata bebas pajak sehingga jadi tempat yang tepat untuk membuat perusahaan. Belum lagi fakta bahwa negara ini ternyata punya rasio utang yang mendekati angka nol, yang membuatnya jadi negara impian. Sebagai tambahan informasi, ketika mau ke sana kamu tak perlu menggunakan visa karena negara ini membebaskannya sebagai syarat masuk Virgin Island. Keuntungan-keuntungan itulah yang membuat negara ini jadi spesial di mata dunia, terutama para pengusaha.
Negara kepulauan Palau yang swasembada
Palau bebas hutang [sumber gambar]Palau adalah negara kepulauan yang mirip Indonesia dan punya banyak wisata. Namun uniknya dari negara yang satu ini punya utang yang lumayan rendah dibandingkan negara lainnya. Dilansir dari laman Suara, populasi Palau yang hanya sekitar 21 ribu orang saja, membuat pengeluaran dari negara ini sangat minim sehingga tak perlu banyak hutang. Hal itu didukung gencarnya promosi pariwisata dan swasembada pertanian yang membuat rakyatnya jadi makmur. Alhasil angka pengangguran dan orang di bawah garis kemiskinan di sana sangat sedikit. Wah, indonesia bisa mencontoh nih.
Hongkong, pada namun tetap kaya
Hongkong bebas hutang [sumber gambar]Meskipun tak seluas Indonesia, namun Hongkong tetap bisa disebut sebagai negara yang padat. Dengan populasi 7 juta jiwa pada lahan seluas 1.104 km persegi membuat negaranya terlihat sangat aktif. Meskipun sangat padat, namun siapa sangka kalau negara ini punya rasio utang yang sedikit. Dilansir dari laman IDN Times, rasio utang pada GDP dari negara ini hanya berada di angka 0,46 persen. Sebenarnya semua ini terjadi karena Hongkong terletak di posisi yang strategis dan jadi pusat perdagangan dari beberapa negara.
Kalau melihat beberapa negara itu, tentunya Indonesia seharusnya bisa mencontohnya. Ya, pasalnya dibanding negara di atas, SDA Indonesia dibilang lebih baik dan pastinya akan lebih menguntungkan kalau bisa digunakan dengan baik. Namun jangan pesimis, harapan itu akan tetap ada kalau kita tak berhenti berusaha.
