Categories: Tips

Mengenal Tuyul Online, Modus Baru Para Ojol untuk Mengeruk Untung

Ojek online tentu merupakan alat transportasi yang sangat diminati oleh publik. Banyak orang berbondong-bondong menggeluti profesi tersebut. Pendapatan yang besar dan merupakan angkutan pilihan masyarakat saat ini tentu hal sangat menggiurkan untuk bergabung. Namun kemudahan tersebut untuk sebagian orang dimanfaatkan untuk  melakukan kejahatan.

Minimnya pengawasan tentu adalah peluang untuk para ojol melakukan tindak kecurangan. Kalau biasanya mereka harus bergerak atau menempati suatu tempat untuk mendapatkan orderan. Saat ini hal tidak perlu, karena para ojol itu menggunakan orderan fiktif yang membuatnya tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk mendapat uang. Lalu seperti apakah ulah mereka? Simak ulasannya berikut.

Menggunakan ratusan Hp untuk melancarkan aksi nakalnya

Handphone tentu menjadi barang utama selain rumah tadi untuk para ojol melakuakan aksinya. Semakin banyak HP tentu akan memudahkan untuk melakukan transaksi. Hal ini dikarenakan semua pemesan ojol dan pendapatannya menggunakan alat tersebut.

Ratusan HP [Image source]
Jadi tidak salah apabila semakin banyak Hp yang dimiliki kerberhasilan untuk mendapatkan rupiah semakin besar Pada kejadian di Jakarta para ojol ini bahkan mempunyai 170 Hp dari hasil iuran anggotanya. Berbagai cara ini tentu sangat merugikan pihak penyedia layanan ini, padahal tanpa mereka para ojol itu bisa saja masih menganggur.

Fake Gps digunakan sebagai alat untuk mengelabuhi

Ada saja cara yang dilakukan para ojol biar untung. Pemakaian fake Gps ini adalah salah satunya. Dengan mengandalkan lokasi palsu membuat peringkat kerjanya dapatlah sempurna. Selain itu cara ini juga digunakan untuk para ojol yang nyabang pekerjaan pada mode transportasi online lain.

Fake GPS [Image source]
Cara kerjanya adalah setiap penggunaan perangkat ini akan membuat seolah-olah orang berada pada tempat yang ditentukan. Selain akan terlihat mobile pergerakannya, mereka juga akan mudah untuk mendapatkan orderan. Namun hal sangat diharamkan oleh para penyedia layanan. Soalnya akan membuat para penumpang menunggu lama dan membuat ojol terdekat kalah saing.

Order Fiktif kedok baru para ojol untuk mendapatkan untung

Selain fake Gps mereka juga melakukan yang namanya order fikif. Cara kerjanya adalah para driver akan menjadi pemesanan layanan tersebut, lalu mereka yang akan menerimanya. Dan hebatnya lagi para ojek online tersebut dapat menarik penumpang dimana-mana yang mereka suka.

Orderan Angkutan Online [Image source]
Namun dalam kerjanya mereka tetap harus mengeluarkan bajet lumayan besar untuk melakukan rooting. Sebenarnya perilaku ini sangat diharamkan oleh para petinggi layanan online tersebut, bahkan di daerah Jakarta ada 197 ora driver yang dibekukan karena perilaku semacam ini.

Menyewa sebuah rumah untuk melakukan tindak kejahatannya

Tempat tinggal suatu hal yang sangat diperlukan para ojol nakal ini. karena dengan adanya homebase mereka akan mudah dalam mengorganisir kejahatanya. Melansir pada laman Kompas mereka bahkan mau merogoh kocek sampai 20 juta. Jumlah yang tidak sedikit apabila melihat pendapatnya setiap hari, untuk meringankan para ojol tersebut mereka melakukan iuran.

Rumah [Image source]
Rumah sewa tersebut juga dipilih tidak sembarang, pasalnya harus mempunyai kriteria yaitu tidak mencolok, luas dan pastinya jauh dari keramaian tapi tetap di kota. Dengan rumah ini tentu aksi mereka akan mudah untuk melakukan tidak kejahatan.

 

Mejanjikan pendapatan ratusan juta ditambah peringkat sempurna

Target adalah salah satu alasan banyak para ojol melakukan kejahatan ini. karena dalam peraturan barunya mereka harus bekerja lebih keras untuk mendapat sebuah bonus. Tentu hal ini membuat banyak para driver melakukan kecurangan seperti berbagai hal tadi.

Uang [Image source]
Selain itu keuntungan yang didapatkan juga besar, Melansir pada konten Viva, aksi mereka mampu raup keuntungan sebanyak 600 juta dalam tiga bulan. Melihat pendapatan tersebut, tidak heran apabila banyak dari mereka melakukan kecurangan. Namun alahkah lebih baiknya apabila mereka lebih meningkatkan kinerjanya. Hal ini karena setiap sebuah kebijakan pasti mementingkan pegawainya bukan hanya keuntungan semata.

Berbagai kecurangan ini tentu suatu yang sangat disesalkan. Hal ini karena adanya ojol telah membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga negara Indonesia. Meskipun ada yang mengatakan peraturan barulah yang menjadi penyebabnya. Tapi setiap adanya kebijakan tentu sudah memikirkan para ojol. Jadi tidak ada alasan untuk mereka untuk melakukan kecurangan seperti cerita di atas. Apabila terus dilakukan tentu akan membuat mereka kehilangan pekerjaan dan merusak citra si ojol sendiri.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

1 week ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago