Alqur’an adalah pedoman hidup umat Islam yang sudah menyangkut segala hal baik tentang kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Alqur’an pula yang menjadi landasan dalam mengambil segala keputusan untuk urusan dunia dan akhirat.
Sampai detik ini Alqur’an adalah satu-satunya kitab suci yang dijaga kesuciannya karena sejak zaman dahulu sampai sekarang tidak pernah diubah, diganti dan semakin terjaga karena jutaan bahkan miliran orang didunia ini hafal Alqur’an. Jadi, jika terjadi salah cetak baik sengaja maupun tidak disengaja pasti akan ketahuan dengan cepat.
Alqur’an merupakan Mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad sebagai utusannya dan merupakan kitab suci yang terakhir diturunkan Allah untuk umat manusia setelah sebelumnya ada Zabur, Taurat, Injil, kemudian Alqur’an.
Yang mampu menghafal alqur’a bukan saja orang arab dan bukan saja orang dewasa. Di Indonesia kita mengatahui bakat-bakat tersebut mulai populer karena sebuah program acara di TV swasta Indonesia. Ya, Musa kini mulai dikenal masyarakat Indonesia karena kemampuannya menghafal Alqur’an 29 juz secara sempurna.
Mau kenal lebih jauh siapa Musa penghafal alquran 29 juz? Yuk, simak ulasan berikut ini:
Musa Berasal dari Bangka Barat, Bangka Belitung, Jauh dari hiruk pikuk ibu kota macam Jakarta yang membuat pikirannya tetap fokus dan jernih dalam menghafal alqur’an. Kesederhanaan pola hidup keluarga yang merupakan cermin kehidupan petani Indonesia melengkapi kesahajaan bocah 5 tahun ini.
Hanafi nama ayah dari Musa adalah seorang petani biasa yang hampir seluruh hidupnya dihabiskan di ladang dan beribadah kepada Allah S.W.T. Disela kesibukan bertani ia terus membimbing anaknya Musa untuk menghafalkan Alqur’an dan kemampuan Musa dalam menghafal memang sangat bagus.
Nama lengkap Musa adalah Abu Musa ini begitu populer setelah mengikut program hafiz Indonesia disalah satu TV swasta Indonesia. Namun perlu diketahui bahwa Musa sudah lebih dahulu dikenal di seantero belitung karena ia telah mengikuti banyak sekali lomba menghafal Alqur’an dan selalu menang, termasuk lomba tingkat nasional.
Percaya-tidak percaya bocah yang belum genap enam tahun ini mampu menghafal 29 juz dan sudah teruji diberbagai lomba. Bacaannya cukup fasih dengan tajwid yang cukup baik, kendati pengucapan beberapa makhraj belum cukup sempurna akibat dari gigi susu bagian depannya copot.
Musa yang sering membuat orang berurai air mata ini telah mengikuti lomba menghafal Al-Quran tingkat internasional yang digelar di Arab Saudi. Menurut paman Musa, Abu Unaisah, ikutnya Musa dalam ajang dunia itu karena kerjasama TV penyelenggara Hafiz Indonesia dengan Kedubes Arab Saudi di Jakarta.
Musa ikut mengharumkan nama Indonesia dikancah internasional lewat kemampuannya menghafal Alqur’an dan tentu ini adalah image yang sangat baik bagi Indonesia. Kini Indonesia bukan saja dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbanyak di dunia tapi juga mampu membuktikan bahwa Indonesia punya potensi yang sama dengan negara arab dalam menghafal Alqur’an.
Bakat Musa menghafal Al-Quran yang sekarang ini memang bukan didapat secara instant. Musa telah mulai menghafal Alqur’an sejak ia berusia 2 tahun.
Metode yang diterapkan ayah Musa tidak ada yang spesial, sama halnya dengan orang tua muslim lainnya yaitu dengan memperkenalkan huruf-huruf Hijaiyah pada Musa. Huruf-huruf itu ditempel di dinding agar selalu diulang-ulang oleh Musa dan sampai dia hafal seluruh huruf. Namun Musa memang sangat berbakat.
Mengikuti jejak ayah yang taat beribadah dan sholat malam, kini Musa yang belum aqil baligh itu pun gemar melakukan ibadah dan sholat sunnah diwaktu malam.
Banyak orang menilai bahwa apa yang dilakukan Hanafi, ayah Musah adalah merenggut kebahagian anaknya dengan mengambil masa kanak-kanaknya Hanafi dan tidak memberikan waktu bermain bagi Musa. Tunggu dulu, anggapan itu adalah salah besar. Musa tetaplah anak-anak dan anak-anak tidak bisa lepas dengan bermain maka ia pun tetap bermain dengan teman-temannya. Bedanya adalah disela-sela waktu bermainnya ia tetap menghafal Alqur’an
Dari total 30 juz Alqur’an hanya 29 Juz yang dihafal musa. Sebenarnya Musa menghafal keseluruhan 30 juz tersebut hanya saja surat An-Nahl dan Surat Bani Izrail belum fasih dia hafal. Jadi bisa dibilang Musa hafal 30 juz kurang sedikit.
Musa mampu menghafal 5 lembar halaman Alqur’an perharinya dan juga mampu menghafal setengah lembar Al-Quran dalam waktu 30 menit. Keren bukan! tidak ada kata yang lebih selain subhannallah untuk Musa.
Pendidikan Alqur’an kepada Musa diawali sejak masih dalam kandungan. Ibu-ibu modern jaman sekarang banyak yang memperdengarkan musik klasik ke calon bayinya yang masih dalam kandungan, namun berbeda halnya dengan orang tua Musa. Mereka justru rajin mengaji agar kelak anak yang lahir yakni Musa akan menjadi sosok teladan dengan kemampuan yang baik. Ini merupakan bukti bahwa hidup dengan pedoman Alqur’an akan membuat bahagia dan cerdas.
Pernah mendengar Musa diajak bicara oleh Irfan Hakim yang menjadi host dalam acara Hafidz Indonesia tersebut? Coba dengarkan jawaban-jawaban dari Musa. Meski kemampuannya luar biasa ia tidak pernah terlihat angkuh atau memberikan bahasa yang mencerminkan keangkuhan. Jawaban sederhana dari bocah 5 tahun ini adalah Insya Allah, siap, Amin dengan banyak tersenyum dan sesekali menunduk kemudian melihat ayahnya.
Gaya hidup dan kemampuan Musa membuat banyak orang terurai air matanya bahkan juri sekalipun dan mereka berharap memiliki anak dengan kemampuan seperti Musa. Ya, Musa kini menjadi idola para ibu-ibu, bapak-bapak bahkan anak-anak sekalipun.
Musa menjadi cerminan hidup bersahaja meski diangurahi kemampuan yang sangat menawan dan tidak tanggung-tanggung mampu menghapal alqur’an 30 Juz kurang sedikit.
Yang membanggakan dari Musa adalah dia merupakan satu-satunya peserta dari Indonesia dalam ajang lomba menghafal alqur’an tingkat dunia tersebut, selain itu ia merupakan peserta dengan usia paling kecil diantara puluhan peserta lainnya dari berbagai negara.
Yang terkecil bukan berarti tidak berprestasi. Musa di tes dengan melanjutkan ayat-ayat yang dibacakan oleh Juri yang ayatnya diambil secar acak. Sesekali Musa lupa lanjutan ayatnya, mungkin dia seperti Grogi karena dikelilingi orang dengan wajah asing menurutnya.
Hasil dari lomba tersebut adalah sangat istimewa. Musa mampu menang walaupun diperingkat ke-12 dari 25 peserta. Musa juga di ganjar dengan nilai Mumtaz karena mampu meraih 90,83 poin dari 100 nilai sempurna.
Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus sudah sampai di Indonesia. Kedatangannya juga menjadi penanda dari…
Pilihan terjun ke dunia bisnis bukan hal yang akan diambil oleh sembarang orang. Hanya mereka…
Kabar duka datang dari keluarga besar Ayu Ting Ting atas meninggalnya keponakan penyanyi sekaligus presenter…
Indonesia patut berbangga dengan apa yang diraih Saptoyogo Purnomo yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di…
Belakangan warga Indonesia dihebohkan dengan isu gempa megathrust. Hal ini berawal dari gempa di Pulau…
Beberapa waktu belakangan, fans Podcast Warung Kopi atau PWK sedang dikagetkan dengan mundurnya Praz Teguh…