Pernahkah Anda mendengar GMO yang beberapa tahun terakhir sedang gencar dibicarakan? GMO adalah singkatan dari Genetically Modified Organisme atau organisme yang telah dimodifikasi genetiknya. Beberapa negara di Eropa mulai menolak produk olahan dari GMO karena khawatir membahayakan manusia. Karena mengubah genetik suatu makhluk membutuhkan suatu radiasi dari nuklir. Dan nuklir adalah hal berbahaya yang sering membuat manusia ketakutan.
Ternyata produk GMO sering kita konsumsi entah sadar atau tidak. Produk-produk makanan ini memiliki kualitas unggul karena telah diubah genetiknya. Apa saja produk rekayasa genetika yang kerap kita makan? Mari kita simak bersama-sama.
Pada tahun 2010 ilmuwan berhasil mengembangkan spesies sapi perah yang lebih unggul. Sapi dari Selandia Baru ini dapat dikonsumsi oleh semua bayi yang masih kecil. Penelitian ini dilakukan karena ada 3% bayi yang mengalami alergi terhadap susu sapi yang tercampur dalam susu formula. Ilmuan di Selandia Baru mampu mengembangkan sapi anti alergi bagi bayi yang mulai dikembangkan besar-besaran hingga sekarang.
Hal yang nyaris sama dilakukan oleh peneliti di Amerika. Mereka memberikan sebuah suntikan hormon yang mampu mengubah sapi secara genetik. Sapi ini mampu menghasilkan susu 10% lebih banyak dari sapi biasa. Susu sapi ini dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi mentega, susu bubuk, ice cream, hingga keju. Bayangkan, hampir semua produk olahan dari susu sapi yang muncul di pasaran adalah produk GMO.
Tembakau adalah bahan utama pembuatan rokok yang menjadi penyumbang kematian di dunia ini. Namun demikian, tembakau adalah produk pertanian paling besar di Amerika. Dan sekitar 90% tembakau yang ditanam di Amerika adalah jenis yang telah dimodifikasi genetiknya. Tembakau ini akhirnya menjadi sangat unggul dan menghasilkan banyak daun.
Tembakau adalah tanaman yang sebenarnya tak tahan oleh cuaca dan juga serangan hama. Kebanyakan tembakau akan mati jika sudah diserbu jenis hama kutu yang menggerogoti batang dan daun. Untuk itu ilmuwan menyuntikkan semacam gen dalam tanaman ini yang membuatnya jadi kebal hama. Gen itu terbuat dari semacam bakteri yang membuat hama tak tertarik mendekat. Masihkah Anda ingin merokok?
Ragi adalah komponen utama dalam membuat roti atau produk olahan yang membutuhkan fermentasi. Ternyata terdapat ragi yang merupakan produk GMO. Ragi jenis ini dinamai ML01 dan banyak digunakan untuk pembuatan wine di Amerika dan juga Kanada. Hampir semua wine yang mungkin Anda minum mengandung ragi ML01 yang merupakan organisme rekayasa genetika.
Ilmuwan dari Universitas British Columbia mengembangkan jenis ragi ini untuk sebuah alasan. Mereka ingin mengurangi efek migrain dan hipertensi bagi pengkonsumsi wine. Mereka ingin setiap orang dapat mengonsumsi wine tanpa harus merasakan efek samping dari cairan beralkohol yang terbuat dari sari anggur ini. Meski begitu, ML01 akan menjadi berbahaya jika digunakan dalam jumlah yang terlalu banyak.
Jika anda memakan pepaya yang berasal dari Hawaii, dapat dipastikan hampir semuanya adalah buah rekayasa genetika. Hal ini terjadi karena pepaya yang berasal dari Hawaii pernah mengalami serangan virus hingga hampir semua pepaya mengalami penyakit hingga mati. Untuk mengatasi papaya ringspot virus (PRSV) penduduk setempat melakukan mutasi genetika yang membuat pepaya jadi kebal.
Pengembangan ini dilakukan selama berpuluh tahun sejak virus pembunuh pepaya muncul pada tahun 1960. Akhirnya meski terlambat, pada tahun 1990, sebuah spesies pepaya GMO baru dikeluarkan. Spesies yang mendapat rekayasa genetika ini mampu tumbuh dengan subur. Dan yang terpenting lagi, pepaya ini kebal terhadap serangan virus dan hama.
Pada tahun 2014, USDA menyetujui satu jenis baru kentang GMO yang mulai dilempar ke pasaran. Kentang rekayasa genetika ini dipercaya mampu mengurangi Acrylamide saat kentang digoreng. Acrylamide adalah sebuah zat yang dipercaya memberikan sumbangan besar bagi seseorang untuk mengidap kanker.
Kentang yang dimodifikasi genetikanya ini bukanlah spesies GMO yang pertama. Sebelumnya juga pernah ada jenis kentang yang dimodifikasi untuk menghasilkan panen yang sangat besar. Produk kentang GMO dari Amerika ini diterima baik oleh pasaran lokal namun ditolak oleh negara di Eropa karena takut dampak dari kentang yang telah mengalami rekayasa genetika.
Oke, kita memang tidak memakan kapas sebagai makanan. Tapi menggunakannya sebagai bahan untuk pakaian. Namun tahukah Anda jika biji dari kapas bisa digunakan untuk minyak dengan mengekstraknya. Dan hampir sebagian besar minyak dari kapas ini digunakan untuk menggoreng makanan di warung-warung cepat saji, terutama di Amerika.
Hampir sekitar 35% dari minyak kapas digunakan untuk menggoreng makanan. Dan beberapa produk kemasan seperti krakers, keripik, hingga produk kosmetik. Ternyata kapas-kapas yang digunakan ini telah direkayasa genetikanya. Kapas GMO menghasilkan banyak sekali serat hingga panen akan meningkat. Belum ada penelitian yang mengatakan minyak kapas GMO buruk, namun menguranginya adalah hal baik untuk berjaga-jaga.
Gula yang hampir setiap hari kita gunakan untuk membuat teh, kopi dan masak adalah produk turunan Tebu GMO. Tebu yang telah diubah genetiknya ini menjadi sangat unggul terhadap penyakit, dan tingkat kemanisannya meningkat. Tebu jenis unggul ini akan menghasilkan panen cukup besar bagi petani dengan modal yang sama.
Langsung atau pun tidak, gula yang kita konsumsi adalah produk yang telah direkayasa genetiknya. Memang tak ada dampak signifikan antara tebu biasa dan GMO. Namun mengkonsumsi gula yang berlebih akan membuat tubuh berpotensi mengalami beberapa penyakit dan juga kegemukan.
Kedelai adalah produk lain yang telah mengalami rekayasa genetika. Kedelai GMO mampu bertahan dari serangan hama. Dengan begini petani tidak akan selalu menyemprot pestisida. Hal ini membuat petani lebih hemat. Selain itu kedelai GMO juga menghasilkan produk yang banyak, bulir biji yang besar akan membuat panen semakin besar.
Hampir semua kedelai yang diproduksi Amerika adalah kedelai GMO. Kedelai ini diekspor ke beberapa negara dan diolah di dalam negeri dalam bentuk tepung, minyak, hingga kecap. Indonesia kerap mengimpor kedelai dari luar negeri. Dan hampir dipastikan kedelai itu adalah kedelai GMO.
Produk GMO mungkin menghasilkan jenis produk unggulan. Namun kita tidak tahu dampak apa yang akan terjadi jika menggunakan produk rekayasa ini. Bijaklah dalam mengkonsumsi produk-produk yang disebutkan di atas agar kita selalu sehat!
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…