Krisis sampah lebanon
Ada pemandangan tak lazim yang tampak di kota-kota Lebanon, khususnya di kota Beirut. Jika biasanya kota-kota di negara Timur Tengah ini tampak bersih dan rapi, sudah seminggu terakhir Lebanon tampak menjadi kota lautan sampah. Sampah tersebut tidak hanya menggunung di sudut kota, namun sudah mendesak hingga ke jalan-jalan utama.
Netizen Lebanonpun mulai khawatir dengan nasib dan kesehatan mereka. Para netizen memposting pemandangan di dekat rumah mereka yang kini seperti tong sampah raksasa. Berikut Boombastis laporkan beberapa fakta tentang Lebanon yang kini menjadi negara dengan lautan sampah.
Beirut adalah ibu kota yang dibangga-banggakan Lebanon, sebagaimana warga Indonesia membanggakan Jakarta. Kota ini merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat berputarnya roda ekonomi Lebanon. Namun, justru kota inilah yang terkena dampak krisis sampah paling parah dibandingkan kota-kota lainnya.
Penumpukan sampah ini terjadi akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Naameh, di sebelah selatan Kota Beirut. TPA Nameeh merupakan tempat pembuangan sampah paling besar di negara tersebut. Tempat penampungan itu dijadwalkan ditutup minggu lalu, tanpa adanya tempat pengganti yang disarankan oleh pemerintah.
Sampah yang digeletakkan di jalan tidak hanya sampah-sampah kering, namun juga sampah basah seperti sisa-sisa makanan. Sampah tersebut mengundang datangnya serangga dan tikus yang berkembang biak pesat. Sementara warga tidak bisa berbuat apa-apa.
Kamis lalu, menteri-menteri di kabinet pemerintahan Lebanon bertemu untuk membahas masalah sampah ini. Namun, mereka tidak menemukan solusinya, sehingga keputusan akan sampah ini terus ditunda hingga Selasa mendatang. Penundaan keputusan tersebut membuat sampah yang bertumpuk semakin menggunung.
Karena masyarakat panik melihat sampah yang menumpuk, sebagian dari mereka mencoba membakar sampah sedikit demi sedikit. Namun, apa daya usaha itu justru membuat api berkobar luas dan membakar benda-benda yang tidak diinginkan. Beberapa hari yang lalu, jalanan di Beirut dipenuhi dengan asap tebal. Kepanikan semakin meluas.
Meski negara kita masih ada dalam tahap berkembang, namun setidaknya kita tidak dihadapkan dengan masalah seberat Lebanon. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita menjaga kebersihan sejak dini. Kurangi penggunaan benda-benda yang akan menimbulkan sampah. Keselamatan lingkungan adalah keselamatan kita semua. (HLH)
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…