Bisa berkuliah ke luar negeri adalah harapan banyak orang. Sayangnya tak semua orang bisa berkesempatan mencari ilmu di negeri orang, hal itu tentu saja berkaitan dengan biaya. Berkuliah di luar negeri, berarti harus menyiapkan dana yang fantastis. Namun, bukan berarti orang menengah ke bawah tak memiliki kesempatan untuk belajar di luar negeri. Saat ini sudah banyak program pemerintah yang mendukung mahasiswa agar bisa belajar di luar negeri, tentu saja dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi ya.
Salah satu kisah inpiratif datang dari Latissa Aura Wibowo, mahasiswi Unair angkatan 2018 jurusan Psikologi. Latissa adalah salah satu mahasiswi beruntung karena bisa mengikuti Program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek. Selengkapnya tentang cerita Latissa, berikut ulasannya.
ISSMA adalah program pemerintah yang pasti diminati oleh banyak mahasiswa. Untuk menyaring mahasiswa yang akan pergi ke luar negeri, pasti akan ada seleksi yang ketat. Latissa juga menjelaskan jika setiap mahasiswa yang ingin mendaftar program tersebut, harus mempersiapkan sertifikasi tes Bahasa Inggris.
Tak hanya hasil tes bahasa Inggris, rekam jejak kuliah juga harus disiapkan. Menurut Latissa, kebanyakan awardee IISMA memiliki pengalaman organisasi yang aktif di kampus. Kebetulan Latissa juga sejak tahun kedua kuliah, ia mengaku cukup aktif sebagai relawan kegiatan kampus.
Latissa memilih University of Szeged untuk melanjutkan pendidikan. Hal itu karena reputasi kampus tersebut sangat baik. Sedangkan kota Szeged sendiri termasuk dalam Schengen yang memudahkan Latissa jika ingin traveling ke negara-negara lain.
Latissa sangat bersemangat, karena kelas yang diambilnya sudah mengadakan pembelajaran tatap muka. Di sana Latissa masuk ke Faculty of Education. Dan ada beberapa kelas yang dia ambil di sana, bisa ditransfer ke kredit Unair.
Harapan Latissa bisa berkuliah di negara Eropa Tengah, sejatinya untuk membangun relasi dan juga memperoleh ilmu yang beragam. Namun siapa sangka jika apa yang ia dapatkan lebih dari harapan. Biaya kuliah ditanggung oleh IISMA.
Bahkan ia juga mendapat biaya tunjangan yang jumlahnya tak sedikit. Latissa mengaku merasa senang dan bersyukur. Meski sebelumnya sempat merasa tak percaya diri, namun itu tak menghalanginya untuk tetap mencoba. Dan ternyata benar, ia berhasil mendapat kesempatan untuk terbang ke luar negeri untuk belajar.
Hal yang paling bikin ngiler untuk belajar di luar negeri, tentu bayangan bisa jalan-jalan di negeri orang, ya kan? Hal tersebut ternyata juga berlaku bagi Latissa. Selama tinggal di Hungaria, biaya memang ditanggung oleh pihak IISMA.
Visa, asuransi, tempat tinggal, bahkan tes CPR. Latissa merasa sangat beruntung memilih University of Szeged yang memiliki reputasi baik. Tak hanya itu, menurutnya visa miliknya juga bisa digunakan untuk bepergian ke negara-negara lain seperti Jerman, Belanda, dan Perancis.
BACA JUGA: Kisah Mesya Ananda, Polwan Berprestasi yang Jadi Rebutan 7 Universitas Bergengsi Luar Negeri
Cerita tentang kuliah di luar negeri memang selalu jadi penegalaman yang seru. Tak heran beasiswa ke luar negeri selalu jadi dambaan. Jika kalian mahasiwa yang tertarik belajar di negeri orang, jangan pernah insecure. Seperti pesan Latissa, “You never know, if you never try.”
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…