Luar biasa agaknya menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan aksi Supomo. Pria yang berasal dari wilayah Seragen ini diketahui telah mengubah sebuah rawa-rawa menjadi lapangan sepak bola yang berkelas. Meski bukan yang terbaik , namun memberikan garansi akan kualitas yang jempolan. Pemain yang menempa diri di sana seperti dibawa ke tempat latihan tim-tim elite Eropa.
Tidak itu saja, lapangan yang terletak di komplek Yogyakarta Independent School tersebut (YIS) juga jadi jawaban dari krisis tempat latihan bagus di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama banyak kesebelasan yang harus rela berlatih di tempat di bawah standar. Lalu seperti apakah lapangannya dan bagaimana dulu kisah menjadi lapangan sepak bola jempolan? Mari simak ulasan ini untuk mengetahuinya.
Jika menilik sejarahnya ke belakang, pencipta lapangan bernama YIS Mlati Sleman ini ternyata bukanlah seorang arsitek khusus pembuatan tempat latihan sepak bola. Sebelumnya, pria berkumis ini adalah pengelola lapangan golf. Namun, lantaran merasa tertantang dengan penugasan pembuatan lapangan, ia akhirnya menyulap rawa-rawa dan kebun tersebut. Konon katanya Sumpomo mengubah lahan sebesar 7 hektar menjadi lapangan sepak bola berkualitas. Sungguh hal yang mengagumkan untuk seorang yang tidak bergerak dalam bidang sepak bola, tapi bisa menciptakan tempat latihan yang istimewa.
Sebagai pengembang lapangan ini ternyata Sumpomo tidak menggunakan rumput yang pada lazimnya yang digunakan di beberapa stadion tanah air. Dilansir laman Tribune, ia memanfaatkan rumput berjenis evergreen untuk lapangan sepak bola buatannya tersebut. Kendati terbilang susah perawatannya, namun ia mengaku jika kualitas yang dihadirkan amatlah bagus. Pria yang sudah menjadi pengelola lapangan golf sejak 1992, juga menambahkan bila recovery rumput jauh lebih cepat dibanding yang lain. Bila dilihat mendetail memang membuat lapangan menjadi terlihat rata mirip tempat latihan klub elite Eropa. Tak percanya noh lihat di gambar.
Setelah dibuka untuk umum, lapangan sepak bola di kawasan Yogyakarta ini bisa dibilang kerap menjadi jadi rujukan klub lokal atau manca. Seperti salah satunya kesebelasan Indonesia yang berlatih di sana adalah Madura United. Terlihat ketika itu klub Liga 1 tersebut melakukan pemusatan latihan untuk menyambut kompetisi teratas Indonesia. Selain nama lokal, tim asal Malaysia juga sempat mengelar latihan di lapangan kawasan komplek Yogyakarta Independent School tersebut (YIS). Tim Negeri Jiran yang menempa dirinya di sana adalah PDRM FA, sebuah kesebelasan yang dimiliki oleh pihak berwajib negara sana.
Menimbang kualitasnya yang jempolan tak salah memang jika menyebutnya menjadi salah satu terbaik di Indonesia. Bahkan jika kita cermati dan bandingkan dengan tempat latihan klub lokal, YIS Sleman jauh mengungguli mereka. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lapangan latihan klub peserta Indonesia yang dibawah standar atau ABL (asal bila latihan). Besar harapan ke depan hadirnya tempat bola yang dibuat oleh Sumpomo jauh lebih banyak jumlahnya di Indonesia.
Selain skill dan kerja keras, fasilitas juga bisa dibilang menjadi sarana penting yang menunjang perkembangan sepak bola nasional. Pasalnya, tanpa berlatih pemain tidak akan bisa berjaya di olahraga ini. Jadi sudah sewajarnya lapangan macam ini diperbanyak jumlahnya dan meninggalkan ABL tadi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…