Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus sudah sampai di Indonesia. Kedatangannya juga menjadi penanda dari dimulainya rangkaian kunjungan di Asia-Pasifik, yang nantinya akan berlanjut ke negara-negara tetangga, yaitu Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Air, kekaguman hadir dari jutaan masyarakat negeri ini. Kita seakan diajarkan kembali pentingnya kesederhanaannya. Hal yang kian tergerus karena kita semakin terbiasa melihat kemewahan sebagai hal yang paling utama.
Ketika daya beli semakin menurun, rakyat kecil yang sakit bahkan kehilangan nyawa karena terlalu lelah bekerja, justru banyak pejabat yang tak peka. Umbar kemewahan dilakukan tanpa segan seakan masyarakat tidak memiliki perasaan.
Kehadiran Sri Paus seakan menjadi angin sepoi yang menyejukkan di siang nan terik. Kekaguman pertama dimulai saat dirinya dikabarkan hanya menggunakan pesawat komersil maskapai Italia, ITA Airways untuk melakukan kunjungan kerjanya. Tanpa kemewahan, tanpa privilege.
Sebelum tiba di Indonesia, Paus Fransiskus meminta Pemerintah Indonesia untuk menyiapkan kendaraan yang ‘biasa-biasa saja.’ Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, ia dijemput mobil Toyota Innova Zenix berpelat SVC 1 (Status Civitatis Vaticanae) sebagai sarana transportasinya selama kunjungan di Jakarta.
Tak hanya memilih kendaraan operasional yang sederhana, Bapa Paus juga tampak duduk di samping pengemudi. Konon, Sri Paus memang selalu memilih untuk menempati kursi depan saat berkendara.
Sapaan hangat kepada anak-anak yang menyambutnya
Sambil menikmati perjalanan, Paus Fransiskus tampak selalu membuka jendela pintu mobilnya. Dari tempat duduknya, ia tak pernah lelah mengeluarkan tangan, melambai kepada siapa saja yang menyambutnya.
Jakarta yang panas tampak teduh dan hangat dengan kehadirannya. Di setiap pemberhantian, ia selalu menyempatkan diri beberapa menit untuk berhenti, memeluk dan memberi berkat kepada anak-anak yang datang kepadanya.
Kebiasaan unik Sri Paus tersebut dibenarkan oleh Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo. Dalam penjelasannya kepada media, ia mengungkapkan bahwa Paus selalu meminta mobilnya untuk memilih lajur yang paling dekat dengan masyarakat.
Lebih lanjut, Kardinal Suharyo mengatakan bahwa hal tersebut spontan dilakukan. Paus sendiri yang meminta pengemudi untuk melaju pelan di pinggir. Ia mengatakan bahwa itu adalah tanda bahwa sebenarnya beliau ingin bersalaman dengan semua orang yang disapanya.
Selain tentang keramahan, Kardinal Suharyo juga bercerita tentang ‘outfit’ Paus Fransiskus. Salah satunya adalah sepatu yang dikenakannya. Kardinal Suharyo mengatakan bahwa sepatu berwarna itu sudah lama dipakai Paus untuk bekerja.
Di media sosial juga sempat menyinggung tentang jam tangan yang dikenakan oleh Paus Fransiskus. Ia selalu mengenakan jam tangan bermerek Casio dengan jenis MQ24-7B2. Kita bisa menemukan jam seperti ini di toko-toko online dengan harga sekitar Rp 170 ribuan.
BACA JUGA: Fakta Pemilik sampai Harga Pesawat Jet Pribadi yang Digunakan Kaesang dan Erina ke AS
Selain ajaran kesederhanaan, Paus Fransiskus juga menyampaikan pandangannya tentang semboyan, Bhinneka Tunggal Ika. Beliau menyampaikan kepada pemerintah agar membangun jembatan dengan gereja demi meningkatkan dialog antar agama. Sebuah harapan demi mewujudkan negara yang damai dan tanpa prasangka sehingga terwujud arti sebenarnya dari toleransi.
Sudah bukan rahasia umum lagi jika Korea Utara punya cara-cara yang berbeda dalam mengurus negaranya.…
Seorang gadis dari Provinsi Hebei, China, diketahui telah berpura-pura lumpuh selama lebih dari 20 tahun.…
Pilihan terjun ke dunia bisnis bukan hal yang akan diambil oleh sembarang orang. Hanya mereka…
Kabar duka datang dari keluarga besar Ayu Ting Ting atas meninggalnya keponakan penyanyi sekaligus presenter…
Indonesia patut berbangga dengan apa yang diraih Saptoyogo Purnomo yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di…
Belakangan warga Indonesia dihebohkan dengan isu gempa megathrust. Hal ini berawal dari gempa di Pulau…