Sosok Sugi Nur Raharja alias Gus Nur selama ini dikenal sebagai pendakwah agama yang kerap melontarkan pernyataan yang kontroversial. Terbaru, dirinya dilaporkan oleh Aliansi Santri Jember karena salah satu ucapannya di YouTube dianggap merendahkan marwah organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Tayangan yang dipermasalahkan tersebut terjadi saat dirinya tengah berbincang-bincang (talkshow) di kanal YouTube milik Refly Harun. Sebelumnya, Sugi Nur juga sempat tersandung kasus serupa hingga membuat dirinya juga dilaporkan ke polisi pada Oktober tahun 2019 lalu. Lantas, kontroversi apa saja yang pernah dilakukannya?
Kasus ini terjadi pada Mei 2018 dan akhirnya berujung pelaporan Gus Nur oleh Kader Muda NU ke Polda Jatim. Dalam vlog-nya, pria kelahiran 1 Februari 1974 itu mengucapkan kata-kata tak pantas bernada penghinaan. Judul pada video pun pun dinilai provokatif, yakni ‘Generasi Muda NU Penjilat’. Persidangan pun sempat ricuh lantaran dua kubu masa – yakni anggota Banser dan FPI, terlibat cekcok di saat persidangan berlangsung.
Menjelang Pilpres 2019 lalu, video ceramah yang diunggah Gus Nur bikin geger publik lantaran dirinya mewacanakan soal haramnya memilih Presiden Jokowi. “Cuma saya mengasih wacana, haram hukumnya milih Presiden Jokowi, kembangkan. Kalau mau. Kata siapa Gus, haram? kata Saya! Dalilnya mana Gus? Qola Gus Nur. Kok repot, begitu, selesai.” ucapnya dalam tayangan tersebut.
Sebuah tayangan di kanal YouTube bernama Forta Channel tampak mengunggah sosok Gus Nur yang tengah berorasi pada massa. Peristiwa yang terjadi pada Selasa (13/10/2020), mengkritik kebijakan pemerintah soal UU Omnibus Law Cipta Kerja. “Rezim akan mati, kita akan mati, sama-sama mati. Dia mati demi jabatan, dia mati di lubang persyaratan, kita mati syahid Insyaallah. Itu kabar buruknya teman-teman,” ucap Gus Nur lewat pengeras suara dari atas mobil.
Pernyataan kontroversial ini terlontar ketika dirinya tengah berbincang-bincang (talkshow) dengan Refly Harun yang ditayangkan di kanal YouTube miliknya pada Senin (19/20/2020). Terang-terangan, dirinya menyebut bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo jelek dan laknatullah. “Kalau Bang Refly tanya bagaimana rezim ini, di mata saya enggak ada baiknya. Jelek. Laknatullah,” kata Gus Nur.
Selain melontarkan kritik pedas terhadap rezim Presiden Joko Widodo, pernyataan lainnya yang paling disorot adalah ketika dirinya mengibaratkan NU sebagai bus yang sopirnya mabuk hingga penumpangnya liberal dan PKI. “Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam,” ucap Gus Nur dalam tayangan tersebut.
BACA JUGA: 5 Aksi Kontroversial Abu Janda di Indonesia Hingga Akunnya Ditutup Oleh Facebook
Pernyataan NU yang diibaratkan sebuah bis dengan penumpang teler dan sopir mabuk akhirnya berbuntut panjang. Aliansi Santri Jember pun melaporkan Gus Nur ke Polres Jember karena hal tersebut dinilai merendahkan marwah sekaligus mencemarkan nama baik NU sebagai organisasi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…