Jakarta, Oktober 2019 – Setelah diluncurkan bertepatan dengan momen Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2019 lalu, Kompetisi Layar Radio Mahasiswa 1 kini telah berjalan dan persaingan mulai memanas. Melalui serangkaian seleksi, acara yang bertujuan untuk Merajut Tenunan Sosial Generasi Muda dengan Menghidupkan Kembali Keseruan & Manfaat “RADIO KAMPUS” ini telah meloloskan beberapa perwakilan kampus se-Indonesia.
Mulai dari London School of Public Relations-Jakarta, Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik-Jakarta, Universitas Multimedia Nusantara-Tangerang Selatan, Universitas Gunadarma-Depok, Universitas Padjadjaran-Bandung, Telkom University-Bandung, hingga Universitas Diponogero-Semarang kini tengah bersaing meraih poin demi poin menuju kemenangan.
Program Layar Radio dari masing-masing tim peserta disiarkan secara nasional dengan format berupa live streaming video interaktif (hosted live) pada masing-masing channel tim peserta di ARENA.id. Siaran berlangsung selama lima minggu dengan frekuensi tiga kali seminggu, dan masing-masing berdurasi dua jam.
Kegiatan yang didukung oleh London School of Public Relations (LSPR) selaku PR & Media Education Partner ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian serta dukungan ARENA.id dan LSPR terhadap pemberdayaan generasi muda khususnya para mahasiswa se-Indonesia. Selain itu, kompetisi ini juga diharapkan dapat mematahkan stigma negatif terhadap generasi millenial.
“Setelah menonton dan berinteraksi dalam program yang dibuat oleh masing-masing tim peserta Kompetisi Layar Radio Mahasiswa 1, kami sadar bahwa millenial di Indonesia sesungguhnya punya kreativitas dan potensi luar biasa. Kami juga lega dan senang sekali karena akhirnya mereka menemukan wadah yang tepat untuk menyalurkan aspirasi,” ungkap Indira B. Widjonarko, Founder ARENA.id
Indira dan seluruh tim ARENA.id berharap dalam perjalanannya mengikuti kompetisi ini, para peserta berhasil memperkuat jejaring & kolaborasi antar mahasiswa, kampus, universitas seluruh Indonesia, memanfaatkan platform ARENA.id sebagai wadah berbagi inspirasi, memahami sikap bijak bermedia sosial, dan keterampilannya sebagai broadcaster pun terasah dengan maksimal.
Demi menghindari terkoyaknya tenunan sosial generasi muda, maka konten-konten berbau SARA, pornografi, kekerasan, hingga yang terindikasi hoax dipastikan oleh Indira tidak akan muncul dalam setiap konten program dalam kompetisi ini. Oleh sebab itu para peserta harus memaksimalkan kreativitasnya agar bisa menyajikan konten dan interaksi yang seru tapi tidak mengoyak.
Dalam Kompetisi Layar Radio Mahasiswa 1, berbagai challenge yang diluncurkan pun berbeda setiap minggunya dan tentu saja memengaruhi perolehan poin. “Dalam hal ini peserta dituntut untuk keluar dari zona nyaman dan menciptakan sebuah program yang anti-mainstream. Pada akhirnya kompetisi ini tak sekadar soal menang atau kalah, lebih dari itu kami beserta perwakilan mahasiswa se-Indonesia turut menjaga keutuhan Indonesia,” ujar Indira.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…