Categories: Tips

Komodor Dewanto, Ketika Pilot Terbaik NKRI Berakhir Jadi Sopir Truk

Bagi kita nama Komodor Dewanto mungkin tidak terlalu familiar. Siapa dia dan apa kiprahnya, mungkin tak banyak yang tahu. Tapi, bagi mereka yang berada di TNI AU, nama pria ini sudah seperti sosok hebat macam Bung Karno. Bagaimana tidak, ia adalah salah satu pilot terbaik yang pernah dimiliki oleh NKRI.

Di masa hidupnya dulu sang Komodor sukses mencatatkan hal-hal luar biasa yang tak semua penerbang bisa. Termasuk salah satunya adalah membuat pesawat CIA tersungkur lantaran bidikannya lewat pesawat Mustang. Tak hanya itu, ia pun tercatat memiliki jasa-jasa penting lainnya sehingga namanya pun semakin disebut-sebut.

Sayangnya, pada satu waktu, sang Komodor harus rela melepas semua atribut kebanggaan miliknya. Kemudian ia pun langsung banting setir menjadi supir truk. Sebuah hal yang sangat disayangkan tentu saja. Tapi, kemudian hidupnya membaik walau pada akhirnya ia meninggal dengan kecelakaan.

Awal Karir Militer

Awal karir Dewanto [Image Source]
Dewanto memulai karir militernya dengan bergabung bersama Tentara Pelajar (TP) dalam kesatuan Slamet Riyadi. Sejak bergabung, karirnya melonjak cukup pesat sehingga ia dipercaya sebagai kepala regu. Selanjutnya Dewanto dipindahkan ke Semarang, dan pada saat ada pengumuman penerimaan Staf Angkatan Udara, pria kelahiran 1929 itupun mendaftar. Setelah bergabung dengan AURI pada 25 Juli 1950, ia dikirim ke Amerika Serikat menjadi Cadet di sekolah penerbangan bernama Trans Ocean Airlines Oakland Airport. Setelah lulus, Dewanto melanjutkan dinas sebagai instruktuktur di Sekolah Penerbangan lanjutan di Lanud Husein Sastranegara, Bandung.

Berhasil Menembak Pesawat Pilot Bayaran CIA

Berhasil menembak CIA [Image Source]
Pilot yang biasa disapa Wedono oleh presiden Soekarno (karena kumisnya lebat) ini, banyak dikenal setelah menembak jatuh pesawat B-26 yang dipiloti orang bayaran CIA di langit Ambon. Memang keahliannya dalam menerbangkan pesawat pemburu P-51 Mustang tidak pernah diragukan. Bahkan Dewanto sering disebut-sebut sebagai pilot terbaik Angkatan Udara. Semasa karirnya dalam menjadi pilot, Dewanto terkadang sengaja menerbangkan Mustang dengan ketinggian sangat rendah tanpa rasa takut.

Mencegah Perang Saudara (TNI AU dan RPKAD)

Berhasil mencegah konflik [Image Source]
Selain keahliannya dalam menerbangkan pesawat, kemampuan diplomasi Dewanto pun tidak bisa dipandang remeh. Kemampuannya dalam bernegosiasi itulah yang kemudian dapat mencegah pecahnya pertempuran antara TNI AU dan RPKAD yang hendak memasuki  Lanud Halim Perdanakusuma.

Mundur TNI AU Menjadi Sopir Truk

Ilustrasi sopir truk [Image Source]
Setelah banyak hal yang dialaminya dalam mengawal negeri tercinta Indonesia, hal yang tak disangka-sangka terjadi. Tanpa ada alasan yang jelas, Dewanto dipaksa untuk mundur dari jabatannya sebagai perwira tinggi TNI AU. Hal ini terjadi saat terjadinya perubahan politik di era 1965, di masa pemerintahan presiden Soeharto. Tak lama sejak kemundurannya dari TNI AU, Dewanto menyambung hidup dengan menjadi sopir truk pengangkut buah dan sayur-mayur. Sangat disayangkan, seorang penerbang terbaik sekaligus Marsekal TNI AU harus menjadi sopir truk.

Meninggal saat Menjalankan Profesi Kebanggaannya

Meninggal lantaran kecelakaan [Image Source]
Selepas menjadi sopir truk, Dewanto kembali bekerja sebagai pilot pesawat sipil di Sabang Merauke Raya Air (SMAC). Dan pada sebuah penerbangan dari Medan ke Aceh, pesawat PA-23 Aztec yang diterbangkannya mengalami kerusakan mesin dan jatuh. Seluruh awak pesawat meninggal, termasuk dirinya. Sampai di hari terakhir kehidupannya, ia habiskan untuk menerbangkan pesawat. Sebuah hal yang amat dicintainya.

Jenazah Dewanto baru ditemukan delapan tahun setelah kecelakaan pesawat itu. Dan atas perintah dari presiden Soeharto, beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Selain itu, namanya diabadikan menjadi nama Auditorium di Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago