Menjadi salah satu pemain klub besar mungkin jadi impian bagi semua pesepak bola Indonesia. Selain bisa meningkatkan popularitas, iming-iming gaji besar pun menanti. Alhasil mereka pun berjuang sekuat tenaga agar masuk jajaran pemain klub-klub atas.
Namun sayang tidak selamanya seenak yang dipikirkan, beberapa pemain menerima aksi pahit saat bergabung dengan klub besar. Ya lantaran gaji yang tak terbayarkan alhasil mereka terlunta-lunta bahkan ada yang sampai meninggal. Alhasil FIFA pun menegur secara keras klub tersebut meskipun tim papan atas. Nah berikut adalah jajaran klub yang pernah di “centil” FIFA lantaran menelantarkan pemainnya.
Siapa sangka salah satu klub di liga kasta dua Indonesia ini sempat membuat salah satu pemainnya pontang-panting. Bagaimana tidak, tim asal Jawa Tengah ini penunggakan gaji pemain asing bernama Paraguay, Diego Mendieta. Tak tanggung-tanggung, tunggakan yang dilakukan sebesar 120 juta rupiah.
Malang nian, lantaran tak kunjung dibayarkan, pemain tersebut telah meninggal dunia karena tak ada uang untuk berobat. Alhasil kasus tersebut oleh salah satu asosiasi sepak bola profesional diadukan ke FIFA, dan Persis Solo mendapatkan teguran serta hukuman. Meskipun demikian, pihak manajemen klub tunggakan tersebut sejatinya telah dibayarkan kepada anggota keluarga mendiang.
Persebaya sampai saat ini masih menjadi salah satu klub paling dipandang di Jawa Timur. Hal itu terbukti lantaran hingga kini tim tersebut selalu masuk dalam liga kasta tertinggi Indonesia. Selain karena pemain-pemainnya yang ciamik, juga dana klub yang terus mengalir. Namun siapa sangka klub sebesar ini juga pernah membuat pemainnya terlunta-lunta.
Dialah Serge Ngankou, salah satu pemain asing yang gajinya sempat menunggak lama di dalam klub. Tak tanggung-tanggung, uang sebesar Rp 225 juta sempat tak terbayarkan oleh klub hijau ini. Alhasil, APPI sempat mengingatkan Persebaya agar membayarkan gaji pemain asing yang lumayan banyak itu.
Persija Jakarta mungkin sudah makan asam pahitnya sepak bola Indonesia. Jadi bukan hal yang aneh kalau di tim tersebut selalu bertabur pemain-pemain bintang. Namun siapa sangka di balik semua itu, Persija juga pernah mengukir rekor tidak mengenakkan masalah gaji pemain. Ya, meskipun dibayar tinggi, namun siapa sangka klub tersebut pernah menunggakkan bayaran Martin Vunk, salah satu pemain asingnya.
Kurang lebih ada lima bulan gajinya yang tidak terbayarkan. Alhasil Vunk pun melakukan somasi pada klubnya itu. Akhirnya, dia mendapatkan 30 persen gajinya sebagai pembayaran awal atas somasi yang dilakukan.
Persikabo Bogor mungkin bukan klub bola Indonesia di kasta utama, namun tim tersebut jadi legenda sepak bola. Malang melintang di liga dua dan tiga, klub tersebut sejatinya bertaburkan para pemain asing. Alhasil bukan lagi hal yang aneh kalau permainannya gak kalah dengan kasta utama.
Namun sayang, klub ini juga sempat menorehkan rekor miring. Hal itu dilatarbelakangi laporan pemain asingnya , Jacques Joel Tsimi yang ternyata gajinya tak terbayarkan sebesar 210 juta. Alhasil FIFA menjatuhkan vonis bersalah pada klub tersebut dan meminta agar segera membayarkan gaji yang tak segera diberikan itu.
Masalah gaji pemain ini memang jadi hal yang pelik. Lantaran adanya satu dan beberapa alasan membuat mereka tidak bisa menikmati hasil keringatnya. Tentu hal ini harus segera diselesaikan, mengingat gaji adalah hak mutlak dari para pemain tersebut.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…