Olahraga

Sempat Terbuang Ke Timor Leste, Kisah Yulius Mauloko Ini Tak Kalah Hebat Dari Egy Maulana

Sebagai pemain muda berasal dari daerah, pastinya bukan perkara mudah untuk dapat meniti karier di belantika sepak bola nasional. Tidak adanya kompetisi berjenjang dan sistem pembinaan pemain muda yang terorganisasi baik, menjadikan pemain muda harus berjuang keras untuk menapaki karier. Begitu juga dengan apa yang dialami Yulius Mauloko pemain berasal dari Nusa Tenggara Timur ini.

Sebagai pemain asal daerah timur Indonesia tidak langsung membuat bakatnya diterima. Dirinya berkali-kali jatuh sebelum dipinang oleh pelatih Indra Sjafri untuk bermain di klub salah satu klub lokal tanah air. Bahkan meski sudah memulai karier profesional pria 27 tahun ini harus terbuang ke klub negara tetangga dan pada akhirnya berlabuh ke Australia. Seperti apakah kisah perjalanannya, simak ulasan berikut.

Bakatnya membuat tim asal Pulau Dewata mengontraknya

Bermain di Bali United [Sumber Gambar]
Pemain sepak bola asal NTT ini memulai debut profesionalnya saat membela Bali United pada tahun 2015-2016. Kemampuan olah bolanya berhasil meyakinkan pelatih tim asal Pulau Dewata yakni Indra Sjafri. Melalui proses seleksi yang ketat nama Yulius akhirnya di berikan kesempatan bergabung. Selama berseragam tim yang bermarkas di stadion Iwayan Dipta pria berperawakan tinggi beberapa kali masuk tim utama dan tak jarang juga menghuni bangku cadangan. Namun sayang kariernya di Bali hanya bertahan satu musim saja, lantaran kontraknya tidak diperpanjang.

Harus rela terbuang ke kompetisi Timur Leste

Bermain di Timor Leste [Sumber Gambar]
Setelah tidak bersinar bersama tim asal Pulau Dewata. Yulius memulai petualangan barunya dengan bergabung bersama klub luar negeri. Perjalanan karier Internasionalnya dimulai dengan memperkuat salah satu klub liga Timor Leste. Bersama klub Casae FC ia bisa dikatakan memiliki perkembangan yang pesat dengan hampir menjadi pilihan utama klub tersebut. Bahkan melalui beberapa aksinya dirinya berhasil membantu tim asal negeri tetangga itu terhindar dari kekalahan. Berkat penampilan hebat inilah akhirnya pemuda 27 tahun bisa dilirik oleh klub Australia.

Menolak tawaran menggiurkan tim besar Indonesia

Menolak PSM Makasar [Sumber Gambar]
Kegemilangan saat bermain di Liga Futebol Armadora (LFA) Timor Leste, membuat namanya terus melambung hingga akhirnya tawaran PSM datang. Mampu menarik minat PSM pastinya merupakan hal yang besar untuk Yulius. Hal ini lantaran sang pelatih Robert Rene Alberts yang selalu memiliki standar tinggi untuk pemain. Namun keinginan tim asal Makasar itu ditolaknya, karena Western Knight lebih dulu menawarinya kontrak, Yulius memilih menerima pinangan klub asal Perth tersebut.

Diperbutkan oleh dua tim Liga Australia

Bermain di Australia [Sumber Gambar]
Selain kesebelasan asal Indonesia yakni PSM Makasar, Yulius juga diperbutkan dua tim asal Australia. Kedua kesebelasan tersebut adalah Western Knights SC dan Sorrento FC. Khusus untuk nama terakhir, ia malah sudah sempat berlatih pada tim tersebut. Namun lantaran masalah Visa Yulius batal bergabung dengan kesebelasan identik dengan warna putih. Tercatat saat bersama Sorrento dirinya sudah berlatih selama dua minggu lebih. Tapi pada akhirnya takdir membuatnya berseragam Western Knights dan akan bermain di kompetisi kasta kedua Australia.

Akan menjadi orang NTT pertama di Liga Australia

Liga Australia [Sumber Gambar]
Sebagai orang berasal dari NTT Yulius bisa dikatakan akan menjadi yang pertama pada kompetisi Negeri Kanguru tersebut. Bahkan pemuda 27 tahun ini juga akan menjadi pemain Indonesia di sana. Dilansir laman Kompas, Yulius akan mendapatkan kontrak selama dua tahun. Meski bermain di divisi 2 liga Australia, pria bertubuh kurus ini mengaku senang mendapatkan pengalaman baru, apalagi kompetisi divisi 2 Liga Australia, menurut mantan pemain Bali United, lebih sulit. Kita doakan bersama semoga ke depan putra daerah asli NTT bisa berprestasi disana.

Kisah Yulius menunjukkan kepada kita apabila tidak ada perjuangan yang mudah. Seperti yang diceritakan di atas ia harus berkali-kali pindah ke klub. Meski rintangan berat harus dilewati pemuda 27 tahun ini tidak patah semangat dan akhirnya bisa bermain di Liga Australia. Hal ini juga menunjukkan pada kita apabila perjuangan tidak ada yang mengkhianati hasil.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago