Inspirasi

Kisah Ahmad Yani yang Pernah Bertikai dengan Nasution Hingga Dimarahi Sopir Pribadinya

Dikenang sebagai Pahlawan Revolusi, Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani memiliki kharisma yang luar biasa semasa hidupnya. Tak salah bila sosoknya begitu dekat dengan Presiden Sukarno di masa-masa pemerintahan Orde Lama. Dilansir dari historia.id, ia merupakan pilihan Sukarno sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Saat itu pangkatnya naik menjadi letnan jenderal.

Sayang, peristiwa G30S/PKI membuyarkan semuanya. Ahmad Yani yang kala itu terbangun dari tidurnya, harus meregang nyawa di tangan pasukan Tjakrabirawa yang menyerbu kediamannya. Dikenal sebagai sosok yang tegas, Ahmad Yani ternyata memiliki beberapa kisah menarik yang tercatat dalam sejarah. Apa saja? Simak ulasan berikut.

Bertikai dengan Jenderal A.H. Nasution

Sejatinya, hubungan antara Ahmad Yani dan Nasution sebelumnya baik-baik saja. Bahkan, keduanya bisa bekerjasma dengan baik di tubuh Angkatan Darat. Menurut Salim Said dalam Gestapu 65: PKI, Aidit, Soekarno, dan Soeharto yang dikutip dari dari laman historia.id menuliskan, konflik besar mulai terasa saat Yani menarik pasukan dari Mabad (Markas Besar AD) yang menjaga rumah Nasution pada akhir 1964. Tak hanya itu, Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani memerintahkan Mayor Jenderal TNI Suprapto, salah seorang deputinya untuk menangkap Jenderal Nasution.

Sempat bertikai dengan A.H. Nasution [sumber gambar]
Kabar ini pun sampai juga di telinga Nasution yang juga mempersiapkan diri. Bahkan, Brigjen TNI Abdul Kadir Besar yang merupakan salah seorang perwira di kubu Nasution, telah menyiapkan senjata untuk menghadapi konflik fisik bila terjadi penangkapan. Beruntung, bentrok antar dua kubu itu tak terjadi lantaran mendapat penolakan dari jenderal-jenderal senior seperti Basuki Rahmat, R. Soedirman, Sarbini, dan Soeharto. Yani pun langsung membatalkan perintahnya beberapa hari kemudian.

Dimarahi oleh sopirnya

Selain sempat berkonflik dengan Nasution, Yani juga sempat kena semprot sopir yang mengantarkannya inspeksi ke lapangan. Saat itu, sang sopir merasa jengkel karena merasa sang Jenderal tak mengindahkan nasihatnya. Laman historia.id menuliskan, Yani yang kala itu sebagai Panglima Operasi 17 Agustus, tiba-tiba ingin mengadakan inspeksi ke suatu tempat yang belum aman dengan mengendarai jeep. Sang sopir pun memperingatkan, apakah tidak membawa pasukan pengawal karena rute yang dilalui masih cukup rawan. Oleh Yani, pertanyaan tersebut tak dihiraukannya. Uniknya, sang ajudan pun tak dibawa serta dalam inspeksi tersebut.

Ahmad Yani juga pernah dimarahi oleh sopirnya [sumber gambar]
Hingga saat berada di tengah perjalanan, jeep ditembaki dari semak-semak hingga terperosok masuk ke dalam selokan. Keduanya pun terpental, namun masih bisa mencari perlindungan. Tembakan membabi buta bahkan dirasakan semakin kencang. Sopir itu marah-marah. Sambil mencari perlindungan dia mengomel, “Apa kata saya tadi? Kenapa kita berangkat tanpa pengawalan? Apa kita harus mati konyol?” ujarnya seperti yang dikutip dari historia.id. Meski sudah dimarahi, Yani malah mengangkat sopir itu sebagai sopir khusus Panglima Operasi 17 Agustus.

Pernah menampar Soeharto kala masih aktif berdinas di kemiliteran

Saat sama-sama masih berdinas di kemiliteran, Soeharto yang kala itu menjadi Panglima Tentara Teritorial Diponegoro di Jawa Tengah (Jateng), sempat bermasalah dengan Ahmad Yani di akhir dekade 1950-an. Dilansir dari tirto.id, Soeharto pernah kedapatan melakukan penyelundupan. Menurut Subandrio, dalam Kesaksianku Tentang G30S (2001), Soeharto dibantu oleh Letkol Munadi, Mayor Yoga Sugomo, dan Mayor Sujono Humardani diduga terlibat ikut menjual 200 truk AD selundupan kepada Tek Kiong.

Suharto yang sempat beristegang dengan Ahmad Yani soal penyelundupan [sumber gambar]
Alhasil, tim Inspeksi Angkatan Darat dari Jakarta tiba di Semarang. Mereka memeriksa kebijakan Soeharto selaku Penguasa Perang di Jawa Tengah seperti yang dilaporkan oleh Antara. Berita penyelundupan ini pun akhirnya sampai ke telinga Yani, yang membuat dirinya marah. Kasus tersebut, dinilai memalukan bagi korps. Dalam suatu kesempatan, Yani bahkan pernah menampar Soeharto. Bahkan,Abdul Haris Nasution, yang ketika itu menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), lantas mengusulkan agar Soeharto diadili Mahkamah Militer dan segera dipecat dari AD. Beruntung, hal tersebut akhirnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

BACA JUGA: Cerita Jenderal Ganas yang Kerap “Naik Darah” dan Membuatnya Disegani Oleh Sukarno

Sosok yang dekat dengan Sukarno itu, ternyata juga pernah mengalami hal-hal yang mungkin tidak akan pernah terduga sebelumnya. Sebagai perwira tinggi yang berpengaruh di dalam tubuh Angkatan Darat, siapa sangka jika Yani pernah bersinggungan dengan Nasution dan menampar Soeharto yang kala itu terlibat kasus penyelundupan. Tentu saja, dimarahi oleh sang sopir merupakan sesuatu hal yang unik dari perjalanan hidup seorang Ahmad Yani.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago