Alkisah ada sebuah negeri yang makmur luar biasa bernama Madyan. Begitu makmurnya, negeri ini seolah seperti dihujani percik-percik langsung dari surga. Semua penduduknya hidup dalam gelimang kebahagiaan yang mungkin membuat umat manusia lainnya iri dan benci nasibnya sendiri lantaran tak dilahirkan di sana. Namun, semua kebahagiaan ini pada akhirnya lenyap hanya dengan satu sapuan bencana maha mengerikan yang tak mungkin bisa kita bayangkan.
Penduduk Madyan sangat bahagia, namun di balik itu mereka menyimpan kesesatan dan kejahatan yang luar biasa. Mereka menolak Tuhan dan malah mendewakan benda yang sangat konyol. Tak hanya itu, orang-orang Madyan juga punya kebiasaan yang sudah mendarah daging bahkan sampai ke cicit-cicitnya. Hal tersebut tak lain adalah sifat curang akut yang selalu dilakukan setiap ada kesempatan. Termasuk juga korupsi-korupsi gila sebagai sampingan mereka.
Madyan adalah contoh nyata kalau kesesatan dan kecurangan bisa berubah menjadi bala dan menghancurkan semua orang. Berikut adalah kisah lebih dalam tentang bangsa Madyan yang harusnya bisa jadi contoh bagi kita.
Kaum Madyan adalah bangsa yang bisa dikatakan punya pemikiran maju. Mereka cerdas dan memiliki peradaban yang tinggi di masanya. Sayangnya, konsep kaum Madyan akan ketuhanan sangat dangkal. Ya, diketahui masyarakat Madyan menyembah sesembahan konyol bernama Al-Aykah.
Al-Aykah ini bukan patung berhala atau semacamnya, melainkan sepetak tanah padang pasir yang di atasnya tumbuh pepohonan. Siang malam orang-orang Madyan bersimpuh di sini berkeluh kesah layaknya hamba kepada Tuhannya. Al-Aykah sendiri adalah sesembahan turunan orang-orang Madyan. Artinya, kakek nenek mereka sudah lebih dulu menghamba kepada sepetak tanah itu.
Tak hanya menyembah sepetak tanah, kegilaan lain yang dilakukan oleh bangsa Madyan adalah melakukan kecurangan-kecurangan dalam hal apa pun, terutama berdagang. Dikisahkan jika orang-orang Madyan ini semuanya gemar mengurangi takaran ketika berdagang. Lucunya, ketika membeli mereka memaksa untuk minta dilebihkan.
Kecurangan semacam ini sudah jadi rahasia umum tapi tetap saja dilakukan. Bahkan mereka juga dikenal akan budaya korupsi yang gila. Sekecil mungkin kesempatan kalau itu bisa untuk berbuah demikian, mereka akan lakukan apa pun risikonya. Begitulah orang-orang Madyan menjalani kehidupannya selain menyembah Al-Aykah.
Bangsa Madyan sebenarnya cukup beruntung karena turun seorang nabi di tengah-tengah mereka. Nabi Syuaib datang untuk membimbing kembali orang-orang Madyan ke jalan lurus lantaran mereka sudah keterlaluan perbuatan dan kesesatan mereka. Sayangnya, seruan sang Nabi dianggap angin lalu oleh orang-orang Madyan tercela itu.
Nabi Syuaib makin getol mengajarkan jalan kebenaran, namun orang-orang Madyan malah kesetanan. Tak hanya membenci, orang-orang itu mulai melakukan kekerasan fisik yang membuat Nabi Syuaib tak punya pilihan lain selain pergi. Allah pun marah dengan ini dan langsung menyambut doa Nabi Syuaib untuk menurunkan azab yang begitu pedih kepada kaum Madyan.
Setelah kepergian Nabi Syuaib, orang-orang Madyan bersuka cita dan makin tenggelam dalam kesesatan mereka. Hingga akhirnya Allah menurunkan udara panas yang membuat orang-orang Madyan mulai gelisah. Rumah dan pohon tak lagi bisa untuk melindungi tubuh dari panas udara ini. Orang-orang Madyan makin gusar.
Kemudian mereka memutuskan untuk keluar rumah dan berharap mendapatkan angin sejuk. Namun, sejauh kaki melangkah, panas tetap menggigiti kulit mereka. Lalu, Allah menciptakan sebuah awan hitam yang besar. Dikira orang Madyan awan ini akan menurunkan hujan, lalu berbondong-bondonglah mereka bernaung di bawahnya. Namun, apa yang terjadi kemudian sangat mengerikan.
Awan hitam itu sejenak berhasil membuat mereka sedikit lebih dingin. Namun itu tak lama sampai Allah mengutus angin kencang yang membuat orang-orang Madyan yang berkumpul itu berhamburan. Selagi bingung dengan situasi ini, petir-petir mengerikan mulai bermunculan di balik awan hitam itu dan menghantam kepala-kepala orang-orang Madyan.
Tak butuh waktu lama hingga akhirnya semua orang-orang Madyan mati lantaran kengerian ketika itu. Panas menyengat, angin ribut mengerikan, ditambah petir-petir gila yang menyeramkan, siapa pun pasti tak tahan dengan itu. Inilah hukuman bagi orang-orang Madyan yang sudah keterlaluan.
Bangsa Madyan adalah salah satu yang dihancurkan lantaran kesesatan mereka. Seperti bangsa Tsamud, Aad, Pompeii dan lainnya. Sungguh, kisah ini harus kita jadikan pelajaran. Ketika sebuah dosa dan kesesatan terpelihara sangat lama dan membudaya, maka tinggal tunggu saatnya Tuhan menurunkan azabnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…