Keluar dari penjara bagi seseorang tak selalu berarti kebahagiaan. Raganya mungkin bebas, namun stigma dan label penjahat takkan hilang begitu saja di mata masyarakat. Alhasil seperti yang kita tahu, eksistensi mereka di tengah banyak orang pun diminimalkan, tak dianggap, bahkan dijauhi. Padahal bagi mantan napi, mereka tentu sudah banyak berubah.
Memang ada mantan napi yang kambuh, tapi nggak sedikit yang benar-benar berubah. Bagi mereka penjara benar-benar jadi tempat untuk mengubah diri. Salah satu contoh yang paling familiar adalah komedian Mongol. Lapas mengubahnya menjadi sosok yang berbeda. Kini ia sukses dan bahkan jadi idola masyarakat gegara stand up-nya yang bikin perut mules. Mongol tak sendiri, masih banyak mantan napi lain yang juga berubah dan jadi inspirasi.
Perubahan bisa dilakukan siapa saja asalkan dia mau untuk melakukannya. Ungkapan ini tepat menggambarkan seorang mantan narapidana kondang bernama Anton Medan atau yang sekarang bernama Islam Muhammad Ramdhan Effendi. Kisah pria satu ini memang luar biasa dan perubahannya pun juga bikin orang tercengang. Benar-benar 180 derajat. Kisah kejahatannya sendiri dimulai sejak dia berumur 13 tahun dengan membacok musuhnya sampai mati.
Kemudian ia merantau ke Jakarta lalu melakukan kejahatan yang lebih besar lagi. Mulai dari judi, jambret sampai pembakaran Mapolda Metro Jaya pada tahun 1987. Proses perubahan pria keturunan Tionghoa ini terjadi pada masa mendekamnya di Nusakambangan, sembari ia mempelajari Islam selama berada di sana. Hingga akhirnya saat ini Anton Medan yang terkenal itu menjadi ustad dan menyebarkan kebaikan-kebaikan.
Bagi orang salatiga singkong keju D-9 tentu tidak asing di telinga mereka. Yup, makanan unik itu begitu punya nama bahkan jadi semacam oleh-oleh khas daerah tersebut. Dan tahu kah kamu, di balik si singkong keju terkenal, ada kisah yang inspiratif. Siapa yang menyangka kalau usaha ini dibangun oleh seorang mantan napi. Sebut saja dia Hardandi, pria yang pernah masuk bui lantaran narkoba.
Awalnya tentu sulit luar biasa, Hardandi harus menghadapi stigma dan semacamnya. Namun ia tak tenggelam dalam ketidaknyamanan itu. Ia bangkit untuk kemudian meramu singkong menjadi makanan super enak. Usaha ini juga tak mudah, namun berkat ketekunan Hardandi bisa seperti sekarang. Kisahnya kemudian ditulis dan jadi inspirasi, bahwa mantan napi pun bisa memberikan sumbangsihnya.
Rasa putus asa ketika keluar penjara tentu menghinggapi semua mantan narapida. Hal tersebut juga dirasakan oleh seorang pria bernama Sirman yang pernah dipenjara karena tindak kejahatan di Lapas Makasar. Tetapi Sirman kemudian meneguhkan hatinya sampai akhirnya bisa jadi sekarang di mana ia begitu terpandang di mata masyarakat.
Awalnya Sirman memutuskan untuk pulang kampung. Dan seperti yang diduga, ia mendapatkan penerimaan yang kurang baik. Sampai akhirnya kondisi itu berakhir tatkala dirinya mendirikan sebuah bank sampah. Sirman kemudian perlahan mulai diterima bahkan kini jadi semacam inspirasi. Sekarang ia memiliki setidaknya 10 pekerja dan sukses membalik stigma soal mantan napi.
Lantaran cemburu, pria bernama Jumaro ini melakukan hal yang luar biasa mengerikan. Ya, ia menyuruh temannya untuk memotong tangan dari selingkuhan istrinya. Tak butuh waktu lama sampai polisi kemudian menggelandangnya ke penjara. Lapas rupanya jadi momen yang pas untuk Jumaro berpikir. Bukan untuk kabur, tapi mengubah diri serta bisa memberikan manfaat.
Keluar dari penjara, Jumaro pun kemudian merealisasikan idenya dengan membuat semacam usaha dari bahan limbah kayu. Dari tangannya tercipta benda-benda bermanfaat dan bernilai jual. Tak sampai situ, ia pun mengajak serta rekan-rekan senasib sehingga membuat hasil karyanya meningkat pesat. Kini ia juga jadi cerita lain tentang mantan napi yang bisa memberikan manfaat luar biasa.
Menjadi mantan narapida tentu bukan hal yang mudah. Kisah Asep Djuheri atau sering disebut Heri Coet ini salah satu contohnya. Penolakan yang dialami dirinya dikarenakan statusnya yang mantan residivis sungguh berat. Hal tersebut memang cukup beralasan karena Heri bolak-balik keluar penjara dan sudah melakukan berbagai macam tindak kriminal. Tapi, bahkan orang sepertinya kini bisa melakukan sesuatu yang lebih.
Ya, dalam perjalanan hidup penuh penolakan itu, akhirnya ada satu titik yang membuat Heri sadar untuk tidak mengulangi hal yang sama. Hal tersebut tak lain ketika ia berhasil mengembangkan usaha dan membuatnya luar biasa sukses. Nggak cuma itu, usahanya tersebut juga sukses membuat para mantan napi lain mendapatkan pekerjaan. Luar biasa!
Memang sudah jadi risiko bagi para mantan napi untuk dipandang remeh lantaran kejahatan yang pernah dilakukannya. Tapi, tentu itu bukan akhir dari segalanya. Mereka masih bisa membalik stigma dengan melakukan hal-hal bermanfaat dan menginspirasi. Kisah orang-orang ini misalnya. Ibaratnya seperti berlian dalam lumpur, setiap orang bisa menemukan titik baliknya dan jadi luar biasa.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…