Unik Aneh

Selamat dari Kecelakaan Pesawat Hingga Minta Disuntik Mati, Begini Cerita Haru Dwi Krismawan

Dari segelintir orang yang selamat dari kecelakaan pesawat, Dwi Krismawan merupakan salah satu nama yang fenomenal. 28 Januari 1997, hari di mana seharusnya ia resmi menjadi seorang pilot malah berubah menjadi petaka, mengubur semua mimpi yang sudah ia bangun dari awal. Pesawat latihan yang ia pakai menabrak Gunung Gede, Jawa Barat, membuat 50 persen dari tubuhnya terbakar.

Meski selamat, hari-hari Dwi setelah kecelakaan itu menjadi sangat suram. Ia bahkan merasa bahwa dunia sudah runtuh, hidup pun tak ada lagi gunanya. Hingga suatu ketika support orang-orang terkasih mampu membuat ia bangkit dan menjalani hidup layaknya kebanyakan orang. Dwi berhasil mengubah musibah menjadi anugerah. Berikut ini kisah lengkapnya.

Pilot adalah cita-cita sejak ia kecil

Dwi Krismawan lahir di Malang, 21 Oktober 1973. Sejak kecil ia mempunyai cita-cita menjadi seorang penerbang pesawat. Setiap kali ada pesawat lewat di atas rumahnya, Dwi kecil selalu bilang : “Saya ingin jadi pilot!”. Semakin hari mimpinya semakin besar, ia mempunyai koleksi berbagai macam model pesawat mainan. Harapan itu perlahan terwujud seiring dengan dirinya diterima di Sekolah Tinggi Penerbangan Curug pada tahun 1992. Dengan bangga dan penuh harapan, ia menjalani hari-harinya untuk menjadi seorang pilot yang handal.

Mimpi yang terkubur 3 bulan jelang wisuda

28 januari 1997, hari yang menghancurkan semua mimpi Dwi Krismawan. Hari itu adalah ujian terakhir Dwi, menerbangkan pesawat bersama seorang instrukturnya, Sigit Hani. Jika ujian itu lulus, maka 3 bulan ke depan ia akan segera diwisuda dan officially diakui sebagai pilot. Namun, siapa sangka, penerbangan dengan pesawat jenis FG-10 itu penerbangan terakhir Dwi. Saat pesawat terbang di ketinggian sekitar 2000 kaki, menuju kota Jasinga Bogor, pesawat itu menukik ke bawah (dalam ilmu penerbangan disebut control flight into terrain (CFIT)) dan menabrak Gunung Gede. Pesawat itu meledak dan hancur, bersamaan dengan Dwi dan sang instruktur yang juga terbakar di dalamnya.

Putus harapan dan meminta untuk disuntik mati

Bethania dan Dwi [sumber gambar]
Kalau penulis berada di posisi Dwi, hancur dan merasa tak punya masa depan pasti adalah hal yang muncul di dalam hati. Dan realitanya memang begitu. Dwi yang ketika itu masih berumur 24 tahun dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi tubuh 50 persen terbakar. Setiap kali melihat wajahnya di kaca, perasaan benci pada diri sendiri tak bisa ia sembunyikan. Hingga tahun 1999, Dwi masih terus berada di rumah sakit. Ia bahkan harus menjalani 15 kali bedah konstruksi untuk mengembalikan bentuk tubuhnya yang rusak. Di satu waktu, Dwi pernah meminta dokter untuk melakukan suntik mati pada dirinya. Untung saja, dukungan dari kekasihnya membuat Dwi tak jadi mengakhiri hidup.

Nazar istri dan kekuatan sebuah cinta

Saat kecelakaan terjadi, Dwi baru tiga bulan mengenal Bethania Eden (Ibeth). Di awal perkenalan hubungan mereka memang tidak direstui orang tua Dwi. Saat Dwi berada di rumah sakit, Ibeth pun tak diizinkan untuk melihat. Namun, lagi-lagi tak ada yang mampu mengalahkan kekuatan cinta. Ibeth bernazar jika Dwi masih diberi kesempatan sembuh, seperti apapun rupa dan keadaannya, ia akan setia mendampingi Dwi selama-lamanya. Setelah melalui berbagai tentangan, dari orang tuanya dan juga orang tua Dwi, Ibeth tetap berani datang kepada mertuanya sekarang dan meminta agar mereka bisa menikah. 17 Juli 1999, pasangan ini dipersatukan dalam sebuah ikatan pernikahan.

Menjadi ‘pilot’ lain dan menginspirasi banyak orang

Dwi Krismawan dan keluarga [sumber gambar]
Dwi memang tidak berhasil menjadi pilot, mimpinya runtuh seiring dengan kecelakaan yang menimpanya. Berkat dampingan setia dan motivasi dari sang istri, rasa percaya diri Dwi mulai tumbuh. Ia mungkin memang tidak menjadi seorang penerbang pesawat, namun, ia berhasil menjadi inspirasi untuk banyak orang. Dwi menulis sebuah buku berjudul ‘Kekuatan Cinta’ yang mengisahkan perjalanan hidupnya. Ia juga menjadi pendeta, bahkan mendirikan yayasan Kekuatan Cinta Indonesia, sebuah yayasan sosial yang peduli terhadap anak-anak Indonesia.

BACA JUGA: Cerita 2 Orang Pilot Indonesia yang Selamat dari Maut Setelah Menabrak Gunung Gede

Peristiwa kecelakaan itu membuat ia sadar bahwa masih ada yang bisa mencintai dirinya tak peduli apapun keadaannya. Dwi bersyukur karena Ibeth mendampingi ia pulih dari luka dan rasa putus asa pasca kecelakaan pesawat. Jika 3 bulan sebelumnya ia tak bertemu Ibeth, mungkin Dwi akan memilih mengakhiri hidupnya, atau mungkin hidupnya tidak akan bahagia seperti sekarang.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago