Bayangkan kira-kira apa yang terjadi jika menumpang pesawat secara ilegal lewat rodanya? Tentu ada banyak bahaya yang bakal mengintai jika nekat melakukan hal tersebut, termasuk risiko kematian. Namun, apa yang terjadi pada seorang pria bernama Bas Wie ini sungguh di luar dugaan.
Bertekad keluar dari kemiskinan, Bas Wie yang kala itu berusia 12 tahun nekat menyusup ke badan pesawat melalui roda agar bisa ikut terbang ke Australia. Sontak, aksi nekat tersebut hampir saja membahayakan nyawanya meski akhirnya berhasil diselamatkan. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Pendudukan pasukan Jepang atas Timor membuat hidup Bas Wie kecil di Pulau Sabu sangat menderita. Ia bahkan sempat mencuri ayam karena kelaparan setelah berhari-hari tidak makan apa pun. Menurut Dokumentasi Arsip Nasional Australia, Bas Wie nekat menyelundup ke Australia karena tak tahan dengan kondisi tersebut.
Selama bersembunyi di roda pesawat, ia harus berjuang bertahan antara hidup dan mati karena kondisi ruangan untuk roda tersebut sangat menyulitkan dirinya. Tiga jam perjalanan antara panjang antar benua itu membuat Bas Wie sangat tersiksa. Beruntung, ia akhirnya selamat setelah roda pesawat mendarat di Bandara Darwin.
Setelah pulih dari perawatan di rumah sakit, keberadaan Bas Wie menjadi kontroversi lantaran kehadirannya tidak direstui oleh pemerintah Australia dan harus segera dideportasi. Pasalnya, negeri Kanguru menerapkan kebijakan White Australia atau ‘Australia Putih’ yang tidak mengijinkan siapa pun tinggal di sana kecuali orang kulit putih.
Kisah Bas Wie dengan aksi nekatnya menyelundup di roda pesawat, membuat dirinya dijuluki ‘The Kupang Kid’. Sosoknya pun banyak diliput oleh media setempat maupun secara global hingga membuat Bas Wie semakin dikenal. Beruntung, Bas Wie akhirnya diijinkan tinggal di Australia dengan syarat jaminan dari administrator Wilayah Utara Australia, Mick Driver, dan keluarganya.
BACA JUGA: Mengenang Insiden Helios 522, Penerbangan ‘Hantu’ yang Renggut Nyawa Pilot dan Penumpangnya
Meski sempat terombang ambing dengan kebijakan ‘Australia Putih’, Bas Wie akhirnya berhasil mendapatkan kewarganegaraan Australia lewat proses naturalisasi. Ia pun hidup tenang dan menikah dengan warga setempat, Margaret Wie. Bas Wie sendiri meninggal dunia di Darwin, Australia pada usia 82 tahun.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…