Barangkali saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan ojek online. Berkat adanya ojek berbasis teknologi, tak pernah lagi kita pusing menunggu angkot yang nggak kunjung lewat. Tinggal beberapa kali klik pada ponsel pintar, maka driver ojek akan segera mengantar kalian pada tempat tujuan.
Namun, bagaimana kalau driver ojek online tersebut adalah penyandang disabilitas? Mungkin akan banyak pihak yang meremehkan kemampuan orang disabilitas, namun ternyata salah satu tukang ojek online di Makassar ini membuktikan bahwa kekurangan bukanlah alasan untuk tidak bersemangat untuk mengais rezeki. Simah deh, cerita Andika Arisman yang semangatnya bikin orang dengan fisik normal jadi malu.
Andika Arisman, pria berusia 27 tahun ini memiliki kekurangan pada tubuh bagian kanannya. Hal itu karena penyakit campak yang dideritanya saat kecil. Meski demikian, bukan berarti Andika memilih bermalas-malasan. Sama seperti mereka yang normal, Andika justru memilih tekun bekerja dan berusaha menyiasati segala kekurangan. Setelah memodifikasi motornya, Andika bergabung dengan Gojek dan bekerja dari siang hingga malam hari.
Tampaknya, Andika memang telah terbiasa dengan kehidupan yang keras. Sejak orangtuanya tiada, Andika dibawa oleh kakaknya dari Jawa ke Makassar. Di bandara Sultan Hasanudin, Andika ditinggalkan begitu saja oleh kakaknya. Andika sempat diasuh oleh petugas kebersihan bandara, namun akhirnya memilih mandiri. Andika mencoba berdamai dengan segala kekurangannya. Begitu pula saat bekerja sebagai driver Gojek. Namun, meski sudah menyiasati kekurangannya dengan memodifikasi motor untuk bekerja, rupanya kekurangan fisiknya tetap jadi masalah tersendiri. Andika mengaku jika begitu sering customer setelah tau kondisi fisiknya. Walhasil, pria yang sebelumnya berprofesi sebagai pengamen jalanan ini kesulitan untuk memenuhi target 12 pesanan selama sehari demi mendapatkan bonus.
Mengalami masalah dengan penumpang yang ogah diantar oleh Andika, ternyata tidak membuat pria ini putus asa. Andika yakin selalu ada jalan tiap masalah yang datang. Kesulitan mendapat konsumen Go-Ride, akhirnya Andika lebih fokus pada Go-food dan Go-Sent. Meski pemesannya tidak terlalu banyak, Andika mengaku bisa mendapat sekitar 20 ribu hingga 40 ribu. Paling banyak Andika mendapat 5 pesanan dalam sehari dengan pendapatan 50 ribu.
Dengan terus giat bekerja, Andika mengaku jika ia ingin membuktikan pada orang-orang jika penyandang difabel juga bisa mandiri seperti orang normal pada umumnya. Ia juga berharap jika penyandang disabilitas lain juga termotivasi untuk tidak terus bergantung pada orang lain. Meski tetap menikmati profesinya sebagai driver ojek online, namun Andika berharap jika kedepannya pihak perusahaan tempatnya bekerja menyediakan program fasilitas khusus, untuk menerima orderan bagi para penyandang disabilitas yang tergabung dalam perusahaan.
Menengok betapa beratnya perjuangan Andika Arisman sebagai driver Gojek difabel, kita sebagai orang yang lebih sempurna harusnya bisa lebih termotivasi untuk lebih rajin bekerja. Semoga cerita Andika bisa memberi inspirasi bagi kita, dan menyadari jika tidak ada alasan bagi seseorang untuk bermalas-malasan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…