Categories: Unik Aneh

Misteri Ki Juru Taman, Sosok Ghaib Penjaga Letusan Merapi Agar Tidak Sampai Makan Korban

Gunung Merapi dikabarkan kembali menjadi perhatian karena mengeluarkan abu. Gunung setinggi 2.930 meter di atas permukaan laut tersebut, terakhir ditetapkan statis waspada sejak 21 Mei 2018 silam. Dilansir dari kompas.com, tidak ada satupun pihak yang mengetahui kapan Gunung ini benar-benar berhenti meletus, termasuk Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG).

Melihat gunung merapi dan segala fenomena yang ada, keberadaannya juga tak lepas dari kisah legenda mengenai sosok ghaib yang bernama Ki Juru Taman. Tak hanya itu, makhluk astral yang digambarkan berwujud raksasa itu juga berkaitan erat dengan sebuah bukit yang bernama Geger Boyo yang terletak di sisi selatan Merapi. Lantas, seperti apa kisahnya?

Bertugas menjaga anak cucu Mataram dari amukan Merapi

Sosok Ki Juru Taman yang diceritakan dalam buku Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut [sumber gambar]
Sosok Ki Juru Taman pertama kali diungkapkan oleh Bonaventura Genta (penulis Keluarga Tak Kasat Mata). Menurut dirinya, makhluk astral yang digambarkan berwujud raksasa itu menggelar perjanjian dengan Kerajaan Mataram, di mana dirinya diminta untuk setia menjaga anak cucu keturunan Mataram dari amukan Gunung Merapi.

Berdiam di Geger Boyo dan kerahkan banaspati untuk menghalau material Gunung Merapi

Ilustrasi wilayah Geger Boyo yang menjadi bagian dari punggung Merapi [sumber gambar]
Sosok Ki Juru Taman yang telah ada sejak awal mula berdirinya Kerajaan Mataram, diyakini berdiam diri di sebuah bukit yang bernama Geger Boyo. Di sana, ia mengerahkan pasukan astral lainnya yakni Banaspati (jin berbentuk bola api) untuk menghalau agar material letusan tidak sampai longsor ke arah Selatan. “Mungkin itulah mengapa dulu letusan Merapi selalu ke arah timur dan barat, tidak pernah ke selatan. Itu sebelum tahun 2006, tapi setelah itu, ada hal lain,” ungkap Genta yang dikutip dari krjogja.com.

Sekilas tentang Geger Boyo yang diyakini sebagai “penahan” material erupsi Merapi

Ilustrasi Geger Boyo di Merapi yang melindungi sisi bagian selatan [sumber gambar]
Sebelumnya, Geger Boyo merupakan kawasan perbukitan yang secara tidak langsung dianggap sebagai “penahan”, terutama pada sisi selatan (Yogyakarta) saat Merapi memuntahkan material, awan panas atau pun lahar akibat erupsi. Hal ini dibuktikan setidaknya hingga tahun 2006, di mana letusan Merapi sebelumnya tidak pernah berdampak pada Yogyakarta.

Hilangnya perjanjian ghaib seiring runtuhnya Geger Boyo

Ilustrasi erupsi Merapi [sumber gambar]
Hingga saat Merapi bergejolak dan menimbulkan gempa besar yang berpusat di Bantul pada 27 Mei 2006 silam, Geger Boyo juga runtuh pada awal Juni 2006. Alhasil, perannya sebagai pelindung (kubah lava). alami wilayah selatan dan tenggara Yogyakarta tak lagi berfungsi. “Sejarah mengatakan, perjanjian di masa lalu bahwa Ki Juru Taman akan berhenti menjaga Merapi saat “Wong Jawa Wis Ilang Jawane”. Geger Boyo yang telah runtuh, maka hilang pula rumah beliau yang dipercaya untuk menjaga,” ucap Genta yang dikutip dari krjogja.com.

Erupsi tahun 2010 yang meluluhlantakan Desa Kinahrejo

Saat erupsi Merapi terjadi pada 2010 silam, peristiwa tersebut juga menyapu Desa Kinahrejo dengan awan panas yang dihuni oleh Mbah Maridjan sebagai juru kunci. Ki Juru Taman sebagai penjaga, juga tak lagi terlihat sehingga musibah tersebut meluluhlantakan perkampungan masyarakat di bawah Gunung Merapi. Di mana sosoknya kini? Hanya Tuhan yang tahu.

BACA JUGA: 3 Makhluk Misterius yang Dipercaya Menghuni Gunung Lawu

Keberadaan Ki Juru Taman memang menjadi sebuah kisah turun temurun yang diwariskan antar generasi. Meski terdengar tak masuk di akal, semua tergantung pribadi dan persepsi masing-masing. Lantas, apakah kejadian di atas berkaitan dengan perilaku masyarakat Jawa yang saat ini dianggap sudah kehilangan identitas kejawaannya? Yah, tidak ada salahnya kita harus mulai introspeksi pada diri sendiri.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago