Categories: Tips

4 Kesalahan Fatal Para Wisatawan Saat Mengunjungi Borobudur

Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Selain itu Candi Borobudur juga menjadi tempat suci umat Buddha sekaligus tempat wisata yang mendunia. Setiap harinya candi ini dikunjungi ribuan turis baik lokal maupun turis mancanegara. Sayangnya banyaknya wisatawan yang berkunjung juga memberi andil terhadap kerusakan situs ini.

Baca Juga :6 Destinasi Wisata Aneh yang Bikin Geleng Kepala

Candi Borobudur sudah berumur sangat tua sehingga meterial penyusunnya sangat rentan terhadap kerusakan. Wisatawan yang datang seringkali tidak membaca berbagai peraturan mengunjungi candi ini. Alhasil banyak ditemukan berbagai aksi yang sebenarnya dilarang untuk dilakukan di area candi. Berikut 4 kesalahan fatal wisatawan di Candi Borobudur.

1. Memakai Celana Pendek dan Rok Mini

Sebelumnya wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur bebas memakai pakaian apa saja. Akan tetapi beberapa tahun yang lalu, mulai diterapkan aturan berpakaian sebelum mengunjungi situs keajaiban dunia ini. Aturan tersebut mengharuskan setiap wisatawan mengenakan sarung sebelum naik ke pelataran candi.

Masuk kawasan Candi Borobudur Wajib Pakai Sarung via ekaputrinovianti.files.wordpress.com

Hal ini bermaksud untuk menghormati situs suci umat Buddha tersebut. Namun apa yang dilakukan beberapa wisatawan yang bandel berikut memang bikin geleng kepala. Setelah mengenakan kain sarung di pos peminjaman, beberapa dari mereka melepasnya saat berada di atas candi. Banyak dari mereka yang mengenakan celana pendek maupun rok mini saat berada di Candi Borobudur.

2. Duduk dan Memanjat Stupa

Di Candi Borobudur banyak terdapat stupa dan patung. Di kawasan ini juga banyak terdapat papan peringatan agar para wisatawan tidak duduk maupun memanjat stupa-stupa tersebut. Hal ini ditujukan sebagai penghargaan terhadap Candi Borobudur, juga sebagai bentuk pelestarian sebab batu-batu di sana sudah berumur ratusan tahun dan mudah rusak.

Foto via skynwatermelon.blogspot.com

Keberadaan papan peringatan ini nampaknya tidak pernah dihiraukan oleh wisatawan atau lebih parahnya lagi mereka tidak pernah membaca peringatan tersebut. Seperti dalam foto berikut ini nampak dua bocah yang memanjat dan duduk di atas salah satu stupa candi. Tepat disebelah kanannya terdapat papan larangan yang berbunyi “Dilarang Memanjat”. Cukup miris memang mengingat anak-anak tersebut tidak mungkin memanjat sendiri melainkan dibantu orang tua mereka. Apakah orang tua mereka tidak membaca peringatan tersebut?

3. Melakukan Corat-Coret

Aksi vandalisme memang menjadi masalah yang serius di kawasan wisata tidak hanya di Indonesia saja melainkan di seluruh dunia. Kegiatan corat-coret di tempat wisata ini merupakan kelakuan tak bertanggung jawab dari para wisatawan yang tidak menghargai nilai estetika dan kebersihan dari suatu objek wisata.

Foto via jessicatantan.blogspot.com

Vandalisme ini ternyata juga masih bisa dijumpai di Candi Borobudur. Parahnya lagi coretan ini ditemukan tepat di belakang papan larangan yang bertuliskan “Dilarang Corat-Coret.” Terlepas dari itu coretan wisatawan atau sisa renovasi harusnya coretan tersebut tidak layak berada di sana.

4. Merokok di Area Candi

Salah satu aturan yang sering dilangar di kawasan Candi Borobudur adalah larangan merokok. Banyak wisatawan yang tetap menyalakan rokok mereka di kawasan wisata ini. Bahkan beberapa terlihat tetap merokok saat berada di atas candi, hal ini sangat memprihatinkan melihat tingkat kesadaran wisatawan untuk mematuhi peraturan yang masih sangat rendah.

Kampanye anti rokok oleh dokter di kawasan Candi Borobudur via antar foto

Untuk mengkampanyekan larangan merokok di kawasan Candi Borobudur, beberapa waktu lalu sejumlah dokter muda di Magelang melakukan kampanye dengan membawa asbak berisi puntung rokok di depan pintu masuk kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Mereka meminta pengunjung untuk mematikan rokok mereka di area candi.

Masih banyak kegiatan-kegiatan terlarang lainnya yang dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Candi Borobudur. Misalnya saja masih banyak dari mereka yang membawa makanan ke atas candi hingga membuang sampah sembarangan. Sudah saatnya kita menjadi wisatawan yang taat dengan setiap aturan sebagai bentuk penghormatan terhadap situs yang dikunjungi.

Share
Published by
Alfry

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago