Setelah zaman pra sejarah atau era di mana dinosaurus masih berdiri di muka bumi, maka banyak manusia yang membentuk koloni sendiri dan secara bertahap membentuk suatu budaya dan melahirkan peradaban. Peradaban tersebut juga berlaku di bumi Nusantara ini. Mulai dari masuknya manusia-manusia dari ras mongoloid, weddoid dan negroid hingga berkembangnya peradaban yang dibawa oleh bangsa Gujarat dan menghasilkan bangsa Melayu menjadi salah satu cerita asal-usul penyebaran manusia di Indonesia.
Ada banyak postulat sampai dengan hipotesa yang disertai dengan penjelasan atau juga bukti fisik dan otentik menyebutkan bahwa zaman dahulu, kerajaan di Indonesia hanya ada beberapa saja yang akhirnya berkembang luas dan bermunculan seperti yang diceritakan dalam buku-buku sejarah atau para pakar arkeolog dan antropolog.
Untuk lebih mengenal lebih jauh sejarah kerajaan yang ada di Indonesia, ada baiknya merunut kembali jauh ke belakang untuk mengetahui kerajaan-kerajaan tertua di Tanah Air, sebelum berdirinya kerajaan besar lainnya, seperti Majapahit atau lainnya.
Menurut banyak pakar sejarah, Kerajaan Mulawarman dapat dikatakan sebagai kerajaan tertua di Indonesia karena terdapatnya bukti Prasasti Yupa Mulawarman dengan tulisan huruf Palawa. Kerajaan Mulawarman ini diperkirakan terletak di Desa Muara Kaman, di dekat Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Diperkirakan lagi, Kerajaan Mulawarman berdiri sekitar abad ke-5 Masehi dan diperintah oleh seorang raja yang bernama Maharaja Kundungga. Walaupun sudah banyak yang sepakat menjadikan Kerajaan Mulawarman sebagai kerajaan tertua di Indonesia, akan tetapi ada beberapa bukti lain yang menyebutkan bahwa hal tersebut adalah salah karena banyak prasasti, termasuk Prasasti Yupa Mulawarman, menggunakan batu berjenis batuan beku dengan struktur columnar joint yang tidak ditemukan di daerah tersebut. Batuan jenis ini justru banyak ditemukan di sekitaran Situs Gunung Padang, Jawa Barat dengan umur batuan yang sama.
Mungkin tidak banyak orang mengetahui akan siapa itu yang dikenal dengan nama Raja Bunu. Dia adalah seorang India yang diyakini sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki di Kalimantan sekitar 10.000-5.000 tahun lalu atau pada zaman Neolitikum. Bersama dengan beberapa orang yang mendampinginya ditambah dengan masuknya beberapa orang dari Persia, Turki dan India, Raja Bunu mulai membuat sistem pemerintahan.
Memang pada waktu itu belum ada istilah kerajaan, namun pada dasarnya, sistem pemerintahan yang dibuat sudah memiliki beberapa syarat pembentukan sebuah kerajaan. Sayangnya, tidak ada rekam jejak mengenai nama kerajaan yang diciptakan oleh Raja Bunu tersebut. Setelah Raja Bunu meninggal dunia, kerajaannya diteruskan oleh keturunan dari kakaknya, Raja Sangiang, yaitu Andung Prasap yang mana pada akhirnya mendirikan sebuah kerajaan baru yang dinamakan Kerajaan Nan Marunai.
Walaupun tidak ada bukti fisik sebagai perujuk keberadaannya, akan tetapi cerita tentang keberadaan sebuah kerajaan tua bernama Kerajaan Kandis tetap ada dan dikenal oleh banyak orang tua di Jambi. Menurut banyak penuturan, baik dari orang sekitar atau juga pakar, diperkirakan ciri-ciri lokasi dan karakteristik serta berbagai macam yang dimiliki Kerajaan Kandis mirip dengan apa yang pernah dilontarkan oleh Plato pada 347, terkait sebuah kerjaan terkenal, yaitu Atlantis.
Sayangnya, masih banyak pakar lain yang meragukan keberadaan Kerajaan Kandis tersebut, apalagi disangkut pautkan dengan Kerajaan Atlantis. Hal ini dikarenakan ketiadaan bukti otentik yang dapat dijadikan rujukan, hanya berupa beberapa bentuk batu yang menjadi asumsi dasar atau awal bahwa benda-benda tersebut pada zaman dahulu adalah milik Kerajaan Kandis.
Masih dari daratan Sumatera, tepatnya di Jambi, ada sebuah kerajaan tua yang dinamakan Kerajaan Koying yang didirikan oleh K’ang-tai dan Wan-chen dari wangsa Wu dari Tiongkok. Diperkirakan, Kerajaan Koying ini didirikan sekitar abad-2 Masehi.
Kerajaan Koying terkenal dengan pusat perdagangan untuk wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya. Banyak kerajaan-kerajaan lain dari luar negeri yang datang ke Koying untuk melakukan transaksi perdagangan. Seperti halnya Kerajaan Kandis, belum ada bukti otentik yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bahwa di Jambi dulunya pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Koying.
Beralih ke tanah Jawa, menurut naskah Wangsakerta, di Pantai Teluk Lada atau yang masuk wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, terdapat sebuah kerajaan tua yang dikenal dengan nama Kerajaan Salakanagara atau Negara Perak. Kerajaan ini juga dikenal dengan nama Rajataputra yang penduduknya masih menganut agama Hindu.
Diperkirakan, kerajaan satu ini dibangun sekitar abad 130 Sebelum Masehi dengan rajanya pertama yang bernama Dewawarman atau bergelar Prabu Darmalo kapala Dewawarman. Luas kekuasaan dari Kerajaan Salakanagara mencapai sekitaran Banten ke arah timur sampai dengan pesisir selatan Swarnabumi atau Sumatera. Tidak ada jejak rekam pasti dari Kerajaan Salakanagara sehingga, cukup sulit untuk mengetahui sejarah lebih pasti tentang kerjaan satu ini.
Ada beberapa nama sebagai pengenal kerajaan yang diperkirakan didirikan sekitar abad ke-4 Masehi satu ini, seperti Tarumanegara, Tarumanagara dan Taruma, Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan besar yang pernah didirikan di Pulau Jawa dengan penduduk yang menganut agama Hindu aliran Wisnu.
Sayangnya, belum ada perujukan resmi siapa yang menjadi raja pertama di Tarumanegara, hanya saja raja yang paling tersohor adalah Purnawarman. Seperti halnya Kerajaan Mulawarman, banyak prasasti yang ditemukan dan dapat dijadikan bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara, seperti prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Munjul dan banyak lagi lainnya.
Walaupun beberapa kerajaan tua yang masuk dalam daftar di atas tidak memiliki cukup bukti kuat akan keberadaannya, akan tetapi dari generasi ke generasi penduduk yang mendiami tempat di mana dulunya kerajaan yang bersangkutan didirikan, tetap mempercayai bahwa memang pada zaman dahulu kerajaan yang dimaksud memang benar-benar ada.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…