Rekam jejak aksi kriminalitas di Indonesia beberapa di antaranya masih meninggalkan misteri yang belum terungkap hingga saat ini. Kuatnya pengaruh penguasa pada saat itu hingga adanya intrik terselubung yang sulit dipecahkan, membuat kasus-kasus tersebut sulit diungkap secara terang benderang.
Jangankan menemukan pelaku pastinya, kasusnya sendiri secara perlahan akhirnya mulai terlupakan dan akhirnya hilang dari ingatan. Meski beberapa dari pihak yang masih peduli kerap bersuara agar kasus yang terjadi diusut hingga tuntas. Seperti apa peristiwa besar tersebut? Simak ulasan dari Boombastis berikut ini.
Suara vokal Marsinah yang memperjuangkan hak-hak para buruh akhirnya kandas. Aktivis yang juga seorang buruh PT Catur Putera Surya (CPS), pabrik arloji di Siring, Porong, Jawa Timur itu ditemukan tak bernyawa pada 8 Mei 1993, di hutan di Dusun Jegong, Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Hingga kini, dalang sesungguhnya dari pembunuhan itu belum terungkap.
Pada tanggal 18 September 1970, masyarakat Yogyakarta dikejutkan dengan kasus pemerkosaan yang dialami oleh seorang wanita seorang gadis penjual telur bernama Sumarijem. Sebagai korban, perempuan yang dijuluki Sum Kuning itu malah ditahan polisi karena dianggap membuat laporan palsu. Pelaku pemerkosaan masih samar dan belum ditemukan jejaknya.
Selain kasus Sum Kuning, pelaku pembunuhan wartawan Udin pada tahun 1996 silam juga masih menyisakan misteri. Banyak dugaan, nyawanya dihilangkan karena kerja-kerja jurnalistiknya yang dikenal tegas. Saat itu, ia tengah sibuk mengamati proses pemilihan Bupati Bantul periode 1996-2001, di mana semua kandidatnya berlatar belakang militer. Pembunuh Udin pun masih belum terungkap meski telah diselidiki oleh pihak kepolisian
Sebelum kasus kerusuhan 1998 terjadi, terjadi sebuah aksi penculikan terhadap 13 aktivis yang diduga dilakukan oleh aparat militer. Salah satu yang menjadi korban adalah penyair Wiji Thukul. Ke-13 orang tersebut, menjadi korban dari pemerintahan otoriter Orde Baru yang kala itu akhirnya terjungkal. Meski para pelakunya telah diadili, keberadaan para korban penculikan itu masih menyisakan sejumlah tanya.
Keriuhan mahasiswa pada demo 12 Mei 1998 silam sempat berubah mencekam setelah dua belas mahasiswa ditembak oleh aparat bersenjata. Kecurigaan sempat mengarah pada pihak kepolisian dan Brimob, yang kemudian dibantah oleh Kapolri Jenderal (Pol) Dibyo Widodo pada 28 Mei 1998. Diduga kuat ada campur tangan militer di balik peristiwa tersebut menurut Sidang Mahkamah Militer, yang sayangnya tidak terungkap secara jelas. Pelaku penembakan pun hingga kini tak ditemukan.
BACA JUGA: 5 Aktivis Pembela Rakyat yang Mati Terbunuh Karena Perjuangannya!
Hingga Indonesia berganti kepemimpinan, kejahatan di atas seolah nihil menjadi kasus yang terlupakan. Meski sempat masuk sebagai kasus yang diselidiki oleh pihak berwenang, hasilnya masih jauh seperti yang diharapkan. Misteri pun masih menyelubungi entah sampai kapan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…