Mencari nafkah di jaman yang semakin berkembang ini gampang-gampang susah. Segala sesuatunya sudah maju, tentu saja para pencari kerja harus juga memenuhi kualifikasi yang tinggi jika ingin mendapatkan pekerjaan yang setimpal. Walau begitu, beberapa orang masih dengan cerdiknya mencari celah meski pendidikan yang mereka enyam dulu tak lebih dari sekolah dasar.
Contohnya saja, sosok kakek satu ini. Meski sudah berusia 80 tahun, ia tetap semangat bekerja dan tidak menggantungkan diri pada siapapun. Perjalanan hidupnya yang gila-gilaan ini akan menampar kalian yang masih suka mengeluh setiap harinya.
Ditemui oleh warga Makassar yang bernama Tommy, kakek ini setiap harinya membawa 3 sampai 5 bale untuk dijual. Bale merupakan semacam amben atau kursi dari bambu untuk bisa diduduki oleh banyak orang. Tidak menggunakan truk atau penarik apapun, ia memboyong 5 bale tersebut dengan tubuhnya sendiri.
Usianya sudah bisa dibilang lansia, namun dengan tidak beralas kaki, kakek ini kuat berjalan di bawah terik sinar matahari hanya untuk menyambung hidup. Banyak warga yang iba, termasuk Tommy sehingga kisahnya pun diviralkan.
Ternyata, dari salah satu komentar netizen yang melihat postingan Tommy di facebook, ada yang mengaku bahwa dirinya merupakan tetangga dari kakek ini. Diketahui, kakek ini ternyata memiliki seorang anak. Bukannya tinggal bersama dan menggantungkan diri kepada sang anak, kakek ini tetap bekerja dengan gigih.
Kisah serupa pernah dikompilasi juga oleh Boombastis tentang mereka yang hidup di jalanan ibukota. Merasa masih memiliki tangan dan kaki yang lengkap, maka wajib hukumnya untuk bekerja. Rupanya, kepercayaan ini juga dipegang teguh oleh kakek berusia 80 tahun ini.
Kakek yang menolak menyebutkan nama ini membandrol harga yang cukup murah untuk bale yang dibawanya. Ia menjual per bale dengan harga Rp. 100.000. Bayangkan, jika 5 bale terjual, pendapatan seharinya hanya Rp. 500.000. Bagaimana jika hanya 3 yang terjual atau tidak ada sama sekali?
Meski begitu, ternyata kegigihan kakek ini bisa membuat anaknya menjadi polisi teladan. Ia menyekolahkan anaknya di sekolah kepolisian yang biayanya juga tidak bisa dibilang murah. Salut banget dengan sosok kakek satu ini.
Dari kisah kakek ini, bukan berarti anaknya menelantarkannya hingga ia harus bekerja. Namun, semua orang berhak memilih bukan? Jika ia masih mampu dan ingin bekerja, mengapa dilarang? Nah, pelajaran yang patut diambil dari kisah ini adalah perjuangan sang kakek sebagai orang tua.
Bagaimana mereka membanting tulang dengan begitu gigih hanya untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Sebagai anak yang berbakti, wajib juga hukumnya untuk membahagiakan orang tua yang telah berjuang keras demi menata masa depan kita.
Hidup memang tidak semudah sinetron Indonesia yang kekayaannya hanya seperti memetik daun atau seindah drama Korea yang mendongak sehabis menangis langsung bertemu jodoh. Kehidupan sebenarnya memang perlu perjuangan seperti yang dilakukan oleh kakek berusia 80 tahun ini. Kita doakan saja semoga apa yang dikerjakannya lancar selalu dan diberi rezeki yang berlimpah.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…