Prestasi gemilang yang ditorehkan oleh Khabib Nurmagomedov di arena seni bela diri campuran (MMA), membuat namanya dielu-elukan masyarakat dunia. Terlebih setelah beberapa waktu lalu dirinya berhasil mengalahkan petarung terbaik MMA asal Irlandia, Conor McGregor.
Seiring berjalannya waktu, Khabib tercatat masih tetap mempertahankan performanya di setiap pertandingan. Terbaru, dirinya bahkan ditawari uang sebesar Rp1,4 Triliun oleh Arab Saudi agar dirinya mau bertarung di negeri kaya minyak tersebut. Sayangnya, Khabib justru dibenci oleh kelompok teror ISIS meski dirinya mengukir prestasi di arena MMA.
Pesona Khabib usai mengalahkan McGregor rupa-rupanya masih membekas di benak beberapa pihak. Dirinya ditawari uang dengan jumlah besar agar mau bertarung di Arab Saudi. Bukan sembarang pertandingan, negara kaya minyak itu ingin agar Khabib bisa bertarung dengan petinju Floyd Mayweather Jr. Hal ini telah dilakukan sebelumnya oleh McGregor beberapa waktu lalu.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Arab Saudi dikabarkan siap menggelontorkan dana super besar. Dilansir The Sun ( 11/03/2020), negeri kaya minyak tersebut dikabarkan siap membayar Khabib Nurmagomedov sekitar £78 juta atau setara dengan Rp1,4 triliun. Jika terealisasi, Khabib akan menjadi petarung MMA kedua setelah McGregor yang akan melawan Floyd Mayweather Jr.
Duel panas antara Khabib yang melawan McGregor pada 2018 lalu, menjadi wacana bagi Presiden UFC, Dana White, untuk diulang kembali. Dirinya memprediksi bahwa pertarungan jilid dua itu diprediksi bakal menjadi tontonan yang menyedot perhatian. Hal ini tak lepas dari taksiran secara finansial yang dilakukan White, di mana hal tersebut diperkirakan bakal menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Namun dari kedua sisi petarung, ada perbedaan soal wacana yang diimpikan oleh Dana White tersebut. McGregor yang berhasil dikalahkan oleh Khabib pada 2018 silam, berambisi untuk kembali bersua demi membalas dendam kepada petarung asal Dagestan tersebut. Sementara di pihak Khabib, dirinya menegaskan keengganan untuk meladeni McGregor di atas ring.
Tak semua orang menyukai prestasi Khabib. Popularitas pria kelahiran 20 September 1988 ini justru membuat gerah kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Bagi mereka, Khabib dianggap bisa menjadi halangan bagi mereka untuk melebarkan pengaruh guna merekrut pemuda Dagestan agar menjadi bagian dari kelompok mereka.
Hal ini cukup beralasan, meningkat popularitas Khabib akhirnya menjadi panutan bagi banyak pemuda setempat. Menurut ISIS, pihaknya mengkritisi dirinya lantaran lebih memilih bertarung demi uang ketimbang maju ke medan perang membela agama (Islam). Trik ini tak lain merupakan propaganda untuk membunuh karakter Khabib sebagai atlet UFC yang memiliki prestasi moncer di ajang MMA.
BACA JUGA: Belajar dari Kesombongan McGregor yang Bakal Hancurkan Manusia di Dunia dan Akhirat
Meski mendulang kesuksesan yang luar biasa dari karirnya sebagai petarung di ajang MMA, Khabib sejatinya merupakan sosok yang tak rakus akan dunia. Setumpuk uang yang menjadi iming-iming bagi setiap manusia, tak berlaku pada dirinya. “Jika uang masuk ke diri, pikiran Anda, itu sangat buruk. Jika uang ada di tangan, itu bagus, karena Anda bisa melakukan banyak hal. Jika masuk ke diri, mengambil mentalitas, itu berbahaya. Anda harus berhati-hati,” ucap Khabib yang dikutip dari CNNIndonesia.com (10/03/2020).
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…