Melihat berita di televisi atau media lainnya, dunia ini sepertinya adalah tempat tinggal yang sangat buruk bagi manusia. Adanya peperangan, bencana, hingga berbagai macam kasus kriminal membuat bumi dan penghuninya terlihat seperti tidak punya harapan lagi untuk bisa menjadi lebih baik.
Meski begitu, sesunguhnya ada berbagai berita baik yang tidak tampak di headline berita. Penting bagi kita untuk tidak kehilangan harapan, karena sebenarnya masih banyak kemajuan yang patut kita syukuri dan lanjutkan seperti berikut ini.
PBB mengkategorikan kemiskinan ekstrim sebagai mereka yang hanya bisa hidup dengan kurang dari 1,25 dollar per hari. Sebuah angka yang bahkan sangat mengenaskan di negara dengan biaya hidup yang rendah. Pada tahun 1990, hampir 2 milyar orang berada di garis kemiskinan ekstrim ini, hampir setengah dari populasi dunia.
Kini angka tersebut telah turun drastis menjadi 836 juta atau kurang dari 15 persen populasi manusia. Berkat hasil kerja global, angka ini bisa ditekan secara drastis. Beberapa negara yang masih memiliki penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrim antara lain adalah India, Nigeria, China, Bangladesh, dan Republik Demokratis Kongo.
Pada tahun 1990, 20 persen anak-anak di negara berkembang tidak mendapatkan pendidikan sama sekali. Mereka tidak bisa membaca, menulis, atau bahkan bersekolah. Kini, angka tersebut turun hingga 10 persen saja. Artinya, 9 dari 10 anak di negara berkembang telah mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan.
Dalam beberapa kasus, kemajuan yang ditunjukkan bahkan sangat drastis. 99 persen anak-anak di Afrika Utara, Amerika Latin, Karibia, Asia Selatan, Asia Tenggara, Kaukasus, dan Asia Tengah kini mengenyam pendidikan sekolah dasar.
Pada musim panas tahun 2015, Kuba mendemonstrasikan kemampuan para dokternya dengan menjadi negara pertama di bumi yang berhasil menghilangkan infeksi HIV dari ibu ke anak. Terobosan besar ini tentu saja penting bagi dunia kesehatan karena HIV sebelumnya punya kebiasaan menginfeksi bayi yang ada di rahim.
Wanita hamil yang tidak mendapatkan perawatan memiliki 15-45 persen kemungkinan menularkan virus tersebut ke bayinya yang belum lahir. Berkat dokter dari Kuba, presentasi tersebut bisa ditekan serendah mungkin. Dengan kerja keras dan keberuntungan, mungkin kita akan segera menikmati hari dimana tidak ada lagi bayi yang lahir dengan penyakit membahayakan ini.
Dalam sejarah manusia, kita baru berhasil memusnahkan satu penyakit yaitu cacar. Hal tersebut berkat imunisasi global selama 14 tahun oleh WHO yang memakan biaya tidak sedikit. Kini, penyakit lain yaitu Guinea Worm akan segera dimusnahkan juga berkat Carter Center.
Penyakit ini paling banyak ditemukan di daerah sub-Sahara Afrika. Cacing Guinea worm menginfeksi manusia dan tumbuh di dalam tubuh hingga sepanjang 1 meter. Cacing ini kemudian akan berusaha keluar dari tubuh manusia yang terinfeksi dengan cara menggali keluar lewat kulit di bagian tubuh manapun. Lama keluarnya cacing ini dari tubuh memakan waktu hingga 30 hari dan bisa menyebabkan pembengkakan besar dan infeksi serta mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa.
Tahun 1986, 3,5 juta orang terinfeksi dengan penyakit ini di 21 negara. Namun di musim panas 2015, hanya ditemukan 126 kasus di 30 desa. Carter Center mengungkapkan bahwa penyakit ini bisa benar-benar dimusnahkan dalam waktu beberapa tahun ke depan. Mereka juga sudah menyiapkan untuk meneliti penyakit lain setelah guinea worm akhirnya bisa dimusnahkan.
Di abad 21, sekitar 600 ribu orang meninggal dunia karena masalah kelaparan besar. Tentu saja angka ini mengejutkan, namun jika dibandingkan dengan perkembangan yang terjadi sejak tahun 1900, angka ini menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Antara tahun 1900-1909, kelaparan memakan korban hampir 27 juta orang. Kemudian sejak tahun 1960an, korban akibat kelaparan turun jauh hingga 5 juta orang. Pada 15 tahun pertama pada abad ke-21, kematian karena kelaparan turun hingga hanya mencapai 40 ribu orang per tahun. Memang perjuangan untuk benar-benar menghapuskan kelaparan masih panjang, apalagi hampir setengah dari populasi Afrika Tengah menderita kurang gizi. Namun perlahan tapi pasti, manusia mengalahkan kelaparan global dan menyelamatkan jutaan nyawa.
Memang banyak kabar yang bersifat negatif yang terkadang membuat kita lelah dan mempertanyakan apakah masih ada rasa kemanusiaan dan kebaikan. Namun jika kita ingin membuka mata, sebenarnya banyak hal-hal baik yang juga terjadi di bumi ini. Jadi, kita tidak boleh menyerah dan kemudian ikut-ikutan apatis atau tidak peduli. Karena yang bisa mengubah dunia sebenarnya juga kita sendiri.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…