Indonesia dan seluruh negara di dunia masih bergulat dengan kondisi pandemi yang bikin ruwet setahun terakhir. Setelah berlomba-lomba menemukan formulasinya, akhirnya pemerintah mengabarkan secercah harapan bahwa vaksin akan tiba di negeri kita pada akhir tahun.
Sementara itu, hasil PCR Test di Indonesia masih menunjukkan adanya lonjakan kasus yang tinggi, Kondisi ini sulit direm, karena dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit dan kebutuhan mobilisasi untuk menggerakkan perekonomian di masa resesi.
Di tengah situasi yang dilematis, kabar adanya vaksin tak serta merta membuat semua orang optimis. Meski dinanti-nantikan selama setahun terakhir, kita masih akan berhadapan dengan beberapa PR khas Indonesia seperti di bawah ini.
Sudah bukan kejadian baru jika nantinya ada sebagian masyarakat yang menolak vaksin. Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya memang tercatat ‘pernah’ butuh perjuangan untuk mensosialisasikan pentingnya vaksin bagi keselamatan dan kesehatan seluruh negeri. Namun, usaha ini tak semulus perkiraan karena muncul golongan anti vaksin. Baik mereka yang ragu atau sama sekali menolak diberikan vaksin.
Persoalan vaksin di Indonesia beberapa tahun lalu hingga era Corona ini diwarnai beragam problema, mulai dari halal-haram hingga teori konspirasi. Namun, yang paling masuk akal dalam kekhawatiran tentang vaksin di periode kali ini adalah tentang apakah vaksin Covid-19 yang akan datang ini sudah benar-benar lulus uji dan terbukti aman tanpa efek samping.
Gabriel M. Leung dari School of Public Health The University of Hong Kong menuliskan sebuah jurnal dan memberikan statemen bahwa “hidup normal kembali merupakan sebuah asumsi yang bersifat seperti ilusi.” Hal ini masih berkaitan dengan pertimbangan dan kekhawatiran mengenai dampak vaksin di atas. Ibaratnya, vaksin yang sekarang ini adalah angkatan pertama yang masih dalam tahap review. Bisa jadi di masa mendatang akan dikembangkan.
Oleh karena itu, kita memang belum benar-benar bisa kembali ke kehidupan seperti sebelum pandemi. Bahkan, sebaiknya tetap menerapkan apa yang saat ini kita galakkan. Seperti etika bersin, menggunakan masker, menggalakkan cuci tangan dan fasilitasnya. Termasuk mengenai kondisi ekonomi dan gaya hidup yang belum bisa kembali seperti semula dan kita bahas di poin berikutnya.
Masih ingat bagaimana krisis moneter melanda beberapa tahun silam? Butuh 10 tahun untuk bisa pulih dari kondisi itu. Kita memang diminta untuk tidak menahan belanja, tapi sebaiknya tetap sisihkan dan menyimpan dana. Kendati vaksin membawa dampak positif nantinya, pemulihan dampak pandemi pada ekonomi ini akan makan waktu cukup lama.
Kabar baiknya, resesi ini disinyalir memilik dampak baik berupa pembenahan pada seluruh pelaku ekonomi, dari investor hingga konsumen. Beberapa bisnis juga malah tumbuh di masa ini, misalnya kesehatan, pengacara masalah kebangkrutan, makanan beku, hingga permen. Bahkan, sebenarnya kondisi ini meningkatkan mental wirausaha di kalangan masyarakat dan menguatkan semangat untuk mendukung perekonomian lokal.
BACA JUGA: Mematahkan ‘Cocoklogi’ Swab Test Hidung Bisa Merusak Otak, Ini Faktanya!
Yang pasti, kita berharap bumi dan segala kehidupannya segera pulih. Adanya vaksin menjadi sebuah terobosan yang bisa mendukung hal itu. Namun, perlu dipastikan kesiapannya agar bisa memberikan manfaat optimal dalam memerangi Covid-19 tanpa efek samping apapun.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…