Categories: Trending

6 Hal Mengerikan yang Akan Terjadi Jika Indonesia Jadi Negara Komunis

Jika dianalogikan sebuah kontes cari jodoh, Indonesia ibarat seorang pria yang tengah dihadapkan dengan dua wanita cantik bernama liberal dan komunisme. Karena kedua wanita ini saling berseteru, akhirnya Indonesia memilih jalan tengah dengan menggandeng demokrasi pancasila yang dinilai lebih cantik. Komunis pun tak terima hingga akhirnya berusaha merebut Indonesia lewat apa yang kita kenal dengan G30S.

Ya, komunisme sebenarnya sempat mesra dengan Indonesia, hanya saja menurut hemat banyak tokoh terkenal berpengaruh dulu, sistem ini timpang dan banyak celahnya. Akhirnya dipilih ideologi Pancasila yang dipikir Bung Karno akan mencakup semua pemikiran dan selisih faham kala itu. Sayangnya, para pengusung komunisme tetap ngotot memaksa sistem ini untuk diimplementasikan sebagai dasar negara. Lalu dilakukanlah kudeta yang pada prosesnya berakhir dengan dibantainya simpatisan partai komunis itu atas perintah Soeharto.

Lalu, seumpama skenario berbalik dan membuat komunis berhasil mengkudeta, apa yang akan terjadi dengan Indonesia? Ya, yang jelas mungkin keadaan kita sekarang akan jauh berbeda. Berikut adalah hal-hal mengerikan yang akan terjadi ketika komunisme menjadi dasar ideologi Indonesia.

1. Indonesia Kemungkinan akan Seperti Korea Utara

Kita kadang prihatin dengan kondisi rakyat Korea Utara yang sering digambarkan sangat tertekan dan hidup tak nyaman itu. Kebebasan dibatasi, sangat tunduk dengan aturan yang ketat, hingga tekanan batin gara-gara aturan hidup yang harus mematuhi garis yang dibuat pemerintah. Salah omong sedikit gantung, protes karena ketidakadilan peluru pun nyasar ke kepala, serta beragam ketidakenakan lainnya.

Jika Indonesia memakai paham komunis, maka hidup kita mungkin tak jauh beda dengan rakyat Korut di atas [Image Source]
Ketika Indonesia mengimplementasikan sistem komunis, maka mungkin gambaran besarnya kita akan merasakan apa yang dirasakan rakyat Korea Utara tersebut. Hidup dalam kekangan, tak nyaman dan sebagainya.

2. Rakyat Dicekoki Propaganda-Propaganda

Jika Indonesia berpaham komunis, maka sudah pasti paham ini akan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Tak hanya lewat kelas-kelas, doktrin komunis juga akan disebarkan lewat media-media, entah koran atau televisi. Bahkan mungkin kita hanya punya satu stasiun televisi saja dan itu pun penuh dengan berita kenegaraan.

Poster-poster propaganda ini juga akan banyak bertebaran di jalan-jalan [Image Source]
Hasil dari propaganda ini tentu saja buruk. Kita akan diajarkan membenci kepada pihak-pihak penentang komunisme sejak kecil, serta kemungkinan tumbuhnya paham-paham radikal. Tapi, tak selalu begitu juga sih, buktinya adalah Rusia. Negaranya Vladimir Putin itu seratus persen komunis, tapi mereka sepertinya agak lebih bebas.

3. Indonesia Kemungkinan Besar Kena Isolasi

Seperti Korut yang sudah seperti dihapus dari peta dunia oleh barat, mungkin Indonesia juga akan mengalami nasib yang serupa. Ada tapi dianggap tidak ada. Dampaknya tentu saja soal ekonomi yang akan stagnan bahkan turun gara-gara embargo. Tidak akan ada kerja sama kita dengan barat juga bisa dibilang menyusahkan.

Indonesia juga mungkin bernasib sama dengan Korut soal isolasi dan pengucilan [Image Source]
Pada akhirnya kita hanya akan beraliansi dengan negara-negara sesama komunis. Alhasil, mungkin hanya Korut, Kuba, atau Rusia yang akan jadi teman kita. Lewat negara-negara inilah kita melakukan kegiatan ekonomi dan sebagainya.

4. Nasionalisasi Aset Mungkin Akan Berakhir Perang

Komunisme tak selalu menyajikan hal-hal buruk, beberapa dari azasnya justru sangat menarik. Misalnya menasionalisasi semua aset negara, dalam artian tak ada satu pun sumber daya yang dimiliki atau dikelola asing. Jika demikian banyak tambang pun akan jadi milik negara, termasuk yang dikelola Freeport atau NewMont.

Wacana nasionaliasi aset pasti akan berujung konfrontasi [Image Source]
Sayangnya, nasionalisasi ini takkan berlangsung damai dan aman. Seperti Kuba yang diteror gila-gilaan Amerika karena Fidel Castro melakukan nasionalisasi asetnya, Indonesia juga akan mengalami pergolakan yang sama, bahkan lebih gila. Misalnya, Amerika pasti akan mati-matian mempertahankan Freeport. Kalau perlu panggil sekutu-sekutunya. Jika demikian, perang besar pun takkan terhindarkan.

5. Mungkin Saja Bendera Kita Bukan Lagi Merah Putih

Realisasi ideologi komunisme tentunya tak hanya tertuang dalam regulasi-regulasi. Tapi juga atribut yang ditampakkan. Entah semboyan, lagu kebangsaan, atau bahkan bendera negara. Nah, soal bendera ini mungkin Indonesia tak lagi hanya punya warna merah dan putih sebagai bendera negara. Tapi, ada sedikit tambahan aksen ala komunis.

Bendera negara mungkin juga akan diberi aksen-aksen komunisme [Image Source]
Mungkin dengan menambahkan logo palu dan arit di ujung kiri atau mungkin atribut representatif lain. Hal ini tak memengaruhi apa pun selain hanya sebagai penegas saja jika negara ini sudah menjadi bagian dari blok timur.

6. DN Aidit Mungkin Jadi Pengganti Soekarno

Salah satu pentolan komunis di era orde lama adalah DN. Aidit. Pria asal Belitung yang pernah kabur dan kembali lagi ini berperan besar terhadap tumbuh kembangnya komunisme di Indonesia. Lalu jika pada akhirnya skenario G30S sukses, maka tak pelak akan mengangkat elit komunis ini merengkuh posisi tertinggi di Indonesia. Bisa menjadi presiden atau perdana menteri.

DN Aidit pun pasti akan jadi tokoh nasional besar [Image Source]
Dengan kejadian ini maka buku-buku sejarah yang pernah kita pelajari di sekolah akan berubah total. Yang jelas, sosok satu ini akan digembar-gemborkan sebagai tokoh nasional hebat. Bahkan tak menutup kemungkinan kita akan menghormat patung raksasanya, seperti yang dilakukan oleh rakyat Korut terhadap patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Kira-kira beginilah yang akan terjadi jika Indonesia menjadi negara komunis. Cukup mengerikan meskipun hanya dibayangkan saja. Untungnya sejarah berjalan seperti adanya dan membuat Indonesia seperti sekarang. Sebenarnya masing-masing ideologi punya kelebihan dan kekurangannya, namun ditinjau dari sudut pandang kesesuaian, maka memang sudah pas jika Indonesia menganut demokrasi Pancasila yang sudah sesuai dengan jiwa orang-orang Indonesia sendiri.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

1 week ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago