Unik Aneh

Pembunuh Berantai Asal Amerika Serikat Ini Lakukan Aksinya dengan Keji Selama 13 Tahun

Bagi kamu yang suka menonton salah satu layanan streaming dengan logo berwarna merah, mungkin tidak asing dengan nama Jeffrey Dahmer. Belakangan ini, nama Jeffrey Dahmer mencuat karena kisahnya diangkat menjadi serial pada layanan streaming yang terkenal di Indonesia tersebut. Bukan kisah inspiratif atau sedih, melainkan pembunuhan.

Benar sekali, Jeffrey Dahmer adalah seorang pembunuh berantai dari Amerika Serikat yang menjalankan aksinya sejak 1978 sampai 1991. Lalu, kenapa kelakuan Jeffrey Dahmer begitu menarik perhatian? Apa motif Jeffrey membunuh korbannya? Simak ulasan Boombastis.com berikut.

Pertama kali membunuh pada usia 18 tahun

Jeffrey pertama kali membunuh saat usianya 18 tahun, sekitar 3 minggu setelah kelulusan SMA-nya. Kala itu, ia sendiri di rumah karena orang tuanya sedang mengurus perceraian mereka. Korban pertama Jeffrey bernama Steven Hicks, seorang pria berusia 18 tahun yang tengah mencari tumpangan. Jeffrey mengajak Steven ke rumahnya untuk minum bir. Rupanya selain minum bir, mereka berdua melakukan hubungan seksual.

Potret Jeffrey Dahmer ketika berusia 18 tahun, saat ia pertama kali membunuh. [Sumber Gambar]
Ketika Steven memutuskan untuk pergi, Jeffrey memukul kepala belakang Steven menggunakan barbel sampai tewas. Jasad Steven kemudian diseret ke ruang bawah tanah, tubuhnya dimutilasi dan disimpan dalam kantong plastik. Pembunuhan tersebut terjadi pada 18 Juni 1978, tetapi jasad Steven tidak ditemukan sampai Jeffrey mengakui tindakan kriminalnya pada 1991. Ketika ditanya oleh polisi, Jeffrey mengaku membunuh Steven karena ingin pria itu tinggal lebih lama.

Membunuh 17 korban

Jeffrey Lionel Dahmer membunuh 17 korban laki-laki antara 1978 and 1991. [Sumber Gambar]
Steven bukan satu-satunya korban Jeffrey, 9 tahun kemudian lelaki ini kembali melakukan pembunuhan. Seorang koki restoran bernama Steven Tuomi yang berusia 24 tahun menjadi korban Jeffrey selanjutnya. Selama 13 tahun melakukan pembunuhan, Jeffrey membunuh sebanyak 17 pria. Korban paling muda berusia 14 tahun, salah satunya adalah seorang siswa baru sekolah menengah bernama Konerak Sinthasomphone.

Menyimpan bagian tubuh korban

Jeffrey biasanya mencari korbannya di bar gay, mal, atau halte bus. Ia membujuk korbannya dengan uang atau seks agar ikut dengannya. Tiba di tempat kejadian, Jeffrey memberikan korbannya dengan alkohol yang sudah dicampur dengan obat-obatan. Setelah itu, korban dibunuh dan Jeffrey berhubungan seks dengan jasad korbannya.

Aksi kejam Jeffrey Dahmer ketahuan pada 1991, ia pun dipenjara pada 1992. [Sumber Gambar]
Tubuh korban kemudian dipotong-potong, kadang Jeffrey menyimpan bagian tubuh korban seperti tengkorak atau alat kelamin bak suvenir. Di samping itu, Jeffrey mengumpulkan tulang para korbannya di dalam 57 drum galon untuk kemudian dibuang demi menghilangkan barang bukti.

Dipenjara dan dipukuli sampai mati oleh narapidana lain

Jeffrey ditangkap oleh polisi pada 22 Juli 1991. Saat itu, salah satu korban bernama Tracy Edwards berhasil melarikan diri dari Jeffrey. Tracy pun melapor ke polisi dan mereka pun ke apartemen Jeffrey. Di sinilah, polisi menemukan bukti pembunuhan yang dilakukan oleh Jeffrey. Pembunuh berantai ini pun ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Jeffrey Dahmer tewas dipukuli narapidana lain saat dipenjara. [Sumber Gambar]
Sampai akhirnya pada 1992, Jeffrey dijatuhi 15 hukuman seumur hidup berturut-turut untuk pembunuhan yang ia lakukan. Jeffrey mati 2 tahun kemudian di penjara Columbia Correctional Institute, tempatnya dihukum. Ia dipukuli sampai mati oleh narapidana di dalam selnya.

BACA JUGA: Jadi Otak Pembunuhan Suami, Istri Pemilik RM Padang di Karawang Ini Dihukum 13 Tahun Penjara

Walaupun Jeffrey ditangkap polisi dan sudah mati, keluarga korban masih merasakan duka yang mendalam. Terlebih ketika serial yang mengangkat kisah Jeffrey Dahmer tayang di layanan streaming.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Statemen Arra Bocah Viral Dianggap Menyinggung Pekerja Pabrik, Ortu Dikritik Netizen dan Psikolog

Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…

5 days ago

Profil Fedi Nuril, Sang Aktor yang Gencar Kritik Pemerintah dan Pejabat Publik

Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…

1 week ago

Kontroversi RUU TNI yang Mendapat Penolakan Masyarakat

Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…

2 weeks ago

Indonesia Airlines, Maskapai Indo tapi Memilih Berpusat di Singapura

Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…

2 weeks ago

Kasus Pencabulan oleh Kapolres Ngada, Akhirnya Pelaku Dimutasi

Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…

2 weeks ago

Terkuaknya Skandal Aktor Termahal Korea Selatan, Netizen: Hindari Pria Korea

Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…

3 weeks ago