Dari bencana yang terjadi di Palu, Donggala dan sekitarnya membuat beberapa oknum mencari kesempatan dengan berlaku buruk. Salah satunya adalah menyebarkan berita hoax yang berkaitan dengan gempa ataupun tsunami. Semua itu dibuat supaya orang-orang menjadi panik dan terpecah konsentrasinya.
Maka dari itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan beragam cara supaya informasi-informasi palsu tersebut tidak tersebar lebih luas lagi. Sehingga, Fernandus Seto selaku Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo mengumumkan kabar-kabar yang disinyalir adalah hoax.
Kabar ini diawali dengan imbauan kepada masyarakat Palu dan sekitarnya kalau para warga diharapkan untuk siap siaga pada malam hari. Dikarenakan Bendungan Bili-bili yang terdapat di Kabupaten Gowa mengalami keretakan lantaran setelah diterjang gempa.
Namun, melihat kabar ini, pihak Kominfo langsung menginformasikan jika kabar ini hanyalah hoax saja. Sebab, polisi dari Polsek Mamuju sudah memastikan langsung ke Bendungan Bili-bili dan ternyata kondisinya baik-baik saja.
Di facebook beredar foto-foto orang meninggal yang sudah dibungkus kain kafan di lahan kosong. Kabar-kabarnya, itu adalah foto dari para korban gempa dan tsunami Palu, Donggala dan sekitarnya. Hal ini notabene membuat seluruh warga Indonesia menjadi resah karena banyaknya korban yang berjatuhan. Alhasil, foto-foto ini disebarluaskan oleh ribuan pengguna facebook.
Akan tetapi, dilansir dari detik.com kalau gambar ini merupakan foto dari korban tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 lalu. Oleh karena itu, Kominfo menghimbau untuk seluruh rakyat Indonesia tidak perlu percaya dengan foto satu ini.
Pada saat gempa dan tsunami di Palu, masyarakat menerima berita di Whatsapp kalau sang walikota yaitu Drs Hidayat meninggal dunia. Dikutip dari laman TribunSolo.com, bunyi pesannya adalah sebagai berikut “Walikota Palu..pak Hidayat..gugur…Jenazahnya pagi ini ditemukan.. innalillahi Wainnailaihi Rojiun”.
Tapi, berita satu ini langsung terbantahkan dengan sejumlah postingan di instagram. Seperti yang diunggah oleh akun @makrumpita, jika Walikota Palu sedang beristirahat setelah memeriksa keadaan semua warganya.
Ada lagi kabar berantai yang dianggap hoax oleh pihak Kominfo. Adalah kabar mengenai gempa bumi susulan yang akan menimpa Palu. Di dalam pesan tersebut dituliskan kalau Palu dalam keadaan siaga 1 karena akan ada gempa sebesar 8,1 SR dan juga tsunami dengan ketinggian lebih dari 18 kaki.
Tapi warga Palu sudah tak perlu khawatir lagi lantaran kabar tersebut bisa dipastikan hoax. Ini juga dikuatkan dengan keterangan dari Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Humas BNPB jika tidak ada teknologi di dunia yang mampu memprediksi secara tepat kapan terjadinya dan besar kekuatan dari gempa.
Di facebook beredar foto relawan FPI yang sangat sigap membantu evakuasi korban gempa. Bisa dikatakan begitu karena terdapat keterangan gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7.7. Hal inipun membuat hampir seluruh warga di Indonesia mengagumi sosok-sosok relawan yang ada di foto tersebut.
Tapi sayangnya, keterangan foto tersebut ternyata bukan fakta yang sebenarnya. Sebab, foto tersebut merupakan relawan FPI yang sedang membantu korban tanah longsor di Desa Tegal Panjang, Sukabumi.
Ketika gempa dan tsunami terjadi, ada sebuah foto yang diunggah oleh akun facebook Bombray Forest Forest. Di foto tersebut ada seorang mayat wanita terapung dan juga dua polisi yang hendak mengevakuasinya. Pada gambar itu juga disertai keterangan INILAH MAYAT LILI ALI DARI KADER NASDEM YG MINTA GEMPA. Sontak, hal ini membuat para netizen berkomentar kemudian membagikannya di akun facebook masing-masing.
Nah, tapi setelah diusut lebih lanjut, foto tersebut ternyata hanyalah hoax belaka. Dikutip dari datariau.com, foto ini diambil pada tahun 2015 dengan berita berjudul “Mayat Mengapung di Sungai Siak Ternyata Ibu Dari Sumbar Ingin Temui Anaknya di Pekanbaru”.
Beberapa hari terakhir ini, terdapat pesan berantai yang membuat korban beserta keluarga menghembuskan napas lega. Alasannya karena terdapat broadcast yang berisikan tentang penerbangan gratis Pesawat Hercules dari Kota Makasar menuju Palu khusus keluarga korban. Di sana juga dituliskan bahwa ada lima kali penerbangan dalam sehari dan juga tidak lupa untuk menyertakan fotokopi KTP.
Namun, fakta sebenarnya bukan seperti itu lho. Pesawat Hercules TNI AU yang menuju ke Palu diperuntukkan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan dan juga alat berat.
Itulah kabar hoax yang beredar setelah gempa Palu terjadi. Entah apa tujuan mereka menyebarkan ini, tapi yang pasti sudah sukses membuat semua orang khawatir. Oleh karena itu, sebelum membagikan info kepada siapapun, pastikan dulu kebenarannya. Cari berita serupa di internet dan juga foto-fotonya jangan lupa untuk diselidiki. Sebab, di zaman yang modern ini, informasi mudah sekali tersebar sehingga sulit untuk membedakan mana berita benar dan juga hoax. Yuk jadi pembaca dan penyebar informasi yang cerdas.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…