Di Indonesia, para siswa di sekolah diwajibkan memakai seragam. Tujuannya biar nggak ada kesenjangan sosial antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, biar saling adu kekerenan gitu, tapi tetap aja sih saat ini banyak siswa yang memodifikasi seragamnya. Namun, apapun bentuk dan modelnya pasti ada lambang OSIS di saku dada sebelah kiri.
Ngomong-ngomong tahu nggak sih siapa yang bikin lambang tersebut? Beliau adalah H. Idik Sulaeman Nataatmadja, AT yang lahir pada 20 Juli 1933). Beliau adalah lulusan seni rupa dari Institut Teknologi Bandung. Kiprah beliau di dunia pendidikan dan pemuda Indonesia nggak perlu dipertanyakan lagi.
Meskipun lulusan seni rupa, H Idik Sulaeman aktif terjun di dunia pendidikan dan pemuda. Pada tanggal 1 Desember 1967 beliau diangkat menjadi Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan. Dari jabatannya inilah ia mengembangkan PASKIBRAKA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka).
Kemudian pada tanggal 30 Juni 1975 beliau diangkat menjadi Kepala Subdirektorat Pembinaan Kegiatan di Direktorat Pembinaan Generasi Muda. Bersambung pada tanggal 9 Maret 1977 beliau menjadi Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Generasi Muda. Dari jabatan-jabatannya inilah beliau menggodok PASKIBRAKA.
H. Idik Sulaeman menggodok PASKIBRAKA bersama rekannya Husein Mutahar. Setelah mencetuskan keberadaan PASKIBRAKA, H. Idik Sulaeman tak berhenti di situ saja. Pada tahun 1973, beliau juga turut menyempurnakan lambang PASKIBRAKA. Beliau menyempurnakan lambang korps, menciptakan lambang korps anggota, dan seragam khusus pasukan pengibar bendera pusaka.
H. Idik Sulaeman nggak cuma berkecimpung di dunia PASKIBRAKA saja. Pada tanggal 24 November 1979 beliau menjadi Direktur Pembinaan Kesiswaan di Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Di sini beliau mulai mengembangkan seragam untuk sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas. Kemudian lahirlah lambang OSIS yang sampai saat ini menempel di seragam sekolah kamu-kamu
Lambang OSIS dan PASKIBRAKA sendiri memiliki makna. Bunga nintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga menunjukkan 5 jalan agar siswa menjadi warga negara yang baik dengan cara: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal. Buku terbuka berarti belajar keras. Kunci pas adalah alat untuk pemecahan semua masalah. Tangan terbuka menunjukkan kesediaan menolong. Biduk menunjukkan siswa mengarungi kehidupan menuju yang lebih baik untuk masa depan. Pelangi merah putih melambangkan tujuan nasional berdasarkan pancasila. 17 butir padi, 8 lipatan pita, 4 kapas, 5 daun kapas melambangkan kemerdekaan Indonesia yang harus diisi partisipasi siswa. Warna kuning dan coklat berarti keagungan dan kedewasaan, serta merah putih adalah warna kebangsaan bangsa Indonesia.
Lambang PASKIBRAKA lebih sederhana, yaitu bunga teratai yang daunnya tumbuh ke atas dan ke samping. Meskipun sederhana, maknanya cukup dalam yaitu belajar, berbakti, dan bekerja. Tiga daun bunga teratai yang tumbuh mendatar memiliki arti aktif, disiplin, dan bergembira.
H. Idik Sulaeman Nataatmadja, AT meninggal pada 4 April 2013. Ia menderita stroke dan harus meninggalkan anak-anak beserta cucu-cucunya. Namun, jasanya akan terkenang dalam tiap derap PASKIBRAKA dan kiprah para siswa yang tergabung dalam OSIS.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…