Aksi penembakan berdarah di Selandia Baru yang terjadi beberapa waktu lalu, ternyata tak lepas dari ideologi rasis ala kulit putih yang dianut oleh sang pelaku, Brenton Tarrant. Untuk memuluskan tindakan keji tersebut, pria asal Australia itu menggunakan The Great Replacement Manifesto yang merupakan pemikiran kaum kanan kulit putih.
Dalam manifesto yang dikutip dari laman tirto.id menuliskan, isinya merupakan sebuah teori konspirasi yang dipercaya kaum kanan tentang berkurangnya populasi warga kulit putih Perancis dan Eropa secara sistematis akibat imigrasi massal, khususnya dari daerah Timur Tengah dan Afrika sub-Sahara. Tak hanya The Great Replacement, sejumlah ideologi ‘berbumbu’ rasisme di bawah ini juga tak kalah mematikannya.
Lewat karyanya yang berjudul “Mein Kampf” yang menjadi landasan politik sekaligus ideologi dari Third Reich (Nazi Jerman), Hitler sukses membuka babak awal PD II secara brutal denga serangkaian aksi kejam yang akan terus dikenang sejarah. Seperti yang ditulis laman bbc.com, ia menulis buku tersebut ketika berada di penjara. Isinya seputar pandangan Hitler tentang rasis dan anti-Semitisme.
Sejak awal berdiri pada akhir tahun 1860-an, Ku Klux Klan telah mendeklarasikan kelompoknya sebagai penentang kulit berwarna, di mana sasarannya pada saat itu kebanyakan adalah warga Afro-Amerika yang berkulit hitam. Terlebih sejak kemenangan Donald Trump, kelompok ini tidak malu-malu lagi muncul di depan publik. Hingga kini, keberadaannya bsia dibilang antara ‘hidup dan mati’. Ditentang banyak orang, namun masih eksis dan dilanggengkan.
Ideologi white supremacy lainnya datang dari seorang Brenton Tarrant, di mana pemikiran tersebut dijadikan sebagai ‘landasan pembenaran’ bagi dirinya untuk menembaki jamaah muslim di Selandia Baru beberapa waktu lalu. Laman tirto.id menuliskan, The Great Replacement merupakan sebuah teori konspirasi yang dipercaya oleh kaum kanan, di mana keberadaan orang kulit putih terancam eksistensinya karena adanya para pendatang (imigran).
BACA JUGA: 5 Hal Inilah yang jadi Pemicu Kenapa Paham Radikal Terorisme Bisa Meracuni Pikiran
Rasisme atau perilaku rasial yang ada di beberapa belahan dunia, cenderung berlaku diskriminatif terhadap masyarakat lain yang tidak segolongan dengan para penganutnya. Bisa ditebak, kekerasan baik secara fisik maupun psikis, sering dilancarkan sebagai bentuk eksistensi kelompok dan merupakan ‘sinyal’ ancaman bagi kaum lainnya. Tentu saja, hal ini sangat merugikan dan bisa mengancam keberagaman dalam sebuah negara. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…