Yang membuat ramadan begitu dirindukan oleh banyak orang adalah banyaknya keberkahan yang terlimpah. Selain itu, semua orang berharap dengan hadirnya ramadan, kehidupan mereka akan jauh lebih bermakna. Bahkan setelah ramadan selesai dan berganti bulan yang lain, sisa-sisa keberkahan ramadan akan tetap terasa.
Sayangnya, tidak semua orang bisa menjalankan ramadan dengan baik. Bahkan ramadan belum kelar saja semangat menjalaninya sudah kendur. Lantas, bagaimana cara menjalani ramadan agar lebih bermakna dan terbawa hingga ke hari-hari setelahnya? Nih, praktikkan lima ide sederhana, menantang, tapi penuh makna ini.
Oke, ide pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan tidak sering bersosial media. Hindari terlalu sering mengoceh di Twitter, pajang foto sana-sini di Instagram, hingga posting hal-hal tak berguna di Facebook. Saat berpuasa perbanyaklah untuk hal-hal yang jauh bermanfaat, misal membaca Alquran atau buku agama lain yang sekiranya berisi hal-hal yang tak kamu ketahui.
Bersosial media akan membuatmu jadi gampang terpengaruh. Kalau tidak bisa mencerna dengan kepala dingin bisa menggunjing tidak keruan. Padahal hal itu sangatlah salah dan bisa mengurangi pahala berpuasa. Selain itu media sosial juga menyimpan terlalu banyak hal tidak berguna lain yang bakalan mengganggu kelangsungan puasa secara menyeluruh. Mulai awal puasa, cobalah untuk menghindari sosial media kecuali untuk urusan kantor atau pekerjaan.
Puasa menuntut seseorang untuk tidak gampang emosi. Muslim yang menjalankan puasa harus bisa mengendalikan amarahnya dengan baik agar tidak meledak-ledak. Dengan menahan lapar dan emosi, hidupmu akan berjalan dengan baik. Tak hanya saat puasa saja, tapi juga kehidupan setelah bulan puasa selesai.
Oh ya, coba tantang dirimu sendiri untuk tidak emosi saat puasa. Kamu bisa membuat semacam formulir tentang berapa kali kamu mendadak geram, mendadak gemes, atau pengin mengumpat saat puasa. Semakin banyak tanda yang diberikan artinya kamu emosian. Jika kertas tetap kosong artinya kamu menang tantangan. Kamu bisa mengendalikan diri dengan tidak langsung emosi dan lebih banyak berpikir. Nggak mau coba ngitung berapa kali kamu emosi setiap hari?
Salat tepat waktu adalah problematika klasik yang dialami oleh semua muslim di dunia. Begitu azan berkumandang mereka tak segera melangsungkan salat tapi lebih banyak melakukan kegiatan lain. Dalam dunia kerja, orang sering mengerjakan salat beberapa menit sebelum waktunya habis karena mementingkan pekerjaannya terlebih dahulu.
Saat bulan ramadan tiba, coba tantang dirimu untuk salat dengan tepat waktu setiap harinya. Begitu mendengar azan berkumandang, maka segera beranjang dan menuju masjid atau musala dalam kantor. Budaya salat tepat waktu ini akan membuatmu disiplin dalam banyak hal. Misal disiplin dalam menjalankan pekerjaan. Waktu adalah sesuatu yang berharga, jangan sia-siakan untuk hal-hal yang tidak perlu.
Tidak bisa dimungkiri lagi kalau bekerja atau pun kuliah membuat kamu lupa dengan keluarga. Keasyikan dengan pekerjaan yang menggunung membuatmu lupa untuk menghubungi keluarga. Meski setiap bulan kamu pulang atau mengirim uang, komunikasi yang intens sangat dibutuhkan agar silaturahmi tak sampai terlupa.
Cobalah untuk sering menelepon atau mengirim pesan kepada keluarga. Misal saat sahur atau berbuka puasa. Hal yang sama bisa dilakukan juga untuk sahabat jauh yang nyaris terputus komunikasinya. Mempererat tali silaturahmi di bulan puasa akan membuat puasamu semakin bermakna. Bahkan, meski berada di perantauan, kamu tidak akan merasa kesepian.
Ramadan adalah bulan di mana segala amal dilipat gandakan. Saat bulan ini datang, kamu bisa memperbanyak ibadah dengan rutin membaca Alquran. Ibadah yang tak kalah penting dari salat dan puasa ini cenderung dilupakan oleh banyak orang. Padahal, rutin membaca Alquran bisa memberikan manfaat yang besar terutama dari segi spiritual.
Saat bulan puasa tiba, usahakan membaca Alquran barang 1-2 lembar sehabis salat. Atau saat banyak waktu nganggur dan tidak ada pekerjaan, akan lebih baik jika diisi dengan membaca Alquran. Kalau kamu belum begitu fasih, manfaatkan bulan ramadan untuk belajar Alquran secara intensif. Kebiasaan baik ini bisa kamu bawa hingga bulan ramadan akhirnya selesai.
Inilah lima ide sederhana yang bisa membuat ramadan dan hidupmu jadi lebih bermakna. Jadi, mulai sekarang persiapkan semua dengan matang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi kamu bisa berbuat baik untuk dirimu sendiri. Ya, enggak?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…