Sholat adalah ibadah yang bisa menjadi sarana paling dekat untuk berkomunikasi dengan Allah. Apalagi sholat fardhu lima kali sehari semalam. Selain merupakan ibadah wajib dan menjadi rukun iman kedua setelah syahadat, sholat wajib lima waktu memiliki kedudukan tinggi sebagai tiang agama.
Artinya, jika sholat fardhu kita keropos, maka tiang yang seharusnya bisa menyangga bangunan agama dan iman kita, ternyata tak kuat, dan hancurlah bangunan keimanan kita kepada Allah SWT. Na’udzubillaah. Selain sholat fardhu lima kali sehari semalam, ada sholat-sholat sunnah yang bisa menjadi suplemen penguat kedekatan dan kekokohan iman kita kepada Allah SWT.
Sholat sendiri tak sembarang dilakukan sekedar menggerakkan badan dan membaca do’a-do’a sholat. Karena dalam sholat Allah memerintahkan kita untuk melakukannya secara tuma’ninah dan kusyu’. Di mana keadaan tersebut yang akan mampu memudahkan segala ibadah sholat kita diterima oleh Allah. Jangan kita sholat hanya untuk sekedar memenuhi kewajiban, namun sholat lah untuk memenuhi kebutuhan ruhani kita.
Nah, berikut ini ada 5 hal yang tak boleh kita lakukan ketika kita sedang sholat. Apa saja 5 hal tersebut? Berikut ulasannya:
Pada saat kita sholat, pandangan kita harus tertuju pada tempat sujud kita. Itu artinya kita harus menundukkan pandangan kita. Tidak boleh kita memandang ke langit-langit atau mendongak. Selain karena hal tersebut memang tak sesuai adab sholat, hal itu juga bisa memecah konsentrasi kita untuk bisa kusyu’ dalam menjalankan sholat. Dengan fokus menatap tempat sujud, yaitu satu fokus pandangan, maka konsentrasi kita tak akan terpecah, dan bisa membuat kita bertemu dengan kekusyu’an.
Hal ini juga disampaikan dalam hadits nomor 1754, dalam kitab Riyadush Shalihin. Tidak boleh memandang ke langit-langit atau mendongak ke atas saat sholat, kecuali bagi yang menderita cacat (sehingga tak bisa menunduk atau memandang ke bawah) sejak kecil.
Selain larangan memandang ke atas atau ke langit-langit, ada hal yang harus kita hindari saat kita menjalankan sholat, baik sholat fardhu ataupun sunnah. Yaitu menoleh dari arah sujud. Maksudnya menoleh di sini adalah mengalihkan pandangan dari fokus tempat sujud seperti menggerakkan kepala ke samping kiri, kanan, atau bahkan sampai mendongak ke atas. Selain karena melanggar adab sholat, hal tersebut juga bisa menghilangkan fokus kita kepada sholat.
Hal ini disebutkan dalam hadits nomor 1755 dan nomor 1756 pada kitab Riyadush Shalihin. Hukumnya makruh. Maksudnya, dilarang menoleh atau menggerakkan kepala dan mengalihkan pandangan dari arah kiblat, kecuali dalam keadaan terpaksa.
Semua sholat, kecuali sholat mayit atau jenazah, dilarang menghadap ke kuburan. Pun jika menjalankan sholat mayit atau jenazah, bukan menghadap ke kuburan, namun ke sang mayit, dan sholat tersebut memiliki tata caranya sendiri.
Masjid yang menghadap ke arah kuburan atau makam, harus dipindah. Entah masjidnya yang dipindah atau kalau terpaksa kuburan tersebut yang dipindah. Hal ini dilakukan agar kiblat masjid tidak menghadap ke arah kuburan. Namun, hal ini terkecuali kepada Masjid Nabawi dan makam Rasulullah SAW. Hal tentang larangan sholat menghadap kubur ini disampaikan pada hadits nomor 1757 dalam kitab Riyadush Shalihin.
Maksudnya adalah, seseorang yang sholat tak memberikan tanda atau sutroh yang membatasi tempat sujudnya dengan tempat berjalan orang. Karena hukumnya dilarang, berjalan di depan orang yang sedang sholat, kecuali dalam keadaan terpaksa, karena ketinggalan sholat berjama’ah atau untuk berjalan ke depan mengisi shaff atau barisan sholat yang kosong.
Sehingga sudah menjadi kewajiban pula bagi yang sedang menjalankan sholat untuk memberikan tanda batas sujud, agar orang tidak lewat di depannya sampai batas sujudnya. Hal ini disebutkan dalam hadits nomor 1758 kitab Riyadush Shalihin. Segala bentuk atau hal yang dapat membatalkan atau mengganggu kekusyu’an seseorang dalam menjalankan sholat, maka harus dihindari. Termasuk berjalan di depan orang sholat, HP yang lupa di-silent sehingga deringnya mengganggu, dan lain-lain.
Itulah empat hal yang tidak boleh kita lakukan saat sholat. Karena hal tersebut jelas terangkum dalam hadits shahih dari Rasulullah SAW. Dan larangan tersebut semata-mata tujuannya adalah untuk memaksimalkan kekusyu’an kita dalam menjalankan ibadah sholat, karena Allah Ta’ala. Karena jika kita kehilangan konsentrasi atau kekusyu’kan kita dalam menjalankan ibadah sholat kepada Allah, maka tak ada jaminan sholat kita akan sampai atau diterima olehNya. (sof)
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…