Mendengar Rusia bulu kuduk seolah tiba-tiba berdiri sendiri. Teringat oleh kita betapa negara ini memang sangat mengerikan. Nuklir, prajurit yang jumlahnya jutaan, arogansi para pemimpinnya, ideologi serta doktrinisasi Amerika yang makin membuat pandangan masyarakat makin suram terhadap negara terbesar ini. Padahal aslinya jauh dari itu.
Baca Juga : 10 Fakta Tentang Rusia, Negara Paling Luas dan Disegani
Percaya atau tidak, Rusia adalah senyaman-nyamannya tempat bagi banyak orang. Terutama yang ingin mengenyam pendidikan tinggi dan beragama Muslim. Yup, negara tetangga Mongolia ini terkenal dengan kampus-kampus berbiaya terjangkau serta sangat ramah terhadap umat Islam. Bahkan beberapa waktu lalu sang kepala negara, Vladimir Putin, meresmikan sebuah masjid baru bernama Moskwa yang merupakan rumah ibadah umat Muslim paling besar di negara itu.
Dijamin aman ketika mengunjungi negara ini. Namun ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah dengan menghindari hal-hal yang sebenarnya sangat umum di negara lain. Misalnya saja seperti ini.
“Vladimir Putin? Oh, maksudnya temen main kelereng bokap gue?” coba buat meme seperti ini di Rusia dan keesokan pagi kamu mungkin sudah ada di salah satu penjara di Rusia. Meme mungkin bagi kita dan seluruh orang di dunia adalah hal yang menyenangkan, namun guyonan dengan memainkan caption seperti ini adalah hal yang sangat dilarang di Rusia.
Wajah sendu, dandan gelap dan menyanyikan lagu-lagu sedih, Emo banyak didefinisikan seperti itu. Di sini, Emo tidak benar-benar dilarang kecuali hal tersebut bisa membawa penganutnya ke ranah kriminal dan semacamnya. Hal ini berbeda dengan Rusia yang menganggap Emo seperti wabah penyakit yang harus dijauhi.
Di Indonesia, pelajaran seperti ini sudah mulai diajarkan. Tujuannya sendiri selain sebagai pengetahuan, juga untuk langkah proteksi kepada anak-anak terutama dari penyakit mematikan seperti HIV dan sebagainya. Namun di Rusia hal seperti ini sama sekali dilarang.
Rusia mungkin jadi satu dari sedikit negara Eropa yang tidak menyetujui tentang konsep hubungan antara sesama jenis. Mereka sendiri punya alasan soal itu yakni untuk menyelamatkan anak-anak. Menurut mereka perkawinan dua orang dengan kelamin sejenis akan membuat mental anak-anak rusak. Belum lagi juga tentang keturunan yang tidak mungkin akan diperoleh dari hubungan sesama jenis ini.
Kecuali Rusia jadi negara pembenci Buddha, maka mungkin masuk akal ketika melarang aktivitas relaksasi super mujarab ini. Namun, nyatanya tidak. Lalu kenapa alasannya sampai pemerintahan tidak memperbolehkan masyarakatnya untuk melakukan kegiatan menyehatkan ini?
Baca Juga : 5 Fakta Vladimir Putin yang Bisa Jadi Inspirasi Para Pria di Dunia
Deretan larangan di atas memang terdengar konyol apalagi untuk negara Eropa yang identik dengan kebebasan. Terdengar lucu memang, tapi sebaiknya jangan pernah sekalipun melanggar larangan di atas ketika punya kesempatan untuk berkunjung. Pemerintah Rusia sangat serius akan menghukum mereka yang sengaja atau tidak melakukannya.
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang bocah kecil bermain skuter sendirian di tengah…
Dunia sepakbola Indonesia sedang geger-gegernya. Jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang bakal diselenggarakan di…
Aktor laga Sandy Permana, yang dikenal lewat perannya dalam sinetron kolosal, ditemukan tewas dengan luka…
Hampir setiap hari masyarakat Indonesia mengernyitkan dahi dengan kasus-kasus absurd tapi nyata yang hadir di…
Kasus memilukan terjadi di sebuah sekolah dasar swasta di Medan, Sumatera Utara, ketika seorang siswa…
Ketika banyak orang berharap 2025 lebih baik dari sebelumnya, awal tahun ini justru diawali dengan…