Jepang adalah negara yang tidak habis-habisnya menghibur anda dengan sub-kultur mereka yang meriah. Selain anime dan manga (komik), salah satu sub-kultur Jepang yang paling banyak diminati adalah fashion atau cara berpakaiannya. Ada barangkali sudah sering mendengar kota Shibuya, kiblat fashion muda-mudi Jepang.
Bersaing dengan kota-kota fashion lain seperti Paris, London dan New York, Shibuya merupakan salah satu kota dengan semarak motif dan corak pakaian yang amat menarik. Tiap saat jalanan kota ini dipenuhi dengan muda-mudi yang berpakaian eksentrik dan tak jarang memakai aksesori yang ekstrim. Di Shibuya, gerombolan anak muda terbiasa tidur menggembel di jalanan namun tetap dengan pakaian dan aksesori branded yang mahal.
Tidak cukup sampai di situ, ternyata sub-kultur fashion di Jepang masih bisa dibagi-bagi lagi berdasarkan ciri khas berpakaian mereka. Para muda-mudi ini membentuk kelompok berdasarkan selera fashion mereka masing-masing. Berikut kami sajikan aliran-aliran fashion yang mewarnai kota Shibuya.
Lolita adalah salah satu trend pakaian dari Jepang yang begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Anda tentu ingat, beberapa tahun yang lalu, penyanyi Indonesia, Pinkan Mambo muncul dengan rok mini yang mengembang dan penuh renda. Lolita-lah yang saat itu menjadi referensi Pinkan dalam berpakaian. Gaya ini telah dipopulerkan di Jepang sejak akhir tahun 90-an.
Para penggemar gaya pakaian Lolita pada umumnya akan bergaya seperti puteri cantik ada boneka dari Eropa. Mereka menggunakan gaun pendek berenda dan memakai pita besar di rambut yang biasanya ditata keriting. Para penggemar gaya lolita biasanya akan berkeliaran di jalan dengan menggunakan payung, layaknya puteri bangsawan.
Lolita dapat dibagi atas tiga. Gothic Lolita yang pakaiannya didominasi oleh warna hitam. Sweet Lolita yang memakai warna pastel dengan banyak sekali pita. Dan Punk Lolita yang senang memakai asesori berupa rantai dan manik-manik tajam (spikes).
Ko Gal berasal dari kata “ko” yang diambil dari “kodimo”, yang dalam bahasa Jepang berarti “anak kecil”, juga “gal” yang berarti “perempuan”. Ko Gal adalah sekelompok gadis yang selalu berusaha tampil seperti anak kecil. Mereka memakai asesoris yang imut untuk tampil semuda mungkin.
Ko Gal biasanya memakai seragam sekolah dengan rok super-mini, melakukan penghitaman kulit dan mewarnai rambut mereka dengan warna yang cerah. Mereka juga memiliki ciri khas berupa kaus kaki kedodoran.
Pada tahun 90-an, Ko Gal mendapat label negatif dari masyarakat, karena umumnya mereka menerima tawaran kencan dari pria dewasa untuk membiayai gaya hidup mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, Ko Gal dapat diterima sebagai sebuah gaya hidup dan fashion yang tidak merugikan masyarakat. Kebanyakan dari Ko Gal saat ini tidak pernah terlibat “kencan berbayar.”
Saking populernya gaya Ko Gal, aliran fashion ini telah memiliki acara TV sendiri di Jepang dan pernah diangkat ke layar lebar. Cara paling mudah untuk bergaya seperti Ko Gal adalah dengan memakai asesoris imut berwarna pink dan berbicara seperti layaknya anak kecil.
Para Ko Gal melakukan penghitaman kulit, namun kulit mereka akan kalah hitam dengan geng Ganguro. Para gadis penganut aliran Ganguro akan menghitamkan kulit mereka setiap minggu. Mereka juga memakai alas bedak yang sangat hitam. Secara harfiah, dalam bahasa Jepang, Ganguro memang berarti “si wajah hitam”.
Gaya berpakaian Ganguro selalu ditandai dengan sepatu bersol tebal, baju dan rok mini, rambut yang dicat dengan warna pucat dan eyeliner yang sangat tebal. Gaya ini adalah salah satu gaya yang paling dikenal di Shibuya.
Para Ganguro juga sangat tertarik dengan kontak lens berwarna biru seperti orang kulit putih. Mereka biasanya akan memakai lipstik berwarna putih yang sangat kontras dengan kulit hitam mereka.
Namun sayang sekali, pada akhir 2001 tampaknya Ganguro mulai tidak diminati. Pada tahun berikutnya, nyaris tidak ada lagi anak muda yang bergaya Ganguro di Shibuya. Salon-salon tempat mereka menghitamkan kulit juga dikabarkan mulai bangkrut.
Kigurumin adalah salah satu trend berpakaian yang sangat cepat berakhir di Jepang. Tren ini hanya berlangsung setahun sejak 2003 hingga 2004. Meski begitu, Kigurumin sempat menjadi pusat perhatian dan hampir mengalahkan popularitas para Ko Gal. Kigurumin sempat diingat sebagai cara berpakaian paling aneh di Jepang.
Ciri utama Kigurumin adalah memakai kostum hewan. Mereka biasanya akan memakai topi berbentuk kucing atau beruang. Tidak jarang juga mereka memakai kostum karakter film kartun seperti Pikachu atau Hamtaro.
Para Kigurumin memakai make up a la manba: kulit dihitamkan, lingkaran pucar besar di daerah mata, eyeliner tebal, lipstik pucat. Seakan merasa tidak cukup mencolok, para Kigurumin menambah gaya mereka dengan rambut berwarna-warni yang sangat mencolok. Mereka juga senang memakai kalung dari rangkaian bunga-bunga.
Decora adalah salah satu gaya berpakaian yang masih eksis hingga saat ini. Ciri utama kaum Decora adalah aksesori mereka yang eksentrik. Para penganut dekora biasanya membuat sendiri asesori yang mereka pakai. Mereka juga saling bertukar dan jual-beli asesoris hasil kerajinan tangan mereka itu.
Ciri utama gaya deocara adalah warna-warna menyolok. Mereka juga berprinsip bahwa semua yang mereka pakai harus terkesan “kawaii” atau “imut”. Para penganut gaya Decora akan memakai banyak sekali asesori menyolok dalam waktu bersamaan.
Baju mereka biasanya berwarna neon, dipadukan dengan kaus kaki berwarna terang dan rambut yang dipenuhi oleh jepitan-jepitan lucu. Kaum decora juga selalu membawa tas kecil yang penuh dengan asesori, untuk berjaga-jaga jika mereka butuh “senjata tambahan”.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…