Saat isu Muslim Rohingya menjadi viral global, satu per satu muncullah foto yang sangat provokatif. Banyak yang mengatakan jika foto itu adalah Muslim Rohingya yang disiksa oleh Biksu Budha Myanmar. Nampak mayat bergelimpangan. Bahkan ada yang nampak terbakar.
Orang-orang percaya saja jika hal itu adalah hal yang sangat nyata. Namun kenyataannya foto itu diberi caption yang salah. Bahkan mengandung maksud yang sangat buruk. Ingin tahu foto apa saja yang beredar di Internet dan ternyata cuma hoax? Mari kita simak bersama-sama.
Foto-foto yang akan anda saksikan di bawah ini sebenarnya foto asli. Tidak ada editan dalam pembuatannya. Namun yang menjadikan foto ini salah adalah caption atau teks yang menyertainya. Teks inilah yang membuat kehebohan hingga menyebar ke seluruh dunia.
Orang-orang hanya tahu jika foto ini adalah bentuk pembantaian yang kejam. Hal ini didukung dengan isi foto yang menampakkan banyak mayat warga. Di sekitarnya berdiri banyak sekali biksu berdiri. Orang bilang jika foto ini bentuk nyata bahwa biksu di Myanmar membantai banyak Muslim Rohingya.
Namun kenyataannya foto itu bukan foto pembantaian yang dilakukan oleh Biksu Buddha. Foto itu adalah foto korban gempa bumi besar di Tibet. Biksu yang ada di sana adalah yang sedang membantu evakuasi mayat dan korban lain. Kejadian ini berlangsung pada tanggal 14 April 2010 di Kyigudo, provinsi Yulshul, Tibet.
Masih dengan tema yang sama, pembantaian Muslim Rohingya yang dilakukan oleh Biksu Buddha Myanmar. Namun kali ini foto yang dibuat heboh menampakkan ratusan pria tergeletak di pinggir sungai. Lalu di beberapa tempat terdapat tentara menodongkan senjata. Caption yang tampil dari foto ini adalah “Muslim Rohingya yang dibunuh Biksu Buddha hingga 1.000 orang tewas.”
Namun caption itu benar-benar salah dan menyulut sebuah konflik yang memanas. Sebenarnya foto itu bukan mayat. Melainkan sekumpulan orang-orang yang diminta tiarap oleh tentara Thailand. Kejadian ini berlangsung tahun 2004 saat terjadi sebuah kerusuhan di daerah Pattani di Thailand.
Lagi-lagi hoax. Tidak benar. Caption yang diberikan sangat mengada-ada. Namun anehnya banyak orang percaya dengan foto ini. Memang di foto nampak beberapa orang berlarian dan terdapat beberapa Biksu Buddha. Di foto ini juga nampak mobil dirusak bahkan nampak biksu membawa bom molotov.
Namun kejadian sebenarnya tidak demikian. Foto ini menangkap momen demonstrasi yang dilakukan warga dan juga biksu di Myanmar. Demonstrasi ini terjadi akibat kenaikan harga BBM pada tahun 2007. Warga tidak menginginkan itu karena dianggap sangat menyengsarakan mereka. Tapi fakta foto ini malah dipelintir dan menyebabkan kebencian.
Lagi-lagi hoax menyebabkan kegemparan. Bahkan menjadi isu dunia yang tidak main-main. Foto di bawah menampakkan puluhan orang mati terpanggang hingga gosong. Awalnya foto ini disebut-sebut bentuk siksaan yang didapat Muslim Rohingya. Pembakaran massal untuk memusnahkan mereka.
Namun sebenarnya foto itu adalah peristiwa pengeboman. Terjadi di daerah Myawaddy, Myanmar Timur. Kawan perbatasan antara Myanmar dan Thailand. Kejadian ini berlangsung pada Februari 2011. Bukan foto pembantaian seperti yang disebutkan sebelumnya.
Kita tidak seharusnya langsung percaya dengan foto yang beredar. Kita harus mencari tahu terlebih dahulu mengenai kebenarannya. Tidak asal berkomentar atau menyebarkan. Semakin luas foto itu tersebar terutama ke kalangan bawah, maka dengan cepat foto itu jadi viral. Parahnya akan sangat dipercaya oleh netizen.
Untuk menghindari hal ini kita dapat melakukan hal yang sederhana. Pertama adalah menyimpan foto itu. Kedua adalah mencarinya ke dalam mesin pencari seperti Google yang punya fitur pencarian gambar. Setelah muncul gambar yang dicari kita baca dengan teliti. Setelah itu sebarkan berita yang benar. Tidak membiarkan kejadian ini berlarut-larut. Kebenaran adalah hal yang sangat penting.
Dampak yang ditimbulkan dari beredarnya foto hoax adalah sebuah fitnah. Karena kita percaya dengan kejadian yang tidak tidak nyata terjadi. Kita hanya percaya pada sebuah tulisan yang sebenarnya cuma bohongan. Bahkan menyebarkannya.
Hal paling mengerikan dari foto ber-caption bohong atau hoax adalah kericuhan. Antar umat beragama jadi saling tuduh bahkan bertengkar hingga melibatkan kontak fisik. Padahal seharusnya isu SARA seperti ini bisa dihindari. Salah satunya dengan memberikan sebuah berita yang benar. Tidak mudah percaya dengan isu. Terpenting lagi, rajin membaca dan mencari kebenaran.
Sekecil apa pun suatu kebohongan akan memberikan akibat yang buruk. Salah satunya adalah mulai memanasnya hubungan umat Muslim dan Buddha akibat isu Muslim Rohingya dan foto hoax yang beredar. Jika kita tidak tahu atau tidak bisa membantu lebih baik diam. Tidak ikut memperkeruh suasana.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…