Tak hanya Madura atau Medan saja, orang Jawa juga dikenal sebagai suku yang jago merantau. Buktinya, hampir di seluruh wilayah Indonesia, pasti ada orang Jawa-nya. Bahkan jika kita lihat sejarah, tak hanya menyebar seluruh Indonesia, orang Jawa juga bisa merantau sampai luar negeri. Suriname adalah buktinya. Bahkan, tak hanya merantau saja, orang-orang Jawa di sini malah mendirikan sebuah negara.
Baca Juga : 5 Kelebihan Bahasa Jawa yang Tidak Dimiliki Bahasa Lain di Dunia
Suriname memang bukan diisi seratus persen orang Jawa. Meskipun demikian, Jawa adalah ikon yang sudah lekat dengan Suriname. Dulunya, orang Jawa yang ada di Suriname berasal dari Indonesia. Lantaran dipaksa oleh Belanda, akhirnya mau tidak mau berangkat. Akhirnya mereka menetap dan menjadi penduduk Suriname.
Mengunjungi Suriname sama lho rasanya seperti datang ke Yogyakarta atau daerah Jawa lainnya. Bukan hanya karena wajah penduduknya yang mirip-mirip dengan orang Jawa, tapi juga cara bergaul dan berbahasanya. Inilah fakta-fakta unik tentang negara tetangga Guyana itu.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, mengunjungi Suriname rasanya hampir tidak ada bedanya dengan mampir di kota-kota di Jawa. Sepanjang jalan kita akan mendengar orang-orang bercakap bahasa Jawa. Memang bahasa sehari-hari ini di sini adalah Jawa serta Belanda untuk bahasa nasionalnya.
Uniknya, problem kebahasaan orang Suriname juga sama seperti di Jawa. Ya, di sana ternyata anak mudanya juga mulai meninggalkan bahasa leluhur ini. Bahkan mereka sudah tidak pernah lagi memakai bahasa Jawa halus dalam bercakap.
Sama seperti Indonesia, Suriname adalah jajahan Belanda. Ketika Perang Dunia II berakhir, negara ini pun mendapatkan kemerdekaannya. Namun, Suriname nampaknya belum benar-benar bisa lepas dari Belanda. Salah satu buktinya ya bahasa nasional mereka.
Bukti lain jika orang Suriname sangat dekat dengan Belanda adalah nama-nama tempat di sana yang mirip-mirip seperti di negara Oranje. Misalnya Groningen atau Batavia. Salah satu bukti kedekatan mereka dengan Belanda juga lewat pemain-pemain bola keturunan Suriname. Misalnya Nigel De Jong, Edgar David atau Charles Dissel.
Berhubung Suriname banyak orang Jawa-nya, maka soal selera musik tentu saja yang masih ada unsur-unsur Jawa. Uniknya, penyanyi yang paling terkenal di sana bukanlah musisi asli, malah dari Indonesia. Didi Kempot adalah idola di sana dan hal ini ditegaskan oleh Menteri Dalam Negeri mereka bernama Soewarto Moestadja.
“The most populer singer in Suriname,” begitu ungkap Soewarto berulang-ulang dalam sebuah konferensi di JCC beberapa tahun lalu. Bahkan menurut Soewarto lagi, Didi sering memenangkan penghargaan musik di sana. Bikin bangga, ya?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Suriname juga mengalami krisis bahasa Jawa seperti di Indonesia. Makin banyak anak muda keturunan Jawa yang tidak mau menggunakannya. Mereka rata-rata menggunakan bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari. Ini disikapi sebagai hal yang buruk oleh para orangtua Jawa di sana.
Uniknya, untuk menghadapi polemik bahasa ini, Suriname pernah meminta bantuan kepada Indonesia. Duta besar Indonesia untuk Suriname, Dominicus Supratikno, pernah mendatangi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan secara lugas mengatakan kalau orang-orang Suriname butuh guru bahasa Jawa. Entah bagaimana kelanjutannya, namun hal ini jadi bukti kalau bahasa Jawa di sana memang sudah mulai ditinggalkan.
Setelah Didi Kempot jadi idola di sana, ada bukti lain kalau Suriname memang begitu dekat dengan Indonesia, khususnya suku Jawa. Ya, lewat minuman jamu buatan orang-orang Wonosobo yang berhasil terjual cukup laris di negara Amerika Tengah itu. Jamu yang dibuat oleh kelompok wanita tani itu ternyata begitu diminati. Bahkan pernah juga diundang pemerintah Suriname untuk diikutkan dalam sebuah fair.
Orang Jawa dan jamu memang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Termasuk bagi orang Jawa Suriname yang mungkin rindu akan rasa beras kencur, puyang dan lain sebagainya ini. Ya, ketika mereka mengimpor jamu dari Indonesia, hal tersebut mungkin sebagai ungkapan betapa rindunya orang-orang Suriname dengan atribut ke-Jawa-an tersebut.
Baca Juga : 7 Alasan Kenapa Orang Jawa Selalu Bisa Diterima di Mana pun Mereka Berada
Inilah fakta-fakta unik dari negara Suriname. Mungkin mereka berbeda negara dengan kita, namun sejatinya orang-orang Suriname adalah saudara dekat Indonesia. Jika saja dulu Belanda tidak mengirim mereka pergi, tentu saja kita masih saudara senegara hari ini. Tentang orang Jawa, ternyata tidak hanya di Suriname saja kita bisa menemui mereka, di Belanda sendiri juga ada orang-orang Jawanya yang tentu saja masih fasih berbahasa Jawa.
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…