Tidak semua tradisi yang ada di dunia ini yang bisa diterima dengan akal sehat manusia. Misal tradisi memakan tubuh manusia yang banyak dilakukan di masa lalu. Lalu tradisi menyakiti diri sendiri pada hari tertentu hingga membuat tubuh jadi berdarah-darah. Terakhir ada tradisi yang mewajibkan orang tua menjual anak gadisnya yang masih kecil kepada orang lain untuk melunasi utang. Parahnya gadis itu akan dinikahkan meski masih muda.
Tradisi yang mengerikan ini menjadi mimpi buruk bagi banyak gadis di Pakistan (juga Afganistan). Mereka seperti tidak memiliki hak untuk hidup dan mendapatkan kebahagiaannya sendiri. Berikut fakta miris tentang tradisi swara ini.
Seperti halnya dengan Indonesia, Pakistan juga memiliki banyak sekali suku bangsa yang menyebar ke hampir semua wilayah. Suku-suku yang berada di wilayah agar terpencil biasanya masih memiliki tradisi-tradisi yang kadang tidak sesuai dengan dunia modern. Salah satu tradisi itu adalah berperang untuk menunjukkan kekuatan antar suku.
Suku-suku pedalaman di Pakistan ini akan melakukan serangkaian perang untuk memperebutkan sesuatu. Jika suatu suku mengalami kekalahan mereka diwajibkan untuk membayar banyak sekali denda. Biasanya denda bisa berupa barang atau pun memberikan anak gadis yang dimiliki oleh suku.
Tradisi mengerikan ini ternyata telah ada sejak 400 tahun yang lalu. Jauh sebelum Pakistan modern terbentuk, suku-suku di daerah ini sudah kerap melakukan perang sekaligus menjarah suatu wilayah hingga habis. Suku yang kuat artinya berhak mendapatkan apa saja. Sedangkan suku yang lemah harus memberikan sesuatu yang mereka punya. Jika tak ada barang maka ana gadis terkecil mereka harus diberikan.
Akhirnya mulai terbentuklah sebuah tradisi yang diberi mana dengan swara. Tradisi ini mewajibkan suku-suka yang mengalami kekalahan atau memiliki utang yang besar untuk memberikan anak gadisnya. Jika hal ini tidak dilakukan maka perang yang besar akan terjadi. Bahkan akan ada korban nyawa yang jauh lebih besar.
Sebagai kompensasi karena kekalahan dalam perang atau karena ada kasus tertentu, seorang gadis swara harus menerima kenyataan pahit. Ia harus melakukan apa yang diinginkan orang tuanya. Gadis itu harus rela diberikan kepada pria dari suku lain untuk diperlakukan sebagai budak atau dinikahkan kepada pria yang lebih tua.
Rata-rata gadis yang digunakan sebagai swara berusia 9-12 tahun. Di usia yang masih sangat muda seperti itu ia harus menjalani kehidupan yang mengerikan. Orang tua yang ia sayangi ternyata membuangnya begitu saja. Ia dianggap benda yang bisa digunakan untuk melunasi semua utang-utang yang ada. Dengan begitu kehidupan sukunya akan berjalan dengan sangat lancar.
Swara akhirnya menjadi budaya dan membuat banyak anak-anak perempuan di Pakistan dinikahkan muda. Sekitar 70% gadis kecil di wilayah ini menikah di usia kurang dari 16 tahun. Mereka sebagian besar dipaksa oleh orang tua karena memiliki kehidupan yang tak terlalu baik. Anak dianggap sebagai penyelamat orang tua.
Kasus pernikahan pada anak-anak terutama gadis di Pakistan telah mengkhawatirkan. Banyak lembaga-lembaga perlindungan dunia mengutuk aksi ini. Seorang wanita seharusnya diberi hak yang banyak untuk memilih, menentukan masa depannya sendiri. Tidak dengan memaksanya menjadi istri orang di usia yang masih sangat muda.
Apa yang terjadi pada gadis-gadis kecil di Pakistan kini dianggap sebagai salah satu tindakan kriminal. Bahkan polisi Pakistan akan menangkap siapa saja, termasuk orang tua dari gadis yang digunakan sebagai barang pelunas hutang. Aktivis anak dan perlindungan perempuan di Pakistan menyambut baik apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk memutuskan rantai tindakan tak manusiawi ini.
Meski dilarang dan bisa menyeret pelakunya ke dalam penjara. Praktik swara masih saja dilakukan di pakistan, terutama di daerah-daerah yang masih sangat pelosok. Di wilayah itu anak gadis tidak memiliki harga apa-apa kecuali untuk diberikan kepada suku lain jika dibutuhkan. Jadi selama gadis belum berumur lebih dari 13 tahun, ia masih memiliki risiko untuk digadaikan orang tuanya.
Inilah lima fakta miris tentang tradisi swara, di mana gadis kecil digunakan sebagai barang pelunas hutang. Apa pendapat anda tentang tradisi mengerikan ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…