Jika membicarakan tentang pesawat dan dunia kedirgantaraan Indonesia, semua orang pasti langsung teringat tentang sosok B.J Habibie dengan pesawat N250-nya yang begitu fenomenal tersebut. Namun tak banyak yang tahu, jika Indonesia ternyata masih menyimpan talenta-talenta cerdas lainnya di bidang kedirgantaraan tersebut.
Dr. Ken Liem Laheru, seorang profesor teknik penerbangan Indonesia tersebut, merupakan sahabat dekat B.J Habibie itu, sangat dsegani karena kejeniusan dan di bidang rancang bangun pesawat. Tak hanya itu, pria yang pernah menemph pendidikan teknik penerbangan di Jerman Barat tersebut, pernah menulis jurnal untuk organisasi sekelas NASA. Seperti apa sosok yang digambarkan sangat pendiam dan kalem tersebut, simak ulasan dibawah berikut ini.
Lahir pada 23 Agustus 1935 di Kandugede, Kuningan, Jawa Barat, Ken Liem Laheru atau biasa dipanggil Liem Kengkie, merupakan anak asli Indonesia keturunan Tionghoa. Sejak kecil, anak pasangan Liem Swie Ho dan Tan Pin Ho, sudah menunjukan bakat yang istimewa, khususnya dibidang akademik. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Kristen, ia kemudian melanjutkan kuliah selama satu tahun di ITB bandung.
Didorong oleh keinginan kuat untuk mengabdi pada bangsa Indonesia, Ken Liem Laheru memutuskan untuk “mudik” ke indonesia. Bersama dengan rekannya, Oetarjo Diran, dirinya mengajar jurusan teknik mesin ITB pada 1961. Berbekal kejeniusan dan ilmu pengetahuan teknik selama bersekolah di Jerman, Ken Liem Laheru bertekat mendidik generasi muda Indonesia agar memiliki pengetahuan yang mumpuni dibidang penerbangan.
Sayangnya, hal manis tersebut tidak cukup lama untuk dinikmati. Karena terjadi pergolakan politik yang kacau di Indonesia, membuat Dr. Ken Liem Laheru merasa was-was. Pada tahun 1969, terjadi kerusuhan politik yang dilatarbelakngi isu rasial di Indonesia. Hal tersebut diperparah dengan adanya isu bahwa Presiden Soekarno akan Dilengserkan dari jabatannya. Juga peristiwa terbunuhnya tujuh Jenderal Angkatan Darat, membuat suasana yang mencekam saat itu.
Di tengah susana genting, Dr. Ken Liem Laheru ternyata masih sempat meminta tolong pada sahabatnya, B.J Habibie yang saat itu akrab dipanggil Rudy. Posisi B.J Habibie yang nyaman bekerja di Jerman Barat, membuat dirinya tertarik dan meminta bantuan untuk dicarikan pekerjaan disana. Tak lama, dirinya mendapatkan dua tahun kontrak berkat peran sahabatnya, Rudy Habibie yang juga bekerja di Hamburger Flugzeugbau.
Sesampainya disana, Dr. Ken Liem Laheru segera menanggalkan kewarganegaraan Indonesia dan mengambil sumpah setia sebagai warganegara AS. Yang miris, menurut informasi dari rekannya di ITB, nama “Ken Liem Laheru” dinyatakan meninggal di Indonesia. Bahkan, untuk menutup identitas lamanya, ia sempat merubah namanya dari Kiem Lengkie menjadi Ken Liem Laheru. Laheru yang dimaksud berarti lahir kembali. Di Amerika Serikat, ia dapat menjalani kehidupan yang normal dan lebih baik.
Hingga akhir hayatnya, Dr. Ken Liem Laheru tidak pernah kembali menjejakan kakinya di tanah Nusantara. Sosok yang sempat berjasa dalam mewarnai dunia pendidikan teknik mesin dan penerbangan di Indonesia tersebut, akhirnya sukses berkarir di Amerika Serikat sebagai ilmuwan. Semoga kedepannya, Pemerintah Indonesia lebih aktif dan menghargai kiprah anak bangsa yang berbakat seperti Dr. Ken Liem Laheru, agar bisa bermanfaat bagi negara, sehingga tidak jatuh ke tangan bangsa lainnya.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…