Anggapan dunia akan diguncang oleh Perang Dunia III sempat jadi trending topic di linimasa Twitter Indonesia. Tagar #WWIIl dan #worldwar3 pun sempat naik, seiring terjadinya gesekan antara AS dan Iran akibat kematian Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani.
Bahkan, tagar #IranUsa terlihat menjadi trending topic yang baru untuk menggambarkan suasana runyam tersebut. Bagi Iran, Soleimani dianggap sebagai sosok petinggi militer yang berpengaruh di negeri Para Mullah tersebut. Namun di sisi lain, ia dilihat sebagai ancaman bagi AS di Timur Tengah. Untuk lebih jelas, simak ulasannya di bawah ini.
Karir militer Soleimani berawal saat keruntuhan rezim Reza Pahlevi saat Revolusi Islam terjadi di tahun 1979. Perang Irak-Iran (1980-1988) menjadi tugas pertamanya dan ditunjuk sebagai komandan. Dari sana, Soleimani membangun karir militernya hingga dirinya diangkat sebagai Jenderal Pasukan Garda Revolusi Iran (Al-Quds).
Penunjukan Soleimani sebagai Jenderal Pasukan Garda Revolusi Iran, tak lepas dari kepiawaiannya di bidang intelijen. Hal ini didukung oleh tugasnya yang bekerja di luar Iran demi kepentingan negara tersebut. Selain menjadi orang kepercayaan Ayatollah Ali Khamenei, Jenderal kelahiran 11 Maret 1957 itu juga berada di belakang Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dengan membantunya mencegah pemberontakan militan FSA dan ISIS.
Dominasi Soleimani bagi dunia intelijen Iran, sempat membuat AS khawatir. Dilansir dari Huffpost.com (01/03/2020), organisasi yang dipimpinnya itu dianggap melakukan operasi rahasia asing tingkat tinggi di Timur Tengah dan melatih milisi Syiah di Irak. Alhasil, pemerintahan Donald Trump melabeli Garda Revolusi dan Soleimani sebagai teroris.
Hingga pada 3 Januari 2020 lalu, Soleimani dikabarkan meninggal dunia usai gedung militer tempatnya berada di hantam rudal AS. Bukan tanpa alasan, pemerintahan Donald Trump dan Pentagon menganggap bawah Jenderal top Iran itu akan merencanakan serangan terhadap diplomat AS dan sekutunya di Irak. Kematian Soleimani pun membuat hubungan kedua negara memanas.
Dikenang sebagai perwira militer yang berpengaruh, Soleimani datang dari latar belakang keluarga miskin di Provinsi Kerman, Iran. Untuk membantu perekonomian, ia sempat menghabiskan waktunya bekerja sebagai tukang bangunan, hingga kemudian bergabung dengan Pasukan Garda Revolusi, seperti yang dilansir dari Aljazeera.com (3/01/2020).
BACA JUGA: Menilik Fakta Garda Revolusi Iran yang Mengancam Akan Lenyapkan AS, Israel, dan Arab Saudi
Buntut dari kematian Qassem Soleimani dalam statusnya sebagai Jenderal Garda Revolusi Iran, pemerintah setempat mengibarkan bendera merah di Masjid Jamkaran sebagai simbol balas dendam terhadap AS. Hal inilah yang kemudian memunculkan spekulasi dan anggapan bahwa kedua negara ini akan memicu konflik dan memulai Perang Dunia III.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…